Kamis, 30 Juni 2011

Cara Laporkan Dokter yang Melanggar

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran, setiap orang yang mengetahui, atau merasa dirugikan terkait tindakan seorang dokter, dapat memberikan pengaduan ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia. 
Sebagai lembaga yang menangani kasus dugaan pelanggaran disiplin dokter, Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) mempunyai tugas menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter yang diajukan.
Menurut Wakil Ketua MKDI Sabir Alwy, masyarakat memiliki hak untuk melakukan pengaduan apabila ada tindakan pelanggaran disiplin oleh dokter. "Yang penting ada yang mengadu. Kami pasif, tidak mencari-cari kasus. Kalau enggak ada yang ngadu, ya sudah kami tidak melakukan apa-apa. Siapa saja boleh mengadu," ujar Alwy di Jakarta, Selasa, (28/6/2011).
Dokter dianggap melanggar disiplin kedokteran apabila melakukan praktik dengan tidak kompeten, tidak melakukan tugas dan tanggung jawab profesionalnya dengan baik (dalam hal ini tidak mencapai standar-standar dalam praktik kedokteran) dan berperilaku tercela yang merusak martabat dan kehormatan profesinya.
"Apa dan bagaimana caranya? Bisa datang langsung ke MKDI. Kalau bisa tertulis, lebih bagus ditulis dalam bentuk surat pengaduan," ujarnya.
Alwy menambahkan, dalam formulir pengaduan yang disediakan MKDKI, umumnya terdapat beberapa informasi yang harus dilengkapi pelapor, antara lain, identitas pengadu/pelapor, identitas pasien (jika pengadu bukan pasien), nama dan tempat praktik dokter/dokter gigi yang diadukan, waktu tindakan dilakukan, alasan pengaduan dan kronologis, serta pernyataan tentang kebenaran pengaduan. "Kalau ada barang bukti bisa disertakan untuk pendukung," tuturnya.
Lebih lanjut Alwy mengungkapkan, sesuai UU Praktik Kedokteran, sanksi disiplin dalam keputusan MKDKI dapat berupa pemberian peringatan secara tertulis, rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi (STR) atau surat izin praktik (SIP) dan kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi.
Berikut ini adalah mekanisme atau cara pengaduan dokter ke MKDKI:
1. Buatlah pengaduan secara tertulis dengan mengisi formulir yang dapat di-download di www.inamc.or.id (Format Pengaduan) atau Anda dapat memperoleh formulir tersebut dengan menghubungi petugas KDDKI di (021) 72800920.
2. Apabila Anda tidak dapat membuat pengaduan secara tertulis, Anda dapat mendatangi kantor MKDKI,  petugas kami akan membantu Anda membuat pengaduan secara tertulis.
3. Jika menemukan kesulitan dalam mengisi formulir tersebut, Anda dapat menanyakannya kepada petugas.
4. Pengaduan tersebut ditujukan kepada Ketua MKDKI, Jalan Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120.
5. Pengaduan tersebut harus dibubuhi tanda tangan pengadu/pelapor di atas meterai yang cukup.
Sumber : Health kompas

4 Teknik Penunda Ejakulasi

Ejakulasi dini atau "junior" yang terlalu cepat "selesai" menempati urutan kedua setelah disfungsi ereksi sebagai gangguan seksual yang paling sering dialami pria. Masalah seksual ini juga mencemaskan para pria karena takut dibilang tidak perkasa.

Seorang pria disebut mengalami ejakulasi dini (ED) bila ia sudah ejakulasi kurang dari dua menit. Menurut dr.Andi Riyanto, Sp.RM, dari RS. Pantiwilasa Citarum, Semarang, pada kondisi normal, seseorang biasanya mampu ejakulasi dan penetrasi selama 5-10 menit.

Ejakulasi dini dibagi menjadi dua jenis, primer dan sekunder. "ED primer terjadi bila sejak awal ia berhubungan seks tidak dapat mengontrol ejakulasinya," katanya. Sedangkan ED sekunder terjadi bila dulunya orang tersebut bisa mengontrol ejakulasi tapi beberapa waktu terakhir ini tidak dapat mengontrolnya karena suatu sebab.

Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi ejakulasi dini adalah dengan melakukan terapi seks. "Ini merupakan latihan untuk mengontrol ejakulasi yang dilakukan dengan bantuan istri," paparnya.

Pada dasarnya, terapi seks melibatkan dua teknik, yaitu teknik start and stop, serta teknik squeeze (penekanan), yakni istri menekan bagian pangkal atau ujung penis pada saat suami merasa akan ejakulasi.

Ada beberapa langkah yang bisa dipilih pasangan untuk melakukan terapi seks.
1. Suami berbaring telentang dan istri melakukan masturbasi dengan tangan. Saat suami akan ejakulasi, istri menekan penis (di bagian pangkal atau ujung) untuk menghambat ejakulasi selama 5-10 detik atau sampai rasa ingin ejakulasi reda.

2. Dengan posisi wanita di atas, suami melakukan penetrasi ke vagina. Namun suami tidak boleh melakukan gerakan apa pun. Bila merasa akan ejakulasi, segera cabut penis keluar dan istri melakukan penekanan pada penis. Lakukan beberapa kali.

3. Sama seperti langkah dua, namun suami boleh melakukan sedikit gerakan. Bila akan ejakulasi, segera cabut penis keluar dan istri melakukan penekanan untuk mempertahankan ereksi.

4. Bila suami sudah mulai bisa mengontrol ejakulasi, pasutri bisa melakukan hubungan seksual dengan posisi menyamping (depan atau belakang). Begitu suami merasa akan ejakulasi, coba untuk berhenti dan istri melakukan teknik penekanan. Lalu diulangi lagi.

Menurut dr.Andi, terapi seks harus dilakukan berulang-ulang, minimal selama enam bulan. Terapi ini juga membutuhkan komitmen dari dua belah pihak. "Keengganan dan malas latihan merupakan faktor penyebab kegagalan terapi ini," paparnya.

Untuk menunjang terapi seks, penderita ED disarankan untuk melakukan senam kegel untuk menguatkan otot-otot panggul. Caranya adalah dengan mengontraksikan otot-otot panggul, seperti saat ingin menahan pipis. Lakukan minimal 10 kali setiap hari, secara otomatis Anda akan terbiasa untuk menunda ejakulasi.
Sumber : Kompas.com

Tak Pernah Lagi Ereksi Pagi, Ada Apa?


Ereksi penis yang terjadi pada pagi hari sebenarnya adalah sisa ereksi spontan yang terjadi selama tidur malam. Artinya, ereksi spontan itu sebenarnya terjadi selama tidur malam, bukan pada pagi hari. Ereksi yang biasa dirasakan pada pagi hari adalah sisa ereksi pada malam hari itu.
Kalau Anda merasa tidak mengalami ereksi ketika bangun tidur pagi, bukan berarti Anda tidak mengalami ereksi spontan itu. Mungkin saja ereksi spontan telah terjadi selama Anda tidur malam. Tetapi sisa ereksinya tidak tampak lagi ketika Anda bangun tidur pada pagi hari.     Terjadinya ereksi spontan malam hari berkaitan erat dengan fungsi hormon testosteron. Pria yang mengalami kekurangan testosteron, jarang atau tidak lagi mengalami ereksi spontan. Tetapi kalau Anda tidak merasakan ereksi ketika bangun tidur pagi hari, bukan berarti Anda telah mengalami kekurangan testosteron.
Boleh jadi, seperti penjelasan di atas, sisa ereksi pada pagi tidak tampak lagi, padahal selama tidur malam ereksi tetap terjadi.  Karena itu, untuk membuktikan ada tidaknya ereksi spontan selama tidur malam, digunakan suatu alat bantu yang digunakan selama tidur malam.     
Mengenai organ seksual yang Anda anggap kecil, saya pikir anggapan Anda belum tentu benar. Banyak orang menganggap ukuran penisnya kecil, padahal sebenarnya normal. Kalau Anda benar ragu, silakan memeriksakan diri. Dengan pemeriksaan yang benar, dapat diketahui apakah organ seksual Anda telah berkembang normal atau tidak.
Sumber : Kompas.com

Ereksi Lembek Tanda Punya Penyakit

 
Keras atau lembeknya ereksi pria ketika berhubungan seksual ternyata memiliki korelasi yang erat dengan kondisi kesehatan secara umum.
Survei bertajuk Ideal Sex Survei 2011 yang dilakukan oleh Pfizer menunjukkan, pria dengan tingkat kekerasan ereksi skala 3 (dianalogikan memiliki kekerasan seperti sosis) lebih sering mengalami masalah kesehatan dibanding pria dengan ereksi optimal atau seperti timun (skala 4).
Pria dengan skala ereksi 3 pada umumnya menderita berbagai penyakit kronik, misalnya diabetes (23 persen), tekanan darah tinggi (21 persen), obesitas (13 persen), ejakulasi prematur (64 persen), penyakit hati (8 persen), dan kondisi kesehatan lainnya (22 persen).
"Pria yang ereksinya seperti sosis atau penis cukup keras tetapi tidak optimal menggambarkan kondisi kesehatan yang buruk. Biasanya mereka bermasalah dengan pembuluh darah sehingga sel-sel pembuluh darah yang ada di penis tidak sepenuhnya terisi oleh darah," kata dr Heru H Oentoeng, SpAnd, dari Asosiasi Seksologi Indonesia dalam acara pengumuman hasil Ideal Sex Survei 2011 di Jakarta, Kamis (23/6/2011).
Hasil survei juga menunjukkan, 62 persen pria dengan skala ereksi atau erection hard score (EHS) 3 lebih sering mengunjungi dokter dibanding 51 persen pria dengan kekerasan penis skala 4. EHS adalah tes mandiri yang sederhana, tervalidasi, dan menunjukkan derajat kekerasan ereksi dengan ukuran berskala 1-4. Skala 1 adalah tape penis membesar, tetapi tidak keras. Skala 2 adalah pisang, yaitu penis keras, tetapi tidak cukup keras untuk melakukan penetrasi. Adapun skala 3 sosis, penis cukup keras, tetapi tidak sangat keras. Yang ideal adalah skala 4 atau timun.
Tingkat kekerasan ereksi juga dikaitkan dengan kebahagiaan hidup pria. Hasil survei menyatakan bahwa pria dengan ereksi "timun" merasa dua kali lebih puas dengan hubungan rumah tangganya dibanding pria ereksi "sosis".
Menurut dr Heru, pria yang menderita gangguan ereksi tidak perlu berkecil hati. "Tidak perlu malu, carilah solusi yang benar," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, ini.
Ia menambahkan, penanganan gangguan ereksi harus berdasarkan pada penyebabnya. "Jika disebabkan oleh diabetes, maka gula darahnya tentu harus dikontrol. Kalau karena kegemukan, maka berat badannya dikurangi. Jika susah ereksi karena obat-obatan yang dikonsumsi, maka obat tersebut harus dikurangi atau diganti dengan obat lain yang tidak mengganggu ereksi," katanya.
Penderita disfungsi ereksi juga disarankan untuk tidak perlu malu berobat ke dokter yang kompeten dalam menangani masalah seksual. "Hindari sembarangan minum obat karena yang perlu ditangani adalah pemicunya," imbuhnya.
Olahraga menjadi salah satu cara untuk menunjang teknik pengobatan inti pada kondisi disfungsi seksual. Olahraga 15-30 menit setiap hari terbukti menyehatkan tubuh, meningkatkan libido, menurunkan stres, dan melancarkan aliran darah ke bagian genital.
"Pria yang berolahraga secara rutin memiliki risiko terkena gangguan ereksi lebih rendah. Bahkan, setelah berusia 50 tahun, ereksinya lebih baik dibanding dengan yang tidak berolahraga," kata dr Rachmad Wahyu Hidayat, SpKO, dalam acara yang sama.
Sumber : Kompas.com

9 Manfaat Sehat Makanan Pedas


Berbahagialah Anda yang berprinsip tiada hari tanpa makanan pedas karena kegemaran ini bisa berbuah manis untuk kesehatan. Rasa pedas di lidah bukan hanya efektif menambah nafsu makan, tapi juga berkhasiat mengatasi sejumlah keluhan penyakit.
Selama berabad-abad, cabai telah digunakan sebagai obat untuk peradangan serta melancarkan sirkulasi darah. Faktanya, dengan darah yang mengalir lebih cepat, tubuh akan lebih cepat menggantikan sel-sel yang rusak dan juga mengeluarkan toksin dari tubuh.
Tentu saja, makanan pedas ini harus dikonsumsi secara bijaksana, terutama jika Anda memiliki perut yang sensitif atau tidak bisa menoleransi makanan pedas.
Berdasarkan beberapa penelitian, cabai dan makanan pedas memiliki banyak khasiat, berikut di antaranya.
1. Menurunkan berat badan
Cabai mengandung capsaicin yang akan mempercepat metabolisme dan membantu tubuh membakar kalori lebih cepat. Hal ini terjadi karena capsaicin meningkatkan temperatur tubuh dan berperan dalam meningkatnya detak jantung. Lebih jauh, studi menunjukkan orang yang hobi makan pedas biasanya makan dalam porsi sedikit sehingga berat badan lebih terjaga.
2. Menyehatkan jantung
Cabai menyehatkan jantung dengan cara mencegah pembekuan darah. Penelitian juga menunjukkan kadar kolesterol jahat/LDL bisa mencegah oksidasi yang bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Capsaicin juga efektif melawan inflamasi, yang telah diidentifikasi sebagai faktor risiko penyakit jantung.
3. Melancarkan sirkulasi
Makanan pedas akan melancarkan sirkulasi dan menurunkan tekanan darah. Cabai juga membantu menguatkan dinding pembuluh darah karena kandungan vitamin A dan C-nya.
4. Antikanker
Banyak penelitian menunjukkan konsumsi teratur makanan pedas akan mengurangi risiko kanker. Capsaicin memperlambat pertumbuhan sel kanker dan pada banyak kasus sel-sel kanker mati tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
5. Meningkatkan fungsi cerna
Manfaat cabai dalam saluran cerna adalah meningkatkan sirkulasi darah di perut dan meningkatkan lapisan mukus. Capsaicin juga membantu membunuh bakteri H.pylori penyebab sakit maag. Akan tetapi jika Anda mengalami heartburn (rasa panas) setelah makan pedas, cobalah tablet antiacid yang akan menetralisir asam di lambung.
6. Flu
Capsaicin membantu meningkatkan pengeluaran keringat dan menghilangkan gejala flu yang mengganggu. Makanan pedas juga akan membantu membuka jalan napas, mengurangi sinusitis, dan gejala flu lainnya.
7. Tidur nyenyak
Peneliti dari Australia menemukan orang yang rutin mengasup makanan pedas lebih mudah tidur. Mereka juga cenderung bangun lebih pagi dan lebih segar.
8. Menjaga mood
Cabai merah meningkatkan level endorfin dan serotonin yang menghilangkan nyeri dan memberi perasaan nyaman. Hormon ini bisa berlaku seperti pelawan stres dan depresi.
9. Melancarkan pernapasan
Makanan pedas bertindak seperti espektoran dan membantu penderita asma, bronkitis kronik, sinusitis, dan penyakit pernapasan lainnya bernapas lebih baik.

Sumber :