Senin, 10 Oktober 2011

Jenis Penyakit Yang Mengintai Si Gemuk



Ilustrasi: Aries Tanjung
Gemuk itu sehat? Bisa ya, bisa benar. Benar jika gemuk dianggap sebagai tercukupinya kebutuhan gizi, dibanding jika seseorang kurus kering. Tapi pendapat ini bisa jadi salah bila gemuk menjadi berlebihan, hingga menjadi kegemukan atau lazim pula disebut obesitas. Kenapa? Karena orang yang mengidap obesitas biasanya mengalami peningkatan risiko terserang berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Inilah beberapa di antaranya yang paling sering jadi ancaman.
1. GANGGUAN JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH 
Obesitas merupakan penyebab utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Pasalnya, obesitas menyebabkan peningkatan beban kerja jantung, karena dengan bertambah besar tubuh seseorang maka jantung harus bekerja lebih keras memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh. Bila kemampuan kerja jantung sudah terlampaui, terjadilah yang disebut gagal jantung. Tanda-tandanya, napas sesak dan timbulnya bengkak pada tungkai.
Pengidap obesitas juga sering mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) karena pembuluh darah menyempit akibat jepitan timbunan lemak. Kombinasi obesitas dan hipertensi ini tentu saja memperberat kerja jantung. Akibatnya, timbul penebalan pada dinding bilik jantung disertai kekurangan oksigen. Keadaan ini akan mempercepat timbulnya gagal jantung.
2. GANGGUAN FUNGSI PARU-PARU. 
Lagi-lagi timbunan lemak menjadi pemicu masalah. Pada pengidap obesitas, timbunan ini dapat menekan saluran pernapasan. Ini bisa menyebabkan terjadinya, henti napas saat tidur (sleep apnea). Gangguan seperti ini lama-lama dapat menyebabkan gagal jantung juga dan berujung dengan kematian.
3. MENYEBABKAN DIABETES DAN PENINGKATAN KOLESTEROL 
Obesitas dapat menyebabkan terjadinya penyakit kencing manis (diabetes melitus). Ini disebabkan timbulnya gangguan fungsi insulin pada pengidapnya.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh. Fungsinya antara lain memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi. Akibat gangguan fungsi insulin, gula tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga tetap beredar dalam darah. Ini dapat diketahui dari kadar gula darah yang meningkat.
Gangguan fungsi insulin ternyata juga mengakibatkan gangguan metabolisme lemak (dislipidemia). Ini dapat dilihat dari terjadinya peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), trigliserida, namun disertai penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik).
Peningkatan kadar kolesterol jahat disertai penurunan kadar kolesterol berujung terbentuknya kerak dalam pembuluh darah (arterosklerosis). Arterosklerosis akan memperkecil diameter pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan stroke.
4. GANGGUAN PERSENDIAN 
Obesitas akan menyebabkan peningkatan beban pada persendian penyangga berat. Misalnya persendian lutut sehingga lama-lama dapat menimbulkan peradangan persendian (osteoartritis). Gejala-gejalanya antara lain, nyeri pada sendi, diikuti dengan pembengkakan. Sendi juga menjadi kaku tak bisa digerakkan. Yang terparah, penderita tidak sanggup berjalan lagi.
5. GANGGUAN SISTEM HORMONAL 
Obesitas ternyata juga mempengaruhi sistem hormonal dalam tubuh. Pada anak gadis, obesitas menyebabkan haid pertama (menarkhe) datang lebih awal. Pada wanita dewasa, obesitas dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal (hiperandrogenisme, hirsutisme), dan gangguan siklus menstruasi.
Hiperandrogenisme berarti jumlah hormon androgen (lelaki) meningkat. Akibatnya terjadi hirsutisme (tanda maskulinisasi). Misalnya jerawatan, distribusi bulu2 di wajah dan badan, bahkan mungkin perubahan suara menjadi berat seperti suara lelaki.
Pada wanita, obesitas juga peningkatan risiko timbulnya batu empedu. Ini terjadi karena cairan empedu menjadi lebih kental.
6. MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT GANAS 
Hasil penelitian menunjukkan, pada wanita yang sudah mengalami menopause, obesitas meningkatkan risiko timbulnya kanker rahim (endometrium) dan kanker payudara. Sedangkan pada pria, kegemukan dapat meningkatkan risiko terserang kanker prostat dan kanker usus besar (kolorektal).
7. GANGGUAN PSIKOLOGIS 
Orang dengan obesitas juga seringkali mengalami gangguan psikologis berupa rasa rendah diri, keadaan depresi, bahkan bisa terkucil dari pergaulan sosial. Terlebih lagi bila lingkungan di sekitarnya tidak memberi dukungan, melainkan lebih banyak memperolok-olok kegemukannya. 

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB OBESITAS 
Obesitas dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Yang terutama adalah:
1. Faktor genetik 
Genetik berarti secara keturunan seseorang mempunyai potensi untuk menjadi obes. Biasanya sejak masih anak-anak sudah bertubuh gemuk. Anak-anak dari orang tua yang gemuk, cenderung menjadi gemuk juga, terutama bila kedua orang tuanya gemuk.
2. Faktor lingkungan 
Aktivitas kurang bisa menyebabkan badan bertambah gemuk. Pada anak atau remaja yang gemuk, karena tersingkir dalam pergaulan, mereka jadi enggan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, misalnya. 
Kurangnya aktivitas fisik ini juga bisa disebabkan oleh gaya hidup malas. Misalnya malas berjalan, malas naik tangga, dan sebagainya. 
Faktor lingkungan lainnya adalah banyaknya makanan yang mengandung gula dan lemak jenuh.
3. Penyakit 
Ada beberapa penyakit yang menyebabkan seseorang mengidap obesitas. Misalnya saja hipotiroidisme, sindroma Cushing, kelainan
hipotalamus, dan beberapa lagi sindroma genetik (penyakit bawaan). Umumnya obesitas timbul karena penyakit-penyakit tersebut menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal dalam tubuh yang pada akhirnya menyebabkan penimbunan lemak tubuh.

SEBAIKNYA TURUN BERTAHAP 
Untuk melakukan penanganan yang baik dan aman menurut standar ilmu kedokteran maka perlu diketahui terlebih dahulu faktor penyebab obesitas. Sebab penanganannya tentu saja berbeda-beda untuk penyebab yang berbeda.
Di situlah pentingnya melakukan konsultasi kepada dokter, khususnya seorang dokter gizi. Seorang dokter gizi akan melakukan berbagai pemeriksaan, yang antara lain bertujuan mengetahui secara tepat, berapakah sebenarnya kebutuhan kalori dan kebutuhan makronutrien (karbohidrat protein, dan lemak) seseorang.
Setelah mengetahui besarnya kebutuhan, selanjutnya dokter akan memberikan preskripsi diet yang sesuai. Misalnya diet 1.000 kalori, protein 50 gram, lemak 25 persen, dan karbohidrat 55 persen. Juga perbandingan protein jenis hewani atau nabati. Begitu pula lemaknya jenis lemak tak jenuh ganda, lemak tak jenuh tunggal, atau lemak jenuh dengan perbandingan tertentu pula.
Preskripsi diet tersebut selanjutnya akan diterjemahkan menjadi bentuk bahan makanan dan cara pengolahannya. Dengan mengikuti nasihat dari dokter, diharapkan akan terjadi penurunan berat badan secara bertahap, bukan penurunan berat badan drastis secara instan yang kemudian diikuti kenaikan berat badan lagi. 


RUMUS PENENTU OBESITAS 
Yang dimaksud dengan obesitas adalah keadaan terdapatnya cadangan lemak tubuh yang berlebihan, sehingga merugikan kesehatan. Timbunan lemak berlebihan tersebut terjadi akibat ketidakseimbangan antara intake (asupan energi dari makanan) dan output (keluaran energi dari aktivitas). Lalu apa bedanya dengan overweight? Yang terakhir ini adalah kelebihan berat badan relatif terhadap tinggi badan
Cara sederhana untuk mengetahui apakah seseorang termasuk golongan overweight atau obesitas adalah dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT dapat dihitung dengan rumus berikut ini: berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat/pangkat dua tinggi badan (dalam meter).
sUMBER : nOVA 

Hati-hati "Hobi" Ngelindur & Mendengkur



Foto: Dok. Nova
Tak banyak orang yang sadar bahwa dirinya mengalami gangguan tidur. Padahal, buruknya kualitas tidur bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. 

Masih banyak dari kita menganggap, bahwa gangguan tidur bukanlah sesuatu yang serius. Padahal, tahukah Anda, salah satu penyebab kecelakaan pesawat ulang-alik Challenger tahun 1986 silam adalah karena pengambilan keputusan yang kurang tepat dari para manajer NASA, yang jika dirunut-runut diakibatkan karena kurang tidur? 

Ya, tidur merupakan kebutuhan tubuh yang sangat penting, namun banyak yang menganggapnya sebagai proses istirahat biasa. Pada saat tidur, gelombang otak malah sangat aktif. Menurut Dr. Andreas A. Prasadja, tidur normal terdiri dari beberapa tahap, antara lain tahap rapid eye movement (REM) atau tahap tidur mimpi, dan tahap non-REM. Tahap non-REM dibagi lagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap 1 sampai 4. Tahap 1 dan 2 sering disebut tidur dangkal, sementara tahap 3 dan 4 disebut tidur yang dalam, tahap dimana orang paling sulit dibangunkan.

Begitu tidur masuk dalam tahap 3, tubuh kita akan mengeluarkan hormon pertumbuhan (growth hormone). "Hormon ini penting untuk membangun sel-sel tubuh yang rusak. Pada anak, hormon ini berfungsi untuk pertumbuhan, misalnya pertumbuhan tulang," kata dokter dari Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Jakarta, ini. 

Hormon kortisol yang dikeluarkan tubuh ini akan semakin meningkat menjelang pagi. "Meningkatnya hormon kortisol ini terutama pada saat kita mengalami stres (fisik atau kejiwaan). Hormon kortisol inilah yang membuat kita bangun dalam kondisi kuat dan segar," lanjut Andreas. 

Sering Diabaikan 
Kebanyakan individu memerlukan 6-10 jam untuk tidur. "Kurang tidur dan mengantuk bisa berakibat fatal. Kurang tidur 1,5 jam dapat menurunkan kewaspadaan di siang hari sebanyak 33 persen, sementara mengantuk merupakan faktor yang memengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas sebanyak 30 persen," tandas Andreas.

Untuk menentukan apakah seseorang mendapat cukup tidur, antara lain dengan mengukur sleep latency-nya (waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, yang nilai normalnya adalah 15-20 menit.) "Jika seseorang jatuh tertidur lebih cepat atau lebih lama dari waktu tersebut, bisa jadi ada gangguan."

Sayangnya, pengetahuan masyarakat tentang gangguan tidur masih kurang. "Jangankan masyarakat umum, bidang pelayanan medis pun belum banyak yang tahu. Orang mengangap tidur itu hanya proses istirahat, bangun, dan segar kembali. Padahal, tidak sesederhana itu."

Jadi, tak heran jika banyak orang yang mengalami gangguan tidur tapi tidak tahu ia mengalami gangguan tidur. Gejala yang paling umum pada gangguan tidur biasanya adalah hipersomnia atau excessive daytime sleepiness (EDS/kantuk berlebihan di siang hari). "Orang seharusnya segar beraktivitas, tapi pada orang-orang tertentu malah mengantuk dan lelah. Ini bersumber dari ketidaktahuan bahwa tidur adalah sebuah proses yang bisa dikendalikan/diatur," cetus Andreas.

Sakit Kepala 
Sembilan puluh persen orang dengan EDS mengalami gangguan tidur. Salah satu gangguan tidur yang paling banyak diderita adalah obstructive sleep apnes (OSA), yang gejalanya EDS dan mendengkur. Selama ini orang menganggap mendengkur sebagai pertanda tidur yang pulas. Padahal tidak. Ketika orang mendengkur, terjadi penyempitan di saluran napas atas. "Bisa jadi lidah jatuh ke belakang atau pasien punya amandel. Yang menjadi bahaya adalah jika saluran sama sekali tersumbat sehingga terjadi henti napas," tutur Andreas. Pada saat henti napas, kadar oksigen pun drop, sementara kadar karbondioksida naik. 

Di bagian saluran napas terdapat sensor yang aktif pada saat karbondioksida naik. Pada saat sensor aktif dan menunjukkan naiknya kadar karbondioksida, orang akan terbangun sejenak (mini arousal) untuk membuka saluran napas. "Bukan terbangun penuh, ya. Nah, dalam semalam, ini akan berulang terus. Akibatnya tidur pun terfragmentasi, tidak continuously, jadinya tidak enak."

Celakanya, orang tidak tahu kalau ia mendengkur. "Yang tahu adalah pasangan atau teman sekamar. Orang juga tidak ingat kalau malam itu ia terbangun berulang kali karena napas berhenti. Yang ia rasakan, begitu bangun pagi, ia merasa tidak segar, sakit kepala, yang berbuntut EDS lagi, begitu seterusnya. Akibatnya, konsentrasi, daya ingat, bahkan libido pun menurun."

OSA juga berhubungan dengan gangguan fungsi seksual, memori dan konsentrasi, serta perubahan kepribadian. OSA juga bisa berdampak terhadap kesehatan lain, seperti kesehatan kardiovaskuler. Sewaktu mendengkur, kadar oksigen menurun. Jika terjadi berulangkali, oksigen pun akan turun sehingga merusak pembuluh darah. "Akibatnya pembuluh mengeras (aterosklerosis), ditambah lagi kalau intake makanan mengandung kolesterol tinggi, maka pembuluh darah jadi kaku, sehingga memicu hipertensi, gangguan pembuluh darah koroner, atau bahkan stroke," jelas Andreas.

Untuk pernapasan, penurunan oksigen dan peningkatan karbon yang terjadi berulang akan lama-lama membuat badan terbiasa dengan kadar oksigen rendah dan karbondioksida tinggi. "Akibatnya sensor pun rusak, sehingga ia tak peka lagi terhadap kadar karbondioksida yang tinggi." 
Dok. Nova

Tunda Penuaan dengan Makanan


Krim anti-ageing bertebaran di mana-mana, dari yang murah sampai yang mahal. Namun tahukah Anda, ageing tak semata-mata penampilan fisik belaka?
J ari jemari perempuan berusia 30 tahun itu mengusap lembut sudut matanya. Ia tampak cemas dengan kerutan yang mulai terlihat. Tak berapa lama, temannya menghampiri dan memberikan krim anti ageing yang (katanya) bisa menghilangkan kerutan di sekitar mata dalam hitungan bulan. Sontak, kecemasan memudar dari wajah perempuan tadi. Senyum pun mengembang di bibir kedua perempuan cantik tadi.  
Ilustrasi di atas banyak ditemui pada iklan-iklan yang ditayangkan di televisi. Tak heran jika sedikit saja kerutan muncul, bisa diterjemahkan sebagai salah satu ciri penuaan. Efek yang lebih fatal dari terpaan iklan tadi adalah salah mengartikan ageing  dan anti-ageing . Misalnya dengan mengartikan bahwa ageing  semata-mata terjadi ketika penampilan luar mulai tak prima. Sehingga anti-ageing  hanya diperlukan untuk mempertahankan kecantikan luar.
Padahal menurut dr. Widya Murni, MARS. , dari Jakarta Anti- Ageing Center definisi  anti-ageing  adalah berbagai upaya dan cara untuk mempertahankan optimalnya kesehatan. “Tetapi, orang lebih suka mengambil arti anti-ageing  sebagai penampilan fisik yang prima, di sini termasuk kecantikan,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa penuaan mulai terjadi secara signifikan di usia 30 tahun.
Dipengaruhi Hormon
Bagaimana caranya, sih, agar kita bisa menjaga segala unsur kesehatan tetap optimal dan berkualitas? Widya menjelaskan ada banyak hal yang memengaruhi lamanya kualitas hidup seseorang. Misalnya faktor genetik, gaya hidup, kebiasaan berolahraga, pola makan, kebiasaan tidur, nutrisi berkualitas, dan penjagaan keseimbangan hormon.
“Ternyata jika semua faktor ini bisa dijaga dengan baik, akan memengaruhi atau memperpanjang kualitas hidup seseorang” ucapnya.
Namun, penuaan juga tak bisa lepas dari keseimbangan hormon. “Ketidakseimbangan hormon akan memengaruhi mulai dari penampilan fisik hingga mengurangi optimalisasi fungsi organ-organ dalam tubuh kita,” ujar praktisi pengobatan anti penuaan ini.
Pasalnya hormon adalah zat alami yang dihasilkan tubuh kita melalui beberapa kelenjar yang terletak pada otak. Di mana keseimbangannya akan menciptakan kualitas hidup yang optimal. Jadi, adanya suatu gangguan pada ketidakseimbangan hormon ini dipercaya akan menjadi suatu awal mula timbulnya penyakit penuaan yang akhirnya membawa kita pada kematian.
Menopause & Andropause
Menurut Widya, dengan perkembangan ilmu saat ini, ternyata penuaan bisa saja terjadi saat kita baru dilahirkan. Catatannya, bila memang terdapat gangguan-gangguan terhadap keseimbangan hormon. Malah, ketidakseimbangan hormon bisa terjadi saat kita masih berupa janin sehingga mau tak mau akan memengaruhi kelangsungan hidup janin setelah ia lahir.
Misalnya kekurangan hormon tiroid yang diderita seorang ibu saat kehamilannya, ternyata mempengaruhi kecerdasan seseorang, pertumbuhan tinggi badannya, bahkan memengaruhi pembawaan seseorang. Orang dengan hipotiroid menjadi lebih lambat, kurang lincah, kurang aktif, lama berpikir, dan lambat dalam melakukan segala aktivitas.
Jadi, jika dulu orang hanya mengenal menopause  sebagai titik awal menuju penuaan, ubahlah pikiran itu. Sebab pada masa perimenopause (sekitar 10 tahun menjelang menopause), gangguan hormonal seseorang wanita mulai terjadi. Jadi sebaiknya seorang wanita mulai melakukan pemeriksaan laboratorium hormonalnya secara rutin. “Sebaiknya dimulai dari usia 35 tahun,” saran Widya.
Pada masa-mana ini, biasanya mulai banyak gangguan kesehatan yang berhubungan dengan hormonal itu terjadi, mulai dari tumbuhnya tumor/kista baik di payudara maupun ovarium, gangguan siklus haid, hingga berbagai keadaan lain yang ringan misalnya mudah sakit kepala, mudah depresi, mudah marah, hingga keadaan lainnya yang menjurus pada penyakit.
Lantas, bagaimana dengan andropause  yang dialami pria? Jika biasanya terjadi pada kisaran usia 35 tahun, bukan tak mungkin andropause  bisa terjadi lebih awal. Penyebabnya adalah jika individu mengalami obesitas,diabetes juvenile , atau depresi.
Sama halnya dengan menopause , andropause  sendiri mengacu pada kelainan hormon di mana hormon testosteron mulai menurun kadarnya. Bukan hanya seks yang terpengaruh, general wellness , kesehatan jantung dan pembuluh darah, bahkan optimalisasi otak, pun bisa terkena. Jadi seseorang dengan penurunan testosteron, selain menurun kebugarannya, juga kemampuan berpikir dan mengatasi stres mulai berkurang, karenanya mulai cenderung depresi.
Foto: Getty Images
Ciri-ciri Penuaan
Cara termudah untuk mengetahui apakah ageing  sudah mulai terjadi adalah jika Anda mulai menemukan tanda-tanda penuaan yang terlihat dari luar. Sebut saja pada wajah dan tubuh.
Pada penampilan, penuaan ditandai dengan kulit wajah kendur, timbul keriput di daerah lipat senyum dan sekitar mata, tampak lingkaran hitam di bawah kelopak mata, timbulnya kantung mata, mengendurnya payudara, perut dan kulit di bagian lain tubuh, rambut mulai rontok baik pada laki-laki maupun wanita.
Dari segi penurunan fungsi, penuaan bisa dideteksi ketika penglihatan mulai berkurang (menggunakan kaca mata baca), vitalitas dan kebugaran berkurang, kemampuan jantung berkurang, semua organ mulai mengisut termasuk otak, hati, ginjal, pendengaran dan penciuman mulai berkurang, dan pembuluh darah mulai tersumbat sehingga orang mudah terkena penyakit jantung atau stroke.
Makanan Antioksidan
Produk kecantikan seperti krim anti-ageing  ternyata hanya bisa menunda penuaan di luar. Padahal untuk menunda penuaan, Anda harus melakukannya inside out . Dan, ternyata pilihan makanan menjadi poin penting. “Pertama, sayuran dan buah. Kedua, sumber protein seperti ikan, sapi, dan ayam. Jika ayam kampung, maka ia adalah sumber kedua terbaik dari sisi protein,” jelas Widya.
Nah, bicara tentang buah, Widya menjelaskan bahwa berries  adalah sumber antioksidan terbaik, contohnya goji berries . “Antioksidan melawan radikal bebas yang menjadi penyebab utama penuaan.“ Omega-3 pada ikan juga menjadi salah satu pilihan. “Omega-3 pada ikan sangat istimewa karena mengandung zat antiinflamasi,” ucap Widya. Inflamasi sendiri adalah proses peradangan tanpa infeksi namun berakibat degeneratif yang berujung pada kematian.
Widya juga mengingatkan bahwa sumber-sumber makanan ini baiknya tidak terlalu diolah. “Semakin lama diolah, semakin kurang kualitas nutrisinya. Jadi, yang terbaik adalah makanan yang justru kurang diolah.“
Sementara makanan yang harus dihindari adalah karbohidrat seperti nasi, roti, dan gula. “Ganti dengan beras merah atau beras hitam, dan roti gandum,“ jelasnya. Begitupula dengan lemak. “Jika lemak buruk lebih banyak daripada lemak baik, bisa menyebabkan sakit jantung, kanker, dan penyakit lainnya.“ Sehingga Anda harus pintar-pintar menyeimbangkan lemak baik dan lemak buruk di dalam tubuh.
Apakah diet sehat ini tampak menakutkan? Tenang saja, pasalnya Widya memberikan tip berguna. “Lakukan pola makan sehat ini selama lima hari dalam seminggu. Sisa dua hari, Anda boleh memberi hiburan dengan memakan makanan yang Anda suka. Tapi, jangan berlebihan, ya!“
Nah, untuk melengkapi makanan-makanan sehat tadi, Anda juga sebaiknya mengonsumsi suplemen sebagai sumber nutrisi yang lain. “Karena makanan yang dikonsumsi bisa saja sudah terkena pupuk dan polusi.“ jelas Widya. Selain makanan, Widya juga menyarankan agar Anda rutin berolahraga, “Dua hingga tiga kali seminggu, maksimal 1 jam berolahraga. Tapi, jangan terlalu lama, karena akan memancing hormon kortisol yang membuat Anda stres dan lapar sehingga ingin makan lebih banyak lagi.“
Sehat Luar Dalam
Hal lain yang juga harus diluruskan menurut Widya adalah bahwa sebenarnya cantiknya penampilan fisik merupakan cerminan dari optimalisasi sehatnya organ-organ di dalam tubuh. “Seseorang yang benar-benar sehat harus merupakan gabungan dari sehat fisik, mental, spiritual, sosial, maupun seksual,” tegasnya.
Meski demikian, ageing  ibaratnya adalah proses alami yang dialami siapapun tanpa kecuali. Pembeda proses yang diakhiri dengan kematian ini adalah bagaimana individu tersebut menjaga kesehatannya. “Kematian memang menjadi takdir akhir manusia, tetapi banyak manusia bisa melewati masa tuanya dengan sehat dan optimal. Tapi, banyak pula manusia lain mengalami penuaan dini sehingga kematian menjemputnya lebih awal.” urai Widya.
Widya mengingatkan agar wanita tidak hanya mementingkan penampilan luar dengan membeli perawatan ini itu. “Untuk good looking  di masa tua, harus punya good lifestyle.  Meski tua, tapi jika sehat, penampilan luar dan dalam akan lebih baik. “ Bagi Widya, menunda ageing  sebaiknya dilakoni dengan prinsip, “Seni mengatur nutrisi untuk membawa kepada keseimbangan hormon.“
 Astrid Isnawati (Nova Com)

9 Sayur Penghalau Penyakit



Foto: Agus Dwianto
Bila dikombinasikan dengan buah, mengonsumsi sayur setiap hari secara teratur akan membuat tubuh sehat. Perlu diingat, tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua nutrisi sekaligus. Itu sebabnya, rutinlah mengonsumsi kedua jenis makanan ini. Ini dia sembilan sayur penghalau penyakit.
  • Bit
Buah yang satu ini mengandung betain yang berguna mengurangi radang dan rasa sakit. Selain itu, bit juga kaya akan folat.
  • Brokoli
Indoles dam sulforaphane, dua fitonutrien dalam brokoli secara signifikan berguna sebagai antikanker.
  • Wortel
Buah berwarna oranye ini merupakan sumber senyawa antioksidan dan karoten vitamin A. Keduanya bagus untuk penglihatan dan mencegah kanker tertentu, serta penyakit kardiovaskular.
  • Seledri
Meski berdaun kecil, seledri kaya akan vitamin C dan senyawa aktif lainnya yang berguna untuk menurunkan kolesterol dan mencegah kanker.
  • Terung
Selain kaya akan vitamin dan mineral, terung juga banyak mengandung nasunin yang terletak di bawah kulit. Zat ini merupakan salah satu nutrisi untuk otak.
  • Kol
Fitonutrien dalam kol membantu mencegah kanker, khususnya kanker ovarium dan karotenoid yang membantu menurunkan risiko katarak.
  • Zaitun
Buah kecil ini merupakan sumber asam lemak tak jenuh tunggal dan vitamin E yang sempurna. Zat yang pertama berguna untuk mencegah penyakit hati, sedangkan zat kedua mencegah kerusakan tubuh akibat zat radikal bebas.   
  • Bayam
Bayam mengandung vitamin A, K, B, E, folat, magnesium, mangan, besi, dan kasium. Semua nutrisi ini membantu mencegah berbagai penyakit, misalnya radang sendi, kanker usus besar, penyakit hati, serta osteoporosis.
  • Tomat
Tomat mengandung likopen, antioksidan yang kuat mencegah kanker prostat stadium lanjut dan membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi.
Hasuna Daylailatu  (dari berbagai sumber)

Manfaat Tanaman Kunyit



Bumbu dapur yang satu ini memang sangat terkenal di Indonesia, Kunyit. Tidak susah untuk mencari kunyit, karena memang masakan Indonesia banyak yang memakai kunyit. Selain sebagai bumbu dapur, kunyit di Indonesia bisa dibuat sebagai minuman dingin atau panas. Nikmat sekali!
Tidak salah jika anda menjadikan kunyit sebagai minuman, karena kunyit berkasiat untuk menyejukkan badan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan.
Tradisi minum kunyit ini banyak ditemui di daerah Jawa.
Walau begitu, sayangnya banyak dari mereka yang belum mengetahui manfaat dari kunyit itu sendiri. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis.
Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau kebun. Diperkirakan kunyit berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.
Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.
Berbagai manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dan lain-lain.
Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah. Dari berbagai sumber.