Senin, 22 Oktober 2012

Asal mulainya Puasa DAUD


Dan Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Khalid] dari [Abu Qilabah] ia berkata, telah mengabarkan kepadaku [Abul Malih] ia berkata; saya pernah menemui [Abdullah bin Amru] bersama bapakmu, maka ia pun menceritakan bahwasanya;

Telah dituturkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai puasaku. Maka beliau pun menemuiku, lalu aku memberikan beliau bantal dari kulit berisi sabut, namun beliau duduk di atas lantai hingga posisi bantal itu tepat berada antara aku dan beliau.

Kemudian beliau bertanya kepadaku: "Tidakkah cukup bagimu untuk berpuasa tiga hari (dalam setiap bulannya)?" 

Saya menjawab, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau lima hari?" saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau tujuh hari?" saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau sembilan hari?" saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau sebelas hari?" Saya berkata; "Wahai Rasulullah…" 

Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada puasa yang lebih uatama dari puasa Dawud, yaitu puasa setengah masa (tahun), yakni, puasa sehari dan berbuka sehari." ( Shahih Muslim, 1971

Nabi Daud Dalam Al Quran. 

1.      1. SURAT 2. AL BAQARAH, 251
Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.

2. SURAT 17. AL ISRAA', 55
Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur (kepada) Daud.

3. SURAT 21. AL ANBYAA', 78, 79, 80,
Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu,

maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kami lah yang melakukannya.

Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).

4. SURAT 27. AN NAML, 15, 16
Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman".

Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata".

5. SURAT 34. SABA', 10, 11, 13
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya,

(yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima kasih.

6. SURAT 38. SHAAD, 17, 18, 22, 24, 26, 30
Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba KamiDaud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan).

Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi,

Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat lalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.

Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat lalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat.

Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).

7. SURAT 4. AN NISAA', 163
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

8. SURAT 5. AL MAA-IDAH, 78
Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.

9. SURAT 6. AL AN'AAM, 84
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik,


Hadits Puasa Daud Dan Puasa Senin Kami. Hadits asal usul puasa Daud yang diriwayatkan oleh beberapa ahli hadits diantaranya oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa'i, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad .

Diantara redaksi hadits Puasa Daud yang sangat terkenal seperti berikut dalam Shahih Bukhori :

'Abdullah bin 'Amru radliallahu 'anhuma (berkata,); Telah sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berita tentang aku bahwa aku akan terus berpuasa dan shalat malam. Aku tak ingat lagi, apakah kemudian beliau mengutus utusan atau aku menemui beliau, dan Beliau berkata: "Apakah benar kabar bahwa kamu akan berpuasa tidak akan berbuka dan shalat malam (tanpa tidur)? Puasa dan berbukalah, shalat dan juga tidurlah. Karena bagi matamu ada bagian hak atasmu dan bagi dirimu dan keluargamu ada bagian hak atasmu". 'Abdullah bin 'Amru radliallahu 'anhuma berkata: "Sungguh aku lebih kuat dari (amal amal) itu". Beliau berkata: "Kalau begitu puasalah dengan puasanya Nabi Daud Alaihissalam". Dia bertanya: "Bagaimana caranya". Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menawab: "Nabi Daud 'Alaihissalam berpuasa sehari dan berbuka sehari sehingga dia tidak akan kabur ketika berjumpa dengan musuh."

"Puasa yang paling Allah cintai adalah puasa Nabi Daud 'Alaihissalam, yaitu dia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari dan shalat yang paling Allah sukai adalah shalatnya Nabi Daud 'Alaihissalam pula,yaitu dia tidur hingga pertengahan malam lalu bangun mendirikan shalat pada sepertiga malam dan tidur lagi di akhir seperenam malamnya

Hadits Riwayat Imam Tirmidzi mengenai Puasa Senin Kamis :
Rosululloh SAW bersabda : "Pada hari senin dan kamis semua amalan dinaikkan kepada Allah ta'ala. Maka saya lebih suka amalanku dinaikkan kepada-Nya ketika saya sedang berpuasa".

Hadits Riwayat Sunan Nasa'i mengenai Puasa Senin Kamis :
Dari Aisyah ia berkata, Rosululloh SAW memilih berpuasa hari senin dan hari kamis.

Hadits dalam Musnad Ahmad mengenai Puasa Senin Kamis :
Dari Usamah sesungguhnya Rosululloh SAW berpuasa senin dan kamis.

Sunan Darimi mengenai Puasa Senin Kamis :
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW dahulu berpuasa senin dan kamis, maka akupun menanyakan kepada beliau, beliau lalu menjawab, "Sesungguhnya amalan ditampakkan (dilaporkan) pada hari senin dan kamis.

Rahasia Puasa Daud Tak Gentar Menghadapi Musuh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjelaskan manfa'at puasa Daud :Nabi Daud Alaihissalam berpuasa sehari dan berbuka sehari sehingga dia tidak akan kabur ketika berjumpa dengan musuh, sedangkan puasa secara umum, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إلا الصِيَامَ. فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ. وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ. فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلا يَرْفُثْ وَلا يَصْخَبْ وَلا يَجْهَلْ. فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ – مَرَّتَيْنِ - وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ. لَخَلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ رِيْحِ المِسْك. وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ. وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ


 
“Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berkata-kata keji, dan janganlah berteriak-teriak, dan janganlah berperilaku dengan perilakunya orang-orang jahil, apabila seseorang mencelanya atau menzaliminya maka hendaknya ia mengatakan: Sesungguhnya saya sedang berpuasa (dua kali), demi Yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat dari wangi kesturi, dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan yang ia berbahagia dengan keduanya, yakni ketika ia berbuka ia berbahagia dengan buka puasanya dan ketika berjumpa dengan Rabbnya ia berbahagia dengan puasanya.” (HR Bukhari, Muslim dan yang lainnya)

Kesimpulan : Karena puasa adalah perisai dari hawa nafsu maka kecenderungan untuktidak gentar menghadapi musuh lebih dominan. Harus disadari bahwa yang dimaksud musuh adalah seperti yang Allah SWT jelaskan dalam Al Qur'an banyak terdapat dalam beberapa surat. Diantaranya surat Yassiin, ayat 60 :


أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ


 
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setanSesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",

Setan yang berwujud manusia yang dapat dilihat dengan indera mata ataupun setan yang tidak dapat terlihat oleh mata yaitu jin.

Istri Puasa Daud Harus Izin Suami. Bila seorang istri ingin melaksanakan puasa Daud, apa harus minta izin suami? Jika suami tidak mengizinkan padahal istrinya berniat agar Allah dapat mengeluarkan dari kesulitan dan mendapat kebaikan dunia dan akherat. Dan bolehkan puasa Daud dengan niat seperti itu?

Jawaban : Secara umum ketika sebuah rumah tangga dibangun maka sang suami adalah pemimpin dari rumah tangga tersebut. Sehingga segala hal perbuatan sang istri haruslah mendapat izin dari suami termasuk bila sang istri ingin berpuasa Daud. Berdialoglah dengan hati tenang, apalagi tujuan sang istri berpuasa untuk mencari solusi dari masalah yang ada dalam keluarga. Dan bagi sang suami, apabila dengan berpuasanya sang istri tidak mengakibatkan hal yang mudorot, lebih baik mengizinkan. Kecuali bila dengan puasa tersebut menimbulkan kemudorotan baik secara pribadi maupun seluruh keluarga.

Memang ada kondisi sang istri walau tidak mendapatkan izin sang suami tetap melaksanakan puasa. Ini dalam kondisi sang suami tidak mendukung hal-hal ibadah yang sesuai syariat Islam.

Adapun niat puasa dengan tujuan supaya Allah meringankan ujian kesulitan, itu syah-syah saja. Karena nanti pada intinya bab puasa ini hanya Allah dan sang pelaku puasalah yang tahu.


Memenuhi Undangan ketika sedang Berpuasa.  Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian diundang maka wajib baginya untuk menghadiri undangan. Apabila dia dalam keadaan berpuasa maka hendaknya dia mendo'akannya (yang mengundang) dan apabila dia dalam keadaan berbuka maka hendaknya dia mencicipi hidangannya.” (HR. Muslim no. 1431)
Dan juga berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam hadits Ummu Hani` radhiallahu anha:

الصَّائِمُ
 الْمُتَطَوِّعُ أَمِيرُُ نَفْسِهِ إِنْ شَاءَ صَامَ وَإِنْ شَاءَ أَفْطَرَ

 
“Orang yang berpuasa sunnah lebih berhak atas dirinya, jika ingin maka boleh membatalkan atau menyempurnakan puasanya.” (HR. Ahmad no. 25658 dan At-Tirmizi no. 664)

Memenuhi Undangan ketika sedang Berpuasa. Puasa bukanlah penghalang untuk menghadiri acara walimahan dan undangan makan lainnya. Hanya saja jika puasanya adalah puasa wajib maka dia tetap disyariatkan untuk menghadiri undangan tersebut akan tetapi tentunya dia tidak boleh makan. Tapi jika puasanya adalah puasa sunnah maka dia boleh tetap berpuasa dan boleh juga dia membatalkan puasanya. Karena Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian diundang maka wajib baginya untuk menghadiri undangan. Apabila dia dalam keadaan berpuasa maka hendaknya dia mendokannya (yang mengundang) dan apabila dia dalam keadaan berbuka maka hendaknya dia mencicipi hidangannya.” (HR. Muslim no. 1431)

Dan juga berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam hadits Ummu Hani` radhiallahu anha:

الصَّائِمُ
 الْمُتَطَوِّعُ أَمِيرُُ نَفْسِهِ إِنْ شَاءَ صَامَ وَإِنْ شَاءَ أَفْطَرَ


“Orang yang berpuasa sunnah lebih berhak atas dirinya, jika ingin maka boleh membatalkan atau menyempurnakan puasanya.” (HR. Ahmad no. 25658 dan At-Tirmizi no. 664)

Akan tetapi, jika dia merasa yang mengundang akan tersinggung atau akan menimbulkan suasana yang kurang nyaman di antara para undangan maka lebih utama jika dia membatalkan puasa sunnahnya. Ini berdasarkan hadits Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu beliau mengatakan: “Saya membuat makanan untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika makanan tersebut dihidangkan, seseorang berkata, “Saya sedang berpuasa.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saudaramu telah mengundangmu dan telah bersusah payah karenamu, berbukalah dan berpuasalah di lain hari sebagai penggantinya jika engkau mau.” (HR. Al-Baihaqi: 4/279 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa` no. 1952)


Puasa Daud Dapat Jodoh Istri Soleha. Definisi istri solehah yang saya tahu adalah seorang istri yang apabila diperintah oleh sang suami ia akan menurut, bila dipandang suami ia menyenangkan dan apabila ditinggal suami ia akan menjaga amanat yang diberikan oleh sang suami.

Untuk memperoleh tipe istri solehah tersebut yang pernah saya lakukan adalah hanya bermodalkan istiqomah berpuasa Daud dan ditambah satu zikir dari Al Qur'an yang dibaca sebanyak mungkin atau sekemampuan. Tujuan zikir ini adalah untuk mensugesti supaya tidak takut untuk menikah walaupun kondisi materi tidak memungkinkan.
Zikirannya adalah surat An Nuur, ayat 32 :

وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Berapa lama kira-kira hal ini akan dikabul oleh Allah SWT? Jawabannya tentu hanya Allah Yang Maha Tahu. Namun pengalaman saya melakukan ini kurang dari satu tahun. Dan saya yakin dengan metode seperti ini tiap orang akan berbeda, ada yang lebih cepat atau mungkin ada yang lebih lambat. 


Sukanya Berpuasa Daud  Dan Kesulitan Berpuasa Daud berpuasa Daud, sukanya adalah ketika berbuka puasa dan bila do'a yang kita panjatkan dikabulkan oleh Allah SWT. Dan dukanya, sama seperti layaknya manusia lainnya, apabila do'a-do'a kita belum dijawab oleh Allah SWT, disitu keimanan kita diuji.

Kesulitan menjalankan puasa Daud adalah di bulan-bulan pertama.Namun bila sudah lewat bulan ketiga dan seterusnya akan terasa biasa-biasa saja walau aktifitas seharian memerlukan energi yang besar. Bahkan rasanya tidak nyaman bila tidak berpuasa.


"Musuh utama diri kita adalah syaitan yang ada pada diri kita sendiri. Musuh kita itu adanya bukanlah diluar, tetapi di dalam diri kita sendiri namun kebanyakan manusia tidak menyadarinya.

Marilah kita menjalani kehidupan ini dengan sabar dan bila diuji Allah dengan kebaikan ataupun keburukan kita kembalikan lagi kepada Allah SWT.

Al-Hadiid,5: "Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan."

http://www.saumdawud.net.
"LENTERA KEHIDUPAN"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar