Ketampanan Lelaki Pengaruhi Peluang Kehamilan Pasangannya
University Park, Pennsylvania, Siapa bilang penampilan fisik seorang lelaki tidak penting bagi perempuan? Faktanya, sebuah penelitian mengungkap bahwa lelaki tampan cenderung lebih mampu memuaskan pasangannya dalam bercinta serta meningkatkan peluang kehamilannya.
Tidak diketahui bagaimana tingkat kepuasan bercinta mempengaruhi peluang kehamilan, namun penelitian yang dilakukan di Pennsylvania State University ini menunjukkan keduanya saling berkaitan. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah daya tarik laki-laki secara fisik.
Hal itu dibuktikan melalui pengamatan yang dilakukan terhadap 110 pasangan heteroseksual dari berbagai penjuru Amerika Serikat. Para laki-laki diambil gambarnya, lalu diukur dan dinilai bentuk tubuhnya berdasarkan standar bentuk tubuh ideal.
Karena tidak ada yang baku, standar bentuk tubuh laki-laki ideal disusun berdasarkan kuesioner yang diisi oleh responden perempuan. Kuisioner itu juga menanyakan tingkat kepuasan responden perempuan saat bercinta, yang dilihat berdasarkan frekuensi orgasmenya.
Hasil pengamatan menunjukkan, perempuan lebih sering orgasme atau dengan kata lain lebih terpuaskan ketika pasangannya punya tubuh dan wajah yang dianggap menarik. Terkait peluang kehamilan, responden perempuan yang memiliki pasangan tampan juga cenderung punya lebih banyak anak.
Namun hasil penelitian ini diyakni akan memicu kontroversi, karena bisa memicu arogansi para lelaki berwajah tampan. Salah satu kritikan datang dari Robyn Salisbury, ahli kesehatan di Sex Therapy New Zealand yang meragukan adanya hubungan antara orgasme dengan peluang kehamilan.
"Mungkin saja ketampanan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kehamilan, tetapi jelas bukan faktor utama. Kita-kita yang memiliki penampilan kurang menarik tidak boleh putus asa," kata Dr Salisbury seperti dikutip dari Stuff.co.nz, Minggu (15/1/2012).
Tidak diketahui bagaimana tingkat kepuasan bercinta mempengaruhi peluang kehamilan, namun penelitian yang dilakukan di Pennsylvania State University ini menunjukkan keduanya saling berkaitan. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah daya tarik laki-laki secara fisik.
Hal itu dibuktikan melalui pengamatan yang dilakukan terhadap 110 pasangan heteroseksual dari berbagai penjuru Amerika Serikat. Para laki-laki diambil gambarnya, lalu diukur dan dinilai bentuk tubuhnya berdasarkan standar bentuk tubuh ideal.
Karena tidak ada yang baku, standar bentuk tubuh laki-laki ideal disusun berdasarkan kuesioner yang diisi oleh responden perempuan. Kuisioner itu juga menanyakan tingkat kepuasan responden perempuan saat bercinta, yang dilihat berdasarkan frekuensi orgasmenya.
Hasil pengamatan menunjukkan, perempuan lebih sering orgasme atau dengan kata lain lebih terpuaskan ketika pasangannya punya tubuh dan wajah yang dianggap menarik. Terkait peluang kehamilan, responden perempuan yang memiliki pasangan tampan juga cenderung punya lebih banyak anak.
Namun hasil penelitian ini diyakni akan memicu kontroversi, karena bisa memicu arogansi para lelaki berwajah tampan. Salah satu kritikan datang dari Robyn Salisbury, ahli kesehatan di Sex Therapy New Zealand yang meragukan adanya hubungan antara orgasme dengan peluang kehamilan.
"Mungkin saja ketampanan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kehamilan, tetapi jelas bukan faktor utama. Kita-kita yang memiliki penampilan kurang menarik tidak boleh putus asa," kata Dr Salisbury seperti dikutip dari Stuff.co.nz, Minggu (15/1/2012).
http://www.detikhealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar