Emosi marah yang timbul akan merangsang sisi otak sebelah kiri yang merupakan bagian otak yang berfungsi mengendalikan emosi. Tubuh akan bereaksi yang dimulai dengan bernapas lebih berat.
Akibatnya jantung akan berdetak lebih cepat untuk memompa oksigen, adrenalin dan kadar gula darah lebih banyak masuk ke aliran darah. Selain itu otot dan pembuluh darah menegang serta tekanan darah meningkat, yang membuat tubuh siap untuk bertindak.
Emosi marah yang berlangsung dalam jangka waktu lama atau sering akan menempatkan stres pada tubuh yang dapat mengakibatkan masalah medis atau penyakit seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (15/7/2011) yaitu:
- Penyakit jantung
- Sakit pinggang kronik
- Masalah pada perut dan pencernaan
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Depresi
- Insomnia
- Pemikiran untuk bunuh diri
Untuk melepaskan ketegangan yang terbentuk di dalam tubuh, seseorang biasanya meluapkan emosinya melalui berteriak, menjerit, membanting sesuatu atau mengepalkan tangan untuk menahan emosi.
Dr Laurence J Peter menuturkan hal terbaik yang dilakukan ketika sedang marah adalah mengontrol kemarahan tersebut. Ia menyarankan untuk berbicara atau menulis apa yang dirasakannya.
Ada pula beberapa hal lain yang bisa dilakukan untuk membantu mengendalikan amarah yaitu:
1. Cobalah menenangkan diri dengan cara menghitung angka dari 1 sampai 10, nantinya kemarahan akan berkurang atau hilang.
2. Melakukan latihan tertentu yang bisa memicu keluarnya keringat
3. Cobalah memikirkan sesuatu yang lucu atau menyenangkan sehingga bisa mengganti pikiran negatif menjadi lebih positif
4. Merilekskan diri dan otot-otot yang ada di tubuh melalui meditasi, yoga atau berbaring sambil memejamkan mata
5. Keluarlah dari ruangan sejenak sehingga bisa mendapatkan udara segar yang dapat menenangkan diri dan membuat tubuh rileks.
sumber : Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar