Senin, 04 Juli 2011

Bila Anak Demam

Demam pada anak masih merupakan kekhawatiran utama orang tua, yang bahkan dapat membuat orang tua tergesa-gesa membawa anaknya ke layanan gawat darurat. Demam sendiri adalah kenaikan suhu tubuh melebihi 38°C (bila diukur melalui rektal), meskipun batasan kenaikan suhu tubuh sendiri dapat berbeda pada tiap orang.

Demam sebenarnya bukanlah kondisi yang sampai membahayakan jiwa, kecuali bila mengalami kenaikan suhu tubuh yang sangat tinggi secara terus menerus, misalnya hingga mencapai > 41°C. Adanya demam mengindikasikan adanya penyakit tertentu, meskipun biasanya demam disebabkan karena adanya infeksi umum yang tidak serius.

Pada otak terdapat daerah yang mengatur suhu tubuh & disebut dengan hipotalamus. Pada saat terjadi infeksi, maka hipotalamus akan meningkatkan suhu tubuh sebagai cara untuk melawan penyebab infeksi. Meskipun demikian, banyak kondisi lain yang juga dapat menyebabkan timbulnya demam.

Penyebab demam pada anak
Hampir semua infeksi dapat menyebabkan terjadinya demam. Berikut adalah beberapa penyebab timbulnya demam, seperti yang medicastore ambil dari www.emedicinehealth.com :
  • Infeksi bakteri
  • Infeksi virus
  • Obat-obatan tertentu
  • Penyakit tertentu yang berkaitan dengan paparan panas
  • Beberapa kanker tertentu ada yang mempunyai gejala awal demam, seperti pada leukemia & penyakit Hodgkin.
Selain itu, ada beberapa sebab lain yang juga dapat menyebabkan sedikit kenaikan pada suhu tubuh, seperti misalnya sehabis imunisasi (meskipun tidak terjadi pada semua anak) & saat anak tumbuh gigi.

Penanganan demam di rumah
Tidak semua gejala demam menunjukkan adanya penyakit serius, berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi pertanda bahwa demam yang dirasakan cukup diatasi dengan perawatan di rumah saja, seperti yang medicastore ambil dari www.nlm.nih.gov :
  • Anak masih dapat bermain
  • Anak masih dapat makan & minum dengan baik
  • Anak merespon terhadap rangsangan dari luar
  • Warna kulitnya masih normal
  • Terlihat baik ketika suhu tubuhnya turun
Bila demam yang dirasakan masih ringan & anak menunjukkan tanda seperti diatas, maka yang perlu dilakukan adalah memberikan minuman yang cukup & membiarkan anak beristirahat. Sehingga demam dapat turun dengan sendirinya.

Tetapi bila anak terlihat tidak nyaman, muntah, dehidrasi & susah untuk tidur maka dapat dilakukan cara-cara berikut ini untuk menurunkan suhu tubuh anak :
  • Jika anak menggigil, jangan tumpuk selimut di seluruh tubuhnya. Cukup pakaikan anak baju tidur yang nyaman (sebaiknya terbuat dari katun agar mudah menyerap keringat) & selimuti dengan selimut tipis.
  • Buat kondisi ruang tidur senyaman mungkin, jaga jangan sampai terlalu panas atau dingin. Bila ruangan terasa terlalu panas & pengap, dapat juga digunakan kipas angin untuk melancarkan sirkulasi udara.
  • Mandi dengan air hangat juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Tetapi cara ini sebaiknya diberikan setelah anak diberi obat penurun panas, untuk menghindari kenaikan suuh tubuh kembali.
  • Jangan menggunakan kompres es, alkohol ataupun mandi dengan air dingin untuk menurunkan suhu tubuh. Cara ini memang dapat menurunkan suhu kulit, tetapi dapat membuat tubuh menjadi menggigil, yang akan menaikkan suhu tubuh kembali. Selain itu uap alkohol juga dapat terhirup oleh anak & mengganggu pernafasannya.
  • Bila perlu dapat digunakan obat pereda demam, seperti : paracetamol & ibuprofen.
  • Berikan anak cairan yang banyak untuk mencegah terjadinya dehidrasi, bisa berupa air putih, susu, kuah sayur dll.
  • Meskipun makan pada saat demam tidak masalah, tetapi jangan paksakan anak untuk makan.
Berikut adalah beberapa panduan penggunaan obat pereda demam pada anak :
  • Acetaminophen atau paracetamol dapat digunakan untuk meredakan demampada anak, cara kerjanya adalah dengan menurunkan pengukur suhu tubuh di otak. Sebaiknya acetaminophen atau paracetamol diminum setiap 4-6 jam sekali.
  • Ibuprofen juga dapat digunakan untuk meredakan demam pada anak, tetapi jangan diberikan pada anak yang berusia < 6 bulan. Ibuprofen dapat diberikan setiap 6-8 jam sekali.
  • Sebenarnya aspirin juga dapat digunakan untuk meredakan demam pada anak, tetapi sebaiknya jangan diberikan pada anak-anak kecuali dokter menyarankan demikian. Hal ini karena apabila aspirin diberikan pada anak yang mengalam infeksi virus, dapat menyebabkan terjadinya Reye syndrome, yaitu suatu penyakit yang menyebabkan terjadinya muntah, kebingungan bahkan koma serta kerusakan hati.
  • Bila anak berusia < 2 tahun, sebaiknya telepon dahulu dokter anda untuk mendapatkan dosis pemakaian yang sesuai.
  • Penting untuk mengetahui berat badan anak, karena ada beberapa dosis obat yang dihitung berdasarkan berat badan bukan usia.
  • Baca instruksi pemberian yang tercetak pada kemasan obat dengan teliti, termasuk dosis yang diberikan, jangka waktu pemberian dll.
Kapan harus ke dokter
Saat melakukan perawatan demam anak di rumah, sebaiknya pantau terus keadaan anak, bila tidak juga menurun demamnya, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa & penanganan yang lebih tepat.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi tanda untuk membawa anak yang mengalami demam supaya diperiksa ke dokter :
  • Mengalami demam yang tinggi (> 41°C)
  • Muntah atau diare secara terus menerus
  • Mulut terlihat kering
  • Demam naik turun selama beberapa hari
  • Rewel & selalu menangis, meskipun sudah melakukan berbagai cara untuk menenangkan
  • Tidak ada nafsu makan
  • Terlihat pucat & lemas
  • Kejang
  • Mengalami sakit kepala yang berat
  • Kemerahan pada kulit
  • Bengkak atau sakit pada persendian
  • Sakit pada tenggorokan
  • Sakit pada daerah perut
  • Bengkak pada daerah lunak di kepala bayi
  • Anak tidak merespon terhadap rangsangan dari luar
  • Nafas berbunyi atau kesulitan bernafas
Jadi untuk ayah & bunda...
Demam, meskipun sering dialami oleh anak sebaiknya jangan dianggap remeh tetapi jangan pula sampai menimbulkan kepanikan yang tidak perlu. Lebih baik pantau terus kondisi anak sehingga dapat mengetahui tindakan apa yang sebaiknya dilakukan.

Sumber :
  1. www.emedicinehealth.com
  2. www.nlm.nih.gov
  3. www.medicinenet.com
  4. familydoctor.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar