Jumat, 14 Desember 2012

Penyebab Penyakit paru dan pengobatannya

Berikut jenis penyakit paru-paru dan penyebabnya :

1. Pneumonia (radang paru-paru)
Jenis penyakit paru-paru ini terjadi peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia. Penyebab utama infeksi bakteri jenis Streptococcus pneumoniae. Penyebab lain penyakit paru-paru ini berbagai jenis bakteri juga virus seperti influenza dan cacar air dan lebih jarang mikroorganisme seperti protozoa dan jamur.

2. Penyakit Legionnaries
Penyakit paru-paru Legionnaries adalah jenis penyakit paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia. Bakteri legionella berbentuk batang yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka berlipat ganda sangat cepat. Di temukan dalam sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang

3. Efusi pleura
Jenis penyakit paru-paru ini adanya cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.

4. Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi menyerang jaringan paru-paru. Penyebab utama adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya menyebabkan penyakit bagi beberapa orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun.

5. Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah jenis penyakit paru-paru yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura. Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka.

6. Asma
Asma adalah penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu jenis penyakit paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah. Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan. Asma disebabkan penyempitan saluran udara di dalam paru-paru. Pada sebagian besar anak, pemicu serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing, atau alergen, yang dapat berupa partikel kecil terhirup, seperti polen, jamur dari kotoran tungau debu rumah, dan partikel-partikel dari rambut atau bulu hewan.

7. Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis
Jenis Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat.

8. Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis jenis penyakit paru akibat Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis. Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama terhadap zat polutan.

9. Emfisema
Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok.


10. Penyakit Paru Akibat Kerja
Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang mengiritasi dan membuat peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya fibrosis. Orang yang berisiko tinggi menderita jenis penyakit paru-paru akibat pekerjaan, adalah para pekerja yang terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya para pekerja tambang.

11. Silikosis
Silikosis adalah salah satu jenis penyakit paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel kristal silika bebas. Silika adalah sejenis bahan yang banyak digunakan dalam bangunan dan perusahaan konstruksi. Silika dalam bentuk padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu sangat tidak baik untuk paru-paru. Yang termasuk silika bebas adalah kuarsa, tridimit, dan kristobalit.

12. Asbestosis

Asbestosis adalah penyakit paru yang disebabkan banyaknya zat asbes yang terhirup paru-paru, sehingga menyebabkan kerusakan berat. Pada beberapa kasus asbestosis, dapat terjadi kanker paru-paru. Keberadaan tumor ganas di paru-paru disebut kanker paru-paru. Kanker paru-paru adalah kanker paling umum di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.





Sumber : Shinobi

Bahaya Terlalu lama di AC

Dunia kerja saat ini sepertinya tidak bisa lepas dari penggunaan pendingin ruangan atau AC. Tapi jika terlalu lama berada di ruangan ber-AC, terlebih sampai 9 jam bisa menimbulkan dampak bagi kesehatan.

Penelitian telah membuktikan berada di ruang terbuka bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh karena sel-sel darah putih yang berfungsi melawan bakteri membutuhkan oksigen untuk bisa bekerja secara efektif.

Namun sayangnya sebagian besar penduduk perkotaan menghabiskan waktunya hampir 9 jam di dalam kantor dengan AC dan seringkali dilanjutkan dengan tidur malam di dalam kamar ber-AC.

Kondisi ini tentu saja bisa mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Infeksi pernapasan yang paling sering terkena dampaknya seperti flu dan pilek, sering sakit kepala serta tenggorokan gatal. Hal ini banyak dialami oleh profesional muda di daerah perkotaan.

"Sebuah AC menyebabkan pendinginan melalui proses penguapan sehingga bisa mengeringkan selaput lendir di hidung dan juga mulut," ujar konsultan bedah THT, Dr Gauri Mankekar dari Hinduja Hospital, seperti dikutip dariTimesofindia, Kamis (13/12/2012).

Seperti diketahui hidung, sinus dan tenggorokan tergantung pada kelembaban dalam membran yang berfungsi melindungi kekebalan tubuh. Ketika lembab, sel-sel kekebalan mampu menarik virus, bakteri dan alergen ke dalam perangkap sebagai garis pertahanan pertama tubuh terhadap patogen di udara.

Namun sayangnya kebanyakan AC tidak dilengkapi dengan humidifier sehingga menyebabkan udara kering di sekitarnya. Kondisi ini turut memperlemah pertahanan tubuh terhadap patogen.

Selain itu dampak lain dari paparan konstan dan langsung dari udara dingin dan kering bisa merusak kulit dan menghilangkan elastisitasnya yang dapat memicu gatal. Umumnya kondisi kulit dermatitis dan eksim banyak dijumpai pada otang yang menghabiskan waktu berjam-jam di udara dingin ber-AC.

Beberapa hal bisa dilakukan untuk mengurangi dampak buruk ini yaitu:

1. Saat bekerja di kantor cobalah keluar dari ruangan AC misalnya ketika makan siang untuk mendapatkan udara segar, serta ketika di kamar membuka jendela dan pintu agar sinar matahari bisa masuk.

2. Pastikan suhu AC di kantor diatur agar tidak terjadi 'shock' akibat perubahan suhu yang mendadak ketika masuk dari lingkungan luar yang panas. Fluktuasi suhu yang mendadak bisa mempengaruhi sendi.

3. Menggunakan pakaian yang cukup menghangatkan tubuh ketika berada di ruang ber-AC, dan melepas pakaian tersebut saat berada di luar rumah.

4. Meski berada di ruang dingin, tetaplah mengonsumsi air putih yang cukup setiap beberapa jam agar tubuh terhidrasi dengan baik, sebaiknya jangan tunggu sampai rasa haus datang





Sumber  : Detik.com

Jangan Sepelekan, Migrain Bisa Jadi 'Alarm Bahaya' Tubuh

Migrain atau sakit kepala sebelah seringkali dianggap remeh oleh masyarakat. Padahal migrain ini juga bisa menjadi tanda ada sesuatu yang serius di dalam tubuh. Kapan sinyal tersebut patut diketahui?

Migrain adalah sakit kepala berdenyut yang seringkali terjadi hanya pada satu sisi kepala saja. Namun gejala yang muncul bisa bervariasi pada masing-masing orang dan kadang tidak sama antara satu serangan dengan serangan berikutnya.

Biasanya jika orang sudah terbiasa migrain, ia tidak menyadari apabila gejalanya makin memburuk. Jika diamati, perubahan pola atau sakit kepala yang terasa berbeda bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius.

Jika mengalami salah satu dari gejala berikut ini, bisa jadi migrain yang dirasakan sudah serius, sebaiknya segera hubungi dokter, seperti dikutip dariCNNHealth, Kamis (13/12/2012) yaitu:

1. Sakit kepala yang datang secara tiba-tiba (kadang digambarkan seperti petir yang menyambar) dan berbeda dari migrain biasanya, bahkan kadang terasa seperti serangan migrain terburuk yang pernah dirasakan.

2. Migrain dan sakit kepala disertai dengan demam, leher terasa kaku, adanya ruam di kulit, kebingungan, penglihatan menjadi ganda, mati rasa di bagian tubuh atau kesulitan bicara.

3. Migrain yang dialami berhubungan dengan kejang-kejang.

4. Migrain yang terjadi setelah mengalami sakit tenggorokan atau penyakit pernapasan lain. Selama musim dingin dan flu yang mana sakit tenggorokan umum terjadi, migrain kadang lebih sering kambuh. Tanda peringatan biasanya ketika sakit tenggorokan hilang, tapi datang demam, leher kaku atau sakit kepala yang parah.

5. Migrain yang muncul setelah mengalami cedera kepala, terutama jika migrain ini terus memburuk dan intensitasnya makin sering.

6. Migrain kronis yang memburuk dan dipicu saat tubuh mengeluarkan tenaga berlebih seperti ketika batuk atau pindah tempat secara tiba-tiba.

7. Migrain yang terasa asing setelah berusia lebih dari 50 tahun.

8. Nyeri migrain yang hampir membutuhkan obat sehari-hari.



Sumber : Detik.com

Minggu, 09 Desember 2012

Sabtu, 08 Desember 2012

Resimen Wira Satya Legawa Angkatan XLI 2012

                    

                    
                    BINTRA SETUKPA POLRI LEMDIKPOL          
                            SIP ANGKATAN XLI  T.A 2012
                                       SUKABUMI




                                      Densis I Peleton 1 A I





                                       Densis I Peleton 2 A I




                                  Densis I Peleton 3 A  I


                           
                         
                               Densis I Peleton 1 B  I 

                              Densis I Peleton 2 B  I

                                  

                                 Densis I Peleton 3 B  I




                                 Densis I Peleton 1 C  I





                                   Densis I Peleton 2  C  I

                        

                                   Densis I Peleton 3 C  I


 

                                 Densis II Peleton 1 A II

          

                             Densis II Peleton 2 A II





                              Densis II Peleton 3 A II




                                 Densis II Peleton 1 B II

 

                                 Densis II Peleton 2 B II

  

                                Densis II Peleton 3 B II




                                    Densis II Peleton 1 C II


 

                                   Densis II Peleton 2 C II

 

                                   Densis II Peleton 3 C II





                                    Densis III Peleton 1 A III




 
                             Densis III Peleton 2 A III




                               Densis III Peleton 3 A III




                               Densis III Peleton 1 B III




                             Densis III Peleton 2 B III





                                Densis III Peleton 3 B III




                            Densis III Peleton 1 C III




                         Densis III Peleton 2 C III





                                 Densis III Peleton 3 C III




                               Peleton 1 Polwan  WSL XLI




                                Peleton 2 Polwan  WSL XLI




                       Peleton 3 Polwan WSL XLI