Mahkota yang satu ini sudah ada pada diri setiap wanita sepanjang usianya, tapi seberapa jauh Anda mengenalinya? Boleh jadi Anda terlalu malu untuk bertanya, atau memang sama sekali tak tahu ke mana harus mencari informasi. Padahal ada begitu banyak pertanyaan tentang organ vital yang satu ini. Di antaranya apa saja yang bisa diharapkan usai melahirkan agar vagina bisa kembali menjalankan fungsi-fungsi seksual dengan normal. Berikut fakta-fakta mengejutkan yang mungkin Anda tak pernah tahu sebelumnya mengenai bagian kewanitaan Anda.
1 Membersihkan diri sendiri
Jauhkan sabun dan aneka pembersih, apalagi yang tergolong keras. Jangan salah, vagina Anda mampu membersihkan diri sendiri. Di seluruh permukaan vagina terdapat berbagai kelenjar yang menghasilkan sejumlah cairan yang berperan membasahi sekaligus membersihkannya. Mayoritas kasus meluasnya infeksi vagina ternyata dipicu oleh kebiasaan salah mengenai bersih-bersih diri ini.
Umumnya, wanita berpikir bahwa cara terbaik membersihkan daerah kemaluan mereka ya dengan menggunakan air dan sabun, atau bahkan memanfaatkan douche (semprotan untuk membersihkan vagina. Red). Padahal aneka produk kebutuhan mandi umumnya mengandung zat-zat kimia yang membuat kulit jadi kering.
Belum lagi kandungan wewangian yang bisa menimbulkan iritasi pada vagina. Soalnya, aneka zat kimia yang ditambahkan tersebut justru membasmi aneka flora penting (bakteri dan jamur) sekaligus mengikis habis produksi minyak yang berfungsi membasahi vagina. Jangan salah, adanya bakteri dan jamur baik tadi di vagina jutru normal dan alamiah. Kalau komponen-komponen ini dibasmi, malah akan memicu jamur dan bakteri jahat berkembang biak. Akibatnya? Jamur dan bakteri jahat tadi akan memunculkan aneka keluhan sebagi gejala, di antaranya rasa gatal yang mengganggu dan bau tak sedap.
Solusinya? Sabun lembut yang tak mengandung zat-zat kimia berbahaya masih bisa digunakan untuk membasuh bibir vagina atau bagian luar kemaluan. Sedangkan untuk bagian dalam vagina, biarkan tubuh membersihkannya sendiri.
2 Saat terangsang, vagina akan membesar dengan sendirinya
Anda pasti pernah begitu khawatir dengan bertanya-tanya pada diri sendiri, mampukah vagina yang sedemikian mungil bisa mengakomodasi kebutuhan seksual suami? Jangan khawatir! Alam memungkinkan vagina menyesuaikan diri sedemikian rupa. Saat terangsang, vagina yang semula memiliki ukuran panjang hanya sekitar 3-4 inci akan melipatgandakan ukuran panjang dan luasnya hingga bisa menampung sepenuhnya penis suami.
Sayangnya, memang ada beberapa wanita yang tetap merasakan sakit saat bersetubuh. Keluhan ini umumnya muncul bila penis sang suami kebetulan berukuran ekstra besar. Jika ini yang menjadi masalah Anda, amat dianjurkan untuk menggunakan pelicin khusus. Selain itu, jangan bersetubuh secara tergesa-gesa. Kondisikan diri dan pasangan untuk betul-betul menikmati pemanasan. Dengan demikian vagina pun akan memuai secara bertahap hingga mampu menyesuaikan diri dengan penis suami. Semakin Anda terangsang, semakin kecil kemungkinan Anda harus menahan rasa sakit selagi berintim-intim.
3 Vagina akan keriput seiring berjalannya waktu
Inilah fakta hidup yang tak dapat diingkari. Seperti halnya wajah, tampilan organ kewanitaan pun akan mengalami perubahan sesuai usia. Bibir vagina akan berkurang kemontokannya akibat berkurangnya kadar hormon estrogen. Ketebalan lemak vagina menyusut dan berkurangnya kolagen akan semakin melemahkan daya lenturnya. Kulit vulva juga akan terlihat semakin hitam atau sebaliknya malah terlihat pucat, sementara volume klitoris pun akan menyusut.
Semua hal tadi adalah normal dialami setiap wanita. Anda merasa takut? Tidak perlu! Toh semua perubahan yang umumnya terjadi seiring dengan menurunnya produksi estrogen tidak akan mempengaruhi besarnya kenikmatan yang bisa Anda rasakan sebagai wanita.
4 Mustahil ada sesuatu yang nyasar dan raib di vagina
Setiap orang mungkin pernah mendengar mitos mengenai benda-benda tertentu yang kabarnya nyasar dan raib alias tak pernah ditemukan kembali. Ingat, vagina itu merupakan area terbatas yang terletak di dalam bagian tubuh yang amat terlindung. Vagina berbentuk sebuah saluran yang bermuara di rahim. Saluran ini dibangun oleh jaringan-jaringan khusus, masing-masing dengan fungsi istimewa. Dengan kata lain, vagina Anda tidak terhubung dengan area lain dari bagian tubuh mana pun. Jadi, jangan khawatir ada benda-benda yang akan nyasar ke sana.
Akan tetapi, saat berhubungan intim mungkin saja tampon yang Anda kenakan ikut terdorong hingga akhinya tersangkut di bagian paling dalam vagina. Kalau kejadian ini menimpa Anda, segeralah ke bidan atau dokter kandungan yang akan mengambilnya dengan bantuan spekulum dan forsep.
5 Wanita mengalami ejakulasi saat orgasme
Kendati hal ini sangat mungkin terjadi, namun kasusnya terbilang amat jarang. Sebetulnya fenomena ini bukan sesuatu yang aneh, bahkan bisa dipelajari. Kejadian ini umumnya dialami wanita usia matang yang sudah memahami betul bagaimana seluruh organ tubuhnya bekerja.
Lalu seperti apa penjelasan mengenai fakta ini? Ada banyak kelenjar di sekitar saluran kemih, yakni saluran antara kandung kemih dan dunia luar. Saluran ini akan membuang cairan keluar berupa air seni saat dinding vagina bagian depan mendapat stimulasi. Daerah inilah yang disebut G-spot , daerah paling sensitif wanita. Oleh para pakar dan peneliti seksologi, area ini digambarkan sebagai “prostat wanita”. Di mana terkumpul berbagai kelenjar, sejumlah pembuluh darah, syaraf-syaraf, dan jaringan spons. Saat daerah ini terstimulasi, tubuh yang bersangkutan akan dibanjiri oleh berbagai cairan yang memungkinkannya mengalami ejakulasi seperti pria sekaligus puncak kenikmatan seksual.
6 Vagina akan berubah total usai melahirkan
Usai melahirkan sebetulnya penampilan vagina tidak terlalu berbeda seperti yang dicemaskan banyak orang. Seorang dokter kandungan biasanya akan bisa membedakan apakah pasiennya menjalani persalinan normal atau tidak. Spekulum yang digunakan untuk memeriksa ibu 2 anak biasanya jauh lebih besar dibandingkan dengan peralatan sejenis yang dipakai untuk memeriksa wanita yang belum pernah melahirkan. Akan tetapi tampilan luar vagina sekilas tak ada bedanya, kecuali ada bekas robekan parah atau bekas jahitan episiotomi.
Kalau Anda benar-benar merasa tidak nyaman dengan vagina Anda yang berubah usai melahirkan, disarankan rajin melakukan senam Kegel. Latihan ini benar-benar sangat membantu. Hebatnya lagi, latihan ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Caranya pun amat mudah, tinggal “memeras”/mengencangkan otot-otot yang biasa digunakan saat ingin melepas dan menahan aliran kencing. Tahanlah selama beberapa detik, lalu ulangi latihan ini dalam beberapa set, masing-masing set minimal 10 kali. Makin besar porsi dan intensitas latihan ini, tentu hasil yang Anda peroleh pun akan semakin memuaskan.
7 Vagina itu seperti otot bisep. Gunakan atau Anda akan “kehilangan”
Bukan isapan jempol kalau vagina akan tetap sehat jka Anda menggunakannya secara teratur. Tentu saja bukan hanya aktivitas seks yang mampu membuat jaringan-jaringan vagina yang sensitif tetap terjaga kesehatannya. Melainkan penting juga untuk melatih memori Anda. Kalau Anda tetap menjaga ingatan Anda betapa pentingnya peran vagina dalam reproduksi, peluang Anda untuk melatih sekaligus menjaga kesehatannya pun semakin besar.
Sebaliknya, kalau Anda mengabaikan vagina sekian lama (tanpa aktivitas seks dan tanpa latihan Kegel), jangan heran kalau dinding-dinging vagina pun jadi rapuh dan tak lagi lentur. Kala menopause menghampiri, bukan tidak mungkin akan mendatangkan keluhan tersendiri. Namun seks bukanlah satu-satunya jawaban. Konsultasikan dengan dokter Anda yang akan membantu mempertahankan mahkota kewanitaan Anda dalam kondisi prima. Dokter akan menyarankan latihan-latihan khusus ataupun penggunaan sarana lain yang dianggap perlu.
8 Tak ada wanita yang sama persis
Keluarnya cairan vagina antara wanita yang satu dengan lainnya ternyata juga berbeda. Berdasarkan pengamatan para ahli, jumlah rata-rata cairan vagina seorang wanita usia subur selama 8 jam per hari adalah sekitar 1,55 gram (1 gram setara dengan ¼ sendok teh). Namun ada juga wanita yang produksi cairannya kurang dari jumlah itu, sementara ada pula yang lebih.
Yang pasti, variasi tersebut tetap dianggap normal. Wanita akan mengeluarkan lendir vagina dengan jumlah terbanyak, yakni sekitar 1,96 gram, saat menjelang ovulasi. Sekali lagi, angka-angka tersebut tentu saja tidak bisa dipukul rata. Ada beberapa wanita yang tergolong ectropion , di mana kelenjar-kelenjar penghasil selaput lendir yang semestinya berada dalam serviks justru berada di luar. Kalau Anda tergolong ectropion , bisa dimaklumi jika produksi lendir rahim pun berlebih, hingga lendir yang dikeluarkan melalui vagina juga berlebih.
Lalu bagaimana dengan warna? Juga sedemikian bervariasi tergantung pigmen yang Anda miliki, hingga warna tertentu pada seseorang dengan kadar pigmen yang berbeda tidak selalu berarti infeksi. Lendir vagina yang normal berwarna bening yang akan menjadi kekuning-kuningan saat mengering. Akan tetapi kalau lendir vagina berwarna kehijau-hijauan saat basah, disertai rasa gatal atau panas, berbau amis yang cukup menyengat, waspadalah. Untuk amannya segera periksakan diri guna memastikan apakah Anda terinfeksi penyakit kelamin atau tidak
sUMBER : nOVA cOM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar