Soal alat bantu seksual mungkin banyak orang masih menganggapnya asing. Meski alat ini sekarang begitu mudah didapatkan. Tapi, mungkin juga Anda termasuk salah satu orang yang belum pernah mencoba atau menggunakan.
Alat ini ternyata tidak hanya berfungsi membantu pencapaian klimaks atau sekadar variasi gaya bercinta saja. Tapi juga fungsi kesehatan. Yakni jembatan masturbasi bagi mereka yang tak berpasangan. Masturbasi sendiri disebut sebagai cara mudah meredakan stres, menguatkan otot rahim, obat tidur alami, dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Terlepas dari fungsinya, alat bantu seks sebenarnya sudah ada sejak 35.000 tahun lalu. Berbentuk patung dengan payudara dan organ intim wanita. Menurut antropolog yang menemukannya tahun 2008 lalu, patung ini merupakan simbol seksual di zamannya.
Sementara alat bantu seks berumur 28.000 tahun juga ditemukan di barat daya Jerman. Alat ini terbuat dari batu dengan pahatan berbentuk organ intim pria. Ilmuwan yang menemukan meyakini bahwa alat ini digunakan sebagai alat bantu seks karena dimensinya yang realistis.
Alat seperti inipun mulai dikenal secara massal. Di Yunani, sekitar 500 SM para wanitanya menyebar cinta dengan memberikan olisboses (pendahulu dildo) pada teman-temannya yang tak perpasangan. Alat ini kerap menemani mereka saat sang suami harus pergi berperang.
Dikutip laman iVillage, di era Renaissance tahun 1400-an, alat ini bahkan sudah dibuat dengan berbagai ukuran. Bahan pembuatnya juga sudah bervariasi. Mulai dari kayu, kulit, hingga minyak zaitun yang digunakan sebagai cairan pelumas.
Cerita lain soal alat bantu seks ini juga ada di China. Pria-pria di sana juga sempat menggunakan kelopak mata kambing, lengkap dengan bulu mata yang bisa meningkatkan kepuasan seksual. Alat ini digunakan menyerupai cincin yang disematkan di organ intim pria untuk mempertahankan ereksi. Sementara bagian bulu mata digunakan sebagai vibrator untuk lebih merangsang pasangannya.
Bagaimana perkembangan lain alat bantu seks? Simak pada artikel selanjutnya.