Sabtu, 20 April 2013

'Siraman' Air Mani Punya Manfaat Kesehatan untuk Perempuan


'Siraman' Air Mani Punya Manfaat Kesehatan untuk Perempuan

 


Air mani pria masuk ke tubuh wanita saat pasangan melakukan hubungan intimTapi ternyataair mani bukan hanya digunakan untuk proses pembuahanPerempuan yang sering terkenaair mani ternyata lebih sehat karena air mani punya beberapa manfaat untuk kesehatanperempuan.
Air mani adalah cairan yang menyertai sperma dan hanya mengisi 3 persen cairan spermayang dihasilkan laki-lakiSisanya adalah air, ditambah dengan sekitar 50 macam senyawaseperti gula (untuk menyehatkan sperma), imunosupresan (untuk menjaga sperma agar tidakdihancurkan oleh sistem kekebalan perempuan), dua hormon seks perempuan dan senyawayang meningkatkan mood seperti endorfinestroneprolaktinoksitosinthyrotrpin danserotonin.
1. Terjadi Efek McClintock
Pada perempuan-perempuan yang tinggal bersama seperti di panti jompopenjarabiara,bordilasrama atau barakmenstruasinya terjadi relatif berbarengan dari waktu ke waktu.Didugaperempuan mendeteksi feromon masing-masing dan entah bagaimanasenyawa inimempengaruhi hormon perempuan dan membuat menstruasinya tiba di waktu yang relatifsama.
Fenomena ini disebut sebagai Efek McClintock. Namun Gordon Gallup dan Rebecca Burch,dua orang psikolog evolusioner di State University of New York bingung karena menemukanbahwa para lesbian tidak menunjukkan efek McClintock. Keduanya kemudian menyadaribahwa satu-satunya perbedaan nyata antara lesbian dan perempuan heteroseksual adalahperempuan heteroseksual terkena air mani.
2. Sebagai Anti Depresi dan Meningkatkan Suasana Hati
Peneliti kemudian mensurvei 293 orang perempuan di State University of New York tentanghubungan seksnya dengan dan tanpa kondom dan kemudian memberi perempuan kuesioneruntuk mengukur suasana hatinya.
Dibandingkan dengan perempuan yang selalu atau biasa menggunakan kondomperempuanyang tidak pernah menggunakan kondom dan vaginanya terkena air mani menunjukkansuasana hati yang lebih baik secara signifikan dan gejala depresinya lebih sedikit.
Selain itudibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah melakukan hubungan intimsama sekaliperempuan yang terkena air mani menunjukkan suasana hati yang lebih bagusdan depresi yang lebih sedikit.
Dalam penelitian yang dilansir psychologytoday.com, Kamis (15/12/2011) tersebutmenunjukkan:
Diantara perempuan yang selalu atau biasa menggunakan kondomsekitar 20 persenmelaporkan pikiran untuk bunuh diri.
Namun di antara perempuan yang hanya kadang-kadang saja menggunakan kondom,prosentase itu jauh lebih rendahyaitu sebanyak 7 persen.
- Dan di antara perempuan yang tidak pernah menggunakan kondomhanya 5 persen yangmelaporkan keinginan untuk bunuh diri.
Jadi efek antidepresan dalam air mani untuk meningkatkan efek suasana hati terlihat jelas.
3. Mempercepat Pematangan Sel Telur
Selain senyawa antidepresan, air mani juga mengandung dua hormon seks perempuanyaitufollicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH mempercepatpematangan telur dalam ovarium dan LH berperan dalam memicu ovulasiNampaknya hal ituterjadi karena evolusi.
Jika melihat kerabat terdekat manusia yakni simpanse, air maninya tidak mengandung FSHatau LH. Tetapi simpanse perempuan yang sedang berovulasi mengalami kemerahan padapantatnyamenunjukan kesiapan untuk bereproduksi dengan jelasSebaliknyaovulasi padamanusia perempuan relatif tersembunyipria tidak tahu kapan perempuan memasuki masapaling subur.
Dibandingkan dengan yang tidak memiliki air mani yang dapat memicu hormon ovulasi,spesies yang air maninya mengandung hormon-hormon ini akan mendapat keuntunganreproduksi yang kecilNamun air maninya akan mendorong ovulasi dan sperma sehinggalebih besar kemungkinannya membuahi telur.
Sampai saat inipara ilmuwan percaya bahwa satu-satunya tujuan air mani adalah untukmemelihara dan melindungi sperma dalam perjalanannya untuk pembuahanTapi sekarangtampaknya bahwa ovulasi mani membuat perempuan merasa lebih bahagia dan mungkinmenjelaskan mengapa banyak perempuan mengalami peningkatan minat seks pada waktuovulasi.
http://health.detik.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar