Jumat, 14 Desember 2012

Tanda Kapasitas Paru-paru Melemah


Kapasitas Paru-paru manusia bisa dilihat saat bernafas dan menahan udara di dalam paru-paru. Jika terlihat kelelahan dan ngos-ngosan maka bisa dipastikan bahwa kapasitas paru-paru orang tersebut sudah melemah.
Tanda Kapasitas Paru-paru MelemahUdara yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan biasa dinamakan udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500 mL. Jika menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 mL. Udara ini dinamakan udara komplementer. Jika mengembuskan napas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara suplementer.
Meskipun telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Sekarang, kita dapat menghitung kapasitas paru-paru. Kapasitas paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, kita juga dapat menghitung kapasitas paru-paru total yang merupakan jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara residu.
Untuk memperkirakan kapasitas paru-paru menampung oksigen, ritme pernapasan saat beraktivitas bisa menjadi patokan bagi orang awam. Jika mudah ngos-ngosan, tandanya kapasitas paru-paru melemah. Kapasitas paru-paru yang disebut dengan VO2max merupakan salah satu parameter kebugaran seseorang. Semakin besar nilai VO2max yang terukur, makin besar pula kemampuan paru-paru untuk menyuplai oksigen saat beraktivitas.
Jika kemampuan paru-paru untuk oksigen terbatas, napas akan terasa ngos-ngosan saat melakukan aktivitas yang lebih berat. Paru-paru dan jantung akan bekerja lebih berat untuk memompa oksigen yang dibutuhkan oleh otot agar dapat berfungsi dengan baik.
“Ngos-ngosan itu tandanya kapasitas fungsi paru-paru tidak baik,” ungkap Dr Nury Nuswinuringtyas, Sp.KFR(K), M.Epid.
Dr. Nury menjelaskan, beberapa faktor dapat mempengaruhi Kapasitas Paru-paru. Aktivitas fisik sehari-hari merupakan salah satu faktor utama sehingga orang dengan gaya hidup sendetary atau kurang gerak cenderung memiliki kapasitas fungsi yang rendah.
Faktor lain adalah tinggi badan. Makin tinggi perawakan seseorang, panjang langkah (step length) semakin jauh sehingga paru-paru bisa bekerja lebih efisien saat berjalan kaki karena untuk jarak tempuh yang sama jumlah langkahnya akan lebih sedikit. Usia juga mempengaruhi sebab semakin tua umur seseorang maka kemampuan bergeraknya akan semakin menurun. Dr. Nury mencontohkan, seseorang pada usia 20-an tahun akhir hingga 30-an tahun akan lebih cepat ngos-ngosan saat harus mengikuti gerakan anak kecil yang sedang lincah-lincahnya bermain.

Sumber : Paru-paru Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar