Konsumsi Rutin Teh dan Kopi Terhindar dari Diabetes
Anda penggemar kopi dan teh? Jika ya, Anda bisa bernafas lega karena Anda ternyata memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit diabetes tipe 2, yakni diabetes yang tidak bergantung pada insulin dan merupakan tipe diabetes yang lebih umum.
Tetapi, satu hal yang harus dipahami, khasiat kopi dan teh untuk melindungi tubuh bukan berasal dari kafein yang terkandung di dalamnya. Terbukti karena kopi yang non-kafein (decaf) memiliki efek terbaik untuk menangkal penyakit diabetes.
Pernyataan ini dimuat dalam Archives of Internal Medicine, jurnal medis dua bulanan yang diterbitkan oleh Asosiasi Medis Amerika Serikat seperti yang dilansir dari BBC.
Berdasarkan kesimpulan pada 18 hasil penelitian yang melibatkan 500 ribu orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa orang yang minum teh 3-4 gelas kopi atau teh per hari menurunkan risiko diabetes 20% atau lebih. Bahkan jika yang diminum adalah kopi non-kafein, maka efeknya akan lebih baik yakni lebih dari 30%.
Penderita penyakit diabetes tipe dua biasanya mulai merasakan keluhan pada umur 40 dan semakin terasa ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang tepat yang dibutuhkan tubuh.
Biasanya diabetes tipe dua ini diatasi dengan menu diet sehat dan meningkatkan aktifitas fisik. Obat-obatan serta suntikan insulin kadangkala juga dibutuhkan untuk mengatasi keluhan penderita diabetes.
Para peneliti percaya penemuan kopi dan teh mengantung zat aktif menangkal diabetes akan membuka jalan baru dalam langkah dasar untuk menangkal diabetes mellitus.
Apalagi jika penelitian lebih lanjut menguatkan hal ini, maka dokter dapat menyarankan pasiennya minum kopi atau teh sebagaimana ia menyarankan pasiennya teratur berolahraga dan menjaga berat badan mereka.
Kombinasi antara data serta analisis para peneliti menunjukkan setiap tambahan cangkir kopi yang dikonsumsi memotong risiko diabetes sebesar 7%.
Kepala Peneliti dari Universitas Sydney, Australia, Rachel Huxley menegaskan karena penelitian menunjukkan kopi non-kafein berdampak lebih baik, maka zat yang mencegah diabetes jelas bukanlah kafein.
Komponen lain dalam kopi dan teh, di antaranya magnesium dan antioksidan, diketahui merupakan bahan klorogenik yang mampu memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah ditengarai sebagai bahan aktif yang menjaga seseorang dari diabetes.
"Identifikasi adanya komponen aktif dari minuman ini akan membuka cara baru dalam pencegahan diabetes mellitus. Implikasinya, penanganan terhadap orang-orang yang memiliki risiko diabetes melitus menjadi akan sangat berbeda," jelas Dr Huxley.
Namun, Dr Victoria King, ahli diabetes dari Inggris berpendapat, hasil penelitian itu harus dipandang hati-hati. Pasalnya, meski orang yang minum teh dan kopi relatif lebih rendah risiko diabetesnya, harus dilihat juga aktifitas fisik dan diet yang dilakukan orang yang diteliti.
"Yang jelas diabetes mellitus amat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Makan-makanan yang sehat, tinggi serat,vmenghindari lemak jenuh dan makanan manis berlebihan tetap merupakan langkah utama menghindari diri dari diabetes," tutur King
sumber:inilah.com
Anda penggemar kopi dan teh? Jika ya, Anda bisa bernafas lega karena Anda ternyata memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit diabetes tipe 2, yakni diabetes yang tidak bergantung pada insulin dan merupakan tipe diabetes yang lebih umum.
Tetapi, satu hal yang harus dipahami, khasiat kopi dan teh untuk melindungi tubuh bukan berasal dari kafein yang terkandung di dalamnya. Terbukti karena kopi yang non-kafein (decaf) memiliki efek terbaik untuk menangkal penyakit diabetes.
Pernyataan ini dimuat dalam Archives of Internal Medicine, jurnal medis dua bulanan yang diterbitkan oleh Asosiasi Medis Amerika Serikat seperti yang dilansir dari BBC.
Berdasarkan kesimpulan pada 18 hasil penelitian yang melibatkan 500 ribu orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa orang yang minum teh 3-4 gelas kopi atau teh per hari menurunkan risiko diabetes 20% atau lebih. Bahkan jika yang diminum adalah kopi non-kafein, maka efeknya akan lebih baik yakni lebih dari 30%.
Penderita penyakit diabetes tipe dua biasanya mulai merasakan keluhan pada umur 40 dan semakin terasa ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang tepat yang dibutuhkan tubuh.
Biasanya diabetes tipe dua ini diatasi dengan menu diet sehat dan meningkatkan aktifitas fisik. Obat-obatan serta suntikan insulin kadangkala juga dibutuhkan untuk mengatasi keluhan penderita diabetes.
Para peneliti percaya penemuan kopi dan teh mengantung zat aktif menangkal diabetes akan membuka jalan baru dalam langkah dasar untuk menangkal diabetes mellitus.
Apalagi jika penelitian lebih lanjut menguatkan hal ini, maka dokter dapat menyarankan pasiennya minum kopi atau teh sebagaimana ia menyarankan pasiennya teratur berolahraga dan menjaga berat badan mereka.
Kombinasi antara data serta analisis para peneliti menunjukkan setiap tambahan cangkir kopi yang dikonsumsi memotong risiko diabetes sebesar 7%.
Kepala Peneliti dari Universitas Sydney, Australia, Rachel Huxley menegaskan karena penelitian menunjukkan kopi non-kafein berdampak lebih baik, maka zat yang mencegah diabetes jelas bukanlah kafein.
Komponen lain dalam kopi dan teh, di antaranya magnesium dan antioksidan, diketahui merupakan bahan klorogenik yang mampu memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah ditengarai sebagai bahan aktif yang menjaga seseorang dari diabetes.
"Identifikasi adanya komponen aktif dari minuman ini akan membuka cara baru dalam pencegahan diabetes mellitus. Implikasinya, penanganan terhadap orang-orang yang memiliki risiko diabetes melitus menjadi akan sangat berbeda," jelas Dr Huxley.
Namun, Dr Victoria King, ahli diabetes dari Inggris berpendapat, hasil penelitian itu harus dipandang hati-hati. Pasalnya, meski orang yang minum teh dan kopi relatif lebih rendah risiko diabetesnya, harus dilihat juga aktifitas fisik dan diet yang dilakukan orang yang diteliti.
"Yang jelas diabetes mellitus amat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Makan-makanan yang sehat, tinggi serat,vmenghindari lemak jenuh dan makanan manis berlebihan tetap merupakan langkah utama menghindari diri dari diabetes," tutur King
sumber:inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar