Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan terkait penggunaan obat penurun kolesterol dalam dosis tinggi.
FDA dalam pengumuman resminya menyebutkan, konsumsi dosis tinggi obat kolesterol simvastatin (nama generik) dapat meningkatkan risiko kerusakan pada otot (myopathy) dan berpotensi menimbulkan gangguan pada ginjal. Peringatan ini juga sekaligus merupakan rekomendasi kepada para dokter agar lebih berhati-hati meresepkan obat kolesterol dalam dosis tinggi.
FDA mengatakan, pasien-pasien yang menggunakan dosis 80 miligram obat merek Zocor atau generik simvastatin memiliki risiko lebih tinggi ketimbang mereka yang menggunakannya dalam dosis rendah, atau memakai obat dari golongan statin lainnya.
Dosis 80 miligram sebaiknya hanya digunakan untuk para pasien yang pernah menggunakannya lebih dari satu tahun tanpa ada gejala cedera. Untuk pasien-pasien baru, kata FDA, disarankan mengawali terapi pengobatan dengan dosis lebih rendah. Dosis yang disetujui FDA untuk penggunaan obat ini 5 hingga 80 miligram.
Data FDA menunjukkan, lebih dari 2,1 juta pasien di Amerika Serkat diberi resep Zocor atau simvastatin pada tahun lalu. Perusahaan farmasi yang memproduksi Zocor, Merck, mengatakan, sekitar 12 persen pasien saat ini menggunakan obat ini dalam dosis tertinggi.
"Ini merupakan pengobatan yang penting bagi pasien-pasien tersebut karena mereka berisiko tinggi mengalami sakit jantung. Pasien-pasien ini seharusnya tidak menghentikan pengobatan atas keinginannya sendiri. Mereka harus berkonsultasi dengan dokter," kata Dr Michael Rosenblatt, chief medical officer dari Merck.
Pasien-pasien yang kelebihan dosis, kata FDA, dapat mengalami cedera otot disebut myopathy, yakni rasa sakit, lemah, dan meningkatnya enzim otot yang disebut creatine kinase. Akibat paling serius dari myopathy, yang disebut rhabdomyolysis, dapat menimbulkan cedera fatal pada ginjal. Kondisi ini memang jarang terjadi, dan hanya memengaruhi sekitar 5 dari setiap 100.000 pasien yang menggunakan Zocor selama satu tahun.
"Obat jenis statin lainnya, seperti Lipitor (atorvastatin) dan Crestor (rosuvastatin), mampu menurunkan kolesterol dengan risiko cedera otot yang lebih rendah," kata Dr Gregg C Fonarow, profesor kardiologi pada University of California di Los Angeles.
Ia menambahkan, "Pasien-pasien harus mempertimbangkan lagi dan mengambil kesempatan untuk mendiskusikannya dengan dokter. Tanyalah kepada dokter jenis terapi statin yang mana yang paling tepat dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar