Jenazah Uje disalati usai salat jumat. Masjid terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Jakarta Pusat itu dipilih, karena Uje lahir tak jauh dari sana.
Usai disalati, jenazah Uje dibawa ke Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat untuk dimakamkan. Takbir, tahlil dan tahmid, mengiringi keranda keranda yang membawa jenazah ustad gaul.
Banyak orang merasa kehilangan. Sebagai ustad muda, Uje adalah panutan. Bukan hanya umat muslim, tapi banyak kalangan. Gaya dakwahnya yang santai, tidak mendikte dan dikemas dengan gaya anak muda, menjadikan ustad berusia 40 tahun itu dicintai.
Lihat videonya di tautan ini.
Di TPU Karet Bivak, Uje dimakamkan satu liang dengan almarhum ayahnya, H Ismail, yang meninggal pada 11 Oktober 1992. Selama proses pemakaman, kalimat takbir, tahlil dan tahmid tak henti-henti dilantunkan ribuan pelayat.
Uje meninggal dunia karena kecelakaan tunggal di Jalan Gedung Hijau 7 Pondok Indah, Jakarta Selatan malam tadi sekitar pukul 1.00 WIB. Sepeda motor gedenya, Kawasaki E650 B 3590 SGQ, menabrak sebuah pohon palem dan tubuhnya membentur trotoar.
Uje sempat ditangani oleh pihak rumah sakit Pondok Indah. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan. Pihak keluarga menjemput Uje untuk di bawa pulang sekitar pukul 2.30 WIB.
Sumber : Viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar