Selasa, 01 November 2011

Bumil, Please Hindari Makanan Manis!



(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)
POLA makan untuk bumil dengan diabetes sama saja dengan penderita diabetes pada umumnya. Kebutuhan kalori tetap diperhitungkan dari berat badan, tinggi badan dan usia.

dr Pauline Endang P, MS. SpGK, Kepala Instalasi Gizi RSUP Fatmawati menggambarkan, misal bumil dengan usia 40 tahun, BB 50 kg, TB 155 cm, maka kebutuhan makan BuMil pada trimester pertama sebesar 30 kcal/kg BB/hari, yaitu sebesar 1500 kcal dengan komposisi karbohidrat sebanyak 225 gram, lemak 40 gram dan protein sebesar 60 gram.

Kebutuhan tersebut dibagi menjadi 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan. Sementara saat usia kandungan memasuki trimester 2 dan 3, kebutuhan meningkat menjadi 300-500 kcal perhari. Dengan catatan, komposisi makanan harus seimbang dan makanan yang diasup memiliki nilai indeks glikemiks yang rendah.

Atur Pola Makan
Agar gula darah normal, dr Pauline menyarankan sebaiknya BuMil menghindari makanan yang mengandung glukosa tinggi seperti: gula-gula murni, makanan yang kandungan seratnya sangat sedikit seperti bubur ayam (segala macam bubur), makanan yang digoreng berkali-kali, jus.

Bila ingin makan buah, sebaiknya pilih buah segar / tanpa diolah. Pilihlah buah-buahan yang tidak mengandung kadar gula tinggi seperti mangga, durian, anggur, kelengkeng, sawo, pisang ambon.

Buah-buahan yang dianjurkan bagi pengidap diabetes adalah buah yang berserat tinggi seperti apel, pepaya, pir, belimbing, dan jeruk. Tingginya kesadaran bumil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan diet dengan baik akan dapat menurunkan risiko kelahiran bayi besar dan risiko persalinan.

Contoh Menu Sehat untuk BuMil Diabetes

- Sarapan (7.00 WIB)
Nasi 100 gr/1 centong nasi, 1 potong tempe/ tahu, 1 potong ikan dan semangkuk sayur sop/ bayam)

- Snack Pagi (10.00 WIB)
1 buah apel seberat 200 gram

- Makan Siang (13.00 WIB)
1 centong nasi, 1 potong tempe/ tahu, sepotong daging dan sayur

- Snack Sore (16.00 WIB)
Sepotong pepaya atau semangkuk kecil oatmeal (bubur gandum)

- Makan Malam (19.00 WIB)
1 centong nasi, sepotong tempe/ tahu, telur dadar dan sayur

- Snack Malam (22.00 WIB)
1 buah pir dan crackers yang tidak manis / roti gandum / 1 potong lemper.

Catatan:

1. Menu bisa divariasikan agar tidak bosan.
2. Nasi putih sebaiknya diganti dengan beras merah.
3. Untuk mendapatkan kebutuhan akan kalsium, bumil bisa minum susu rendah lemak atau sering mengonsumsi tablet kalsium.
4. Snack malam harus ada supaya tidak terjadi hipoglikemia.
5. Dalam melakukan diet sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter gizi. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)
(//ftr)

Cara Simpel Cegah Osteoporosis



Minggu, 30 Oktober 2011 - 09:43 wib
Atasi osteoporosis dengan olahraga (Foto: Corbis)
Atasi osteoporosis dengan olahraga (Foto: Corbis)
OSTEOPOROSIS memang tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dikontrol untuk memperlambat kehilangan massa tulang dan meningkatkan kepadatan tulang untuk mencegah keretakan tulang dan mengurangi rasa sakit.
 
Berikut beberapa langkah sederhana yang mudah dilakukan:
- Terapkan pola makan sehat dan gizi seimbang.
 
- Biasakan minum susu secara teratur untuk menjaga agar tulang tetap padat. Susu adalah salah satu bahan makanan kalsium terbaik untuk tulang di antara sumber kalsium yang lain - satu sendok teh susu mengandung 50 mg kalsium.
- Hindari duduk terlalu lama saat mengerjakan suatu pekerjaan. Jika tidak sempat berolahraga, lakukan aktivitas ringan seperti stretching atau jalan di tempat untuk meregangkan otot-otot.
 
- Sempatkanlah untuk berolahraga walaupun cuma sebentar atau perbanyak aktivitas fisik lainnya seperti berjalan kaki.
 
- Biasakan terpapar sinar matahari pagi - berfungsi mengaktifkan vitamin D (di bawah kulit) untuk mempermudah penyerapan kalsium dalam tubuh - sebelum pukul 09.00 dan sore hari setelah pukul 15.00. Saat terpapar cahaya matahari, vitamin D akan aktif dan berubah menjadi vitamin D3. Bentuk aktif vitamin inilah yang berguna bagi tulang.
 
- Hindari diet terlalu ketat (fad diet). Pastikan asupan kalsium dan vitamin D tetap tercukupi.
 
- Waspadai beberapa faktor yang memberikan efek negatif terhadap tulang diantaranya berat badan kurang (terlalu kurus), gangguan pola makan, penurunan berat badan yang salah, dan gangguan penyerapan laktosa.
 
- Agar kepadatan tulang terjaga, kurangi kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi garam berlebih dan mengonsumsi kopi, alkohol serta minuman bersoda.
 
Penuhi Kecukupan Kalsium
 
“Selain pencegahan, yang perlu diperhatikan agar terhindar dari osteoporosis adalah penuhi kecukupan kalsium dan vitamin D sejak kecil,” saran dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK, dokter spesialis Gizi Klinik dari Fakultas Kedokteran UI. Menurutnya, untuk usia produktif (19 – 50 tahun), kecukupan kalsium yang harus dipenuhi adalah 1000 mg per hari dan kebutuhan vitamin D adalah 200 IU (international unit).
 
Sumber vitamin D dapat diperoleh dari ikan salmon, mackerel, minyak ikan, susu, keju, telur, margarin. Konsumsi juga kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sayuran hijau sebagai sumber kalsium.
 
Selain nutrisi seimbang, untuk menjaga kesehatan tulang, diperlukan pula  asupan protein - berkisar 10 – 15 persen dari total kalori yang dimakan. “Kekurangan protein dapat menyebabkan risiko rapuh tulang (patah tulang) dan berefek negatif terhadap proses penyembuhan akibat patah tulang,” alas dr.  Fiastuti.
 
Bila Tidak Doyan Susu
 
Sumber kalsium terbaik memang ada pada susu. Tapi, bagaimana bila Moms tidak suka minum susu? Tak masalah! Dokter Fiastuti menyarankan untuk tetap mengonsumsi susu dalam bentuk lain, seperti:
- Buatlah makanan atau snack menggunakan tambahan bubuk susu misalnya puding, skotel, dan sebagainya.
- Buat sup krim dengan tambahan susu.
- Tambahkan susu pada minuman coklat.
Makanlah makanan penutup dari produk susu seperti es krim, yogurt, kue-kue.
- Tambahkan yogurt pada buah-buahan yang dikonsumsi. (Sumber: Mom & Kiddie)
(//tty)

Kesemutan Gejala Kerusakan Saraf


BANYAK orang mengabaikan kesemutan. Padahal bila kesemutan terjadi di areal tertentu, bisa jadi ini merupakan gejala awal rusaknya jaringan saraf.

Hampir semua orang pernah mengalami kesemutan atau gringgingan (bahasa Jawa-red). Entah itu pada tangan karena terlalu lama bertumpu pada sesuatu, atau kesemutan pada kaki karena kaki terlalu lama terlipat. Selain pada tangan, jari-jari, maupun kaki, kesemutan juga sering terjadi di area bahu.

Hampir sama dengan kesemutan pada tangan dan kaki, kesemutan di bahu juga sering sekali diabaikan penderita. Itu karena tidak banyak yang tahu bahwa kesemutan di atas lengan itu merupakan rambu-rambu tubuh yang mengatakan kalau telah terjadi gangguan saraf atau terjadinya penjepitan saraf.

"Yang harus dilakukan jika mengalami kesemutan dari bahu hingga ujung-ujung jari adalah memeriksakan tulang belakang ke dokter sesegera mungkin," kata spesialis neurologi (spesialis saraf) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr Irwan Effendi, beberapa waktu lalu.

Dr Irwan menyebutkan, selama ini masyarakat memang cenderung menyepelekan kesemutan. Mereka menganggap kesemutan adalah hal yang wajar. Sikap tersebut terjadi karena tidak bisa membedakan jenis-jenis kesemutan yang mereka alami. "Hal itu sebenarnya wajar karena kesemutan bisa disebabkan tangan yang terlalu lama bertumpu atau mengalami tekanan. Bisa pula terjadi karena kaki terlalu lama ditekuk atau posisi duduk yang salah. Hal itu bagi masyarakat dianggap sama dengan kesemutan yang terjadi di bahu," kata dokter berkacamata minus tersebut.

Kesemutan dalam bahasa medis disebut paresthesia. Gangguan ini terjadi karena gangguan saraf tepi (perifer), yakni saraf di luar jaringan otak. Misalnya di tangan, kaki, dan bagian badan lainnya. Gangguan saraf tepi yang menimbulkan kesemutan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya, tertekan pada area kesemutan. Misalnya, jika daerah lengan atas tertekan oleh sesuatu atau terlipat (tertekuk), maka akan terjadi gangguan aliran darah pada area di bawahnya sehingga menimbulkan kesemutan di bagian bawah area yang tertekan atau tertekuk tersebut. "Kesemutan jenis ini bisa saja terjadi saat mengemudikan motor dalam tempo lama dan berulang. Mirip dengan kabel listrik yang tertekan, maka aliran setrum listrik akan terganggu," katanya.

Sementara posisi duduk dengan lengan tertekuk pada siku dalam waktu lama dapat mengakibatkan kesemutan di lengan bawah karena berkurangnya sirkulasi darah. Demikian pula jika lutut tertekuk dalam waktu lama, maka daerah betis ke bawah dapat mengalami kesemutan.

Kesemutan juga bisa terjadi karena gangguan metabolisme. Misalnya pada penderita diabetes di mana dapat terjadi mikroangiopati (kekurangan makanan pada saraf) sehingga pembuluh darah dan saraf tepi (perifer) mengalami gangguan. Akibatnya,akan timbul kesemutan.

"Infeksi pada jaringan ikat juga dapat menimbulkan kesemutan karena tekanan terjadi pada serabut saraf di daerah yang terkena infeksi," tutur dia.

Tidak sampai di situ saja, gangguan pembuluh darah, pada beberapa penyakit dengan penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis) dapat menimbulkan kesemutan karena kekurangan asupan makanan di daerah yang dialiri pembuluh darah yang terganggu tersebut. Selain itu kekurangan vitamin B12 pada penderita defisiensi B 12 bisa pula menyebabkan kesemutan.
"Defisiensi B12 bisa menyebabkan demyelinisasi atau gangguan pada selaput (myelin) yang membungkus saraf sehingga menimbulkan kesemutan," katanya.

Untuk mengobati kesemutan yang terkadang mengganggu, apalagi jika berlarut-larut, menurut Irwan, adalah kenali dulu gejala awal kesemutan tersebut. Kalau hanya karena kaki atau tangan tertekuk terlalu lama, biasanya kesemutan akan hilang dengan sendirinya, setelah kaki atau tangan diluruskan.

Sementara kesemutan yang disebabkan faktor lain, maka pengobatannya disesuaikan dengan faktor penyebabnya, yakni dengan menghilangkan atau meminimalisasi faktor penyebab tersebut. Jika disertai nyeri, salah satu kemungkinan adalah myalgia, yakni nyeri otot dan jaringan ikat. "Pada umumnya, diperlukan vitamin B 12 (cyanocobalamine) untuk memperbaiki myelin (selaput) saraf dalam waktu lama. "Namun, vitamin B 12 hanya bersifat simptomatis (mengurangi keluhan), kecuali pada kesemutan yang nyata-nyata disebabkan defisiensi B 12," sebutnya.

Kesemutan yang disebabkan kurangnya asupan vitamin B12, ternyata tidak saja dialami orang tua. Namun, Siswi SMA Tarakanita Jakarta, Dwi Athawijaya mengaku telah menjalani pengobatan sejak tiga bulan lalu ke dokter neurologis atau spesialis saraf. Gejala awal kesemutan itu menurut Dwi dialaminya di sekitar jari-jari tangan.

"Awalnya, saya kira biasa saja. Namun, kesemutan tidak berhenti. Setelah diperiksa ternyata penyebabnya adalah kekurangan asupan vitamin B 12," tutur Dwi Athawijaya.
(Koran SI/Koran SI/tty)

Tanda-tanda Anak Punya Gangguan Mental

Jakarta, Gangguan mental kadang tidak terdiagnosis termasuk pada anak-anak. Untuk itu peneliti mengeluarkan daftar 11 tanda agar orangtua lebih mudah mengenali masalah mental pada anak.

Beberapa tanda seperti perasaan sedih selama 2 minggu atau lebih bisa menunjukkan gejala depresi, ketakutan yang intens atau kekhawatiran dalam melakukan kegiatan sehari-hari bisa jadi merupakan gangguan kecemasan. 

Tapi kadang hal ini tidak disadari, terutama pada anak-anak yang belum dapat menjelaskan apa yang dirasakannya.

Karenanya daftar ini dimaksudkan untuk membantu orangtua atau masyarakat agar lebih mudah mengenali masalah mental pada anak sehingga bisa menerima penanganan dan pengobatan yang tepat.

Studi sebelumnya menunjukkan 3 dari 4 anak memiliki masalah kesehatan mental termasuk gangguan attention-deficit/hyperactivity (ADHD), gangguan makan dan gangguan bipolar yang tidak terdiagnosis sehingga tidak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

"Banyak orangtua yang bingung apakah anaknya memiliki masalah, karenanya daftar ini dibuat untuk mempermudah identifikasi sehingga pengobatan lebih efektif," ujar Dr Peter S Jensen, profesor psikiatri di Mayo Clinic, seperti dikutip dari LiveScience, Selasa (1/11/2011).

Berikut ini 11 tanda peringatan anak memiliki masalah mental yang sudah diterbitkan dalam jurnalPediatric yaitu:
1. Merasa sangat sedih atau menarik diri selama 2 minggu atau lebih

2. Berusaha untuk menyakiti atau membunuh diri sendiri, atau bahkan memiliki rencana untuk melakukannya

3. Tiba-tiba merasa takut luar biasa tanpa alasan yang jelas, kadang disertai dengan detak jantung dan napas yang cepat

4. Terlibat dalam beberapa kali perkelahian, menggunakan senjata atau berkeinginan untuk menyakiti orang lain

5. Memiliki perilaku diluar kendali yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain

6. Tidak mau makan, memuntahkan makanan atau menggunakan obat pencahar untuk menurunkan berat badan

7. Ketakutan atau kekhawatiran yang intensif dan terus menerus dalam melakukan kegiatan sehari-hari

8. Sangat sulit dalam berkonsentrasi atau menempatkan diri pada suatu lingkungan sehingga bisa membahayakan diri atau menyebabkan kegagalan sekolah

9. Penggunaan obat atau alkohol yang berulang

10. Perubahan suasana hati yang parah sehingga menyebabkan masalah dalam hubungan pertemanan atau keluarga

11. Perubahan perilaku dan kepribadian yang drastis

Peneliti mengungkapkan jika orangtua melihat salah satu dari tanda-tanda ini pada anak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk mengevaluasi kejiwaan.

Selain itu diharapkan dengan adanya panduan tanda-tanda ini bisa membantu orangtua dalam membedakan antara perilaku yang normal dari masa kanak-kanak dengan tanda dari masalah mental.


Sumber : Detik.com

Cara Tepat Menggemukkan Anak Kurus

Masalah gizi pada anak tidak hanya sebatas kelebihan berat badan atau obesitas saja, beberapa anak ada yang terlihat kurus. Lalu bagaimana cara yang sehat untuk menggemukkan anak kurus?

Anak yang kurus atau memiliki berat badan di bawah normal bisa menjadi tanda adanya masalah gizi, kesehatan bahkan hingga komlikasi emosional. Hal ini biasanya diketahui dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT) melalui perbandingan tinggi dan berat badan.

"Perlu diingat bahwa berat badan anak bersifat dinamis dan berubah sesuai dengan pertumbuhannya. Untuk tahu apakah anak masuk kategori kurus atau tidak bisa menggunakan grafik pertumbuhan atau IMT," ujar Stephen R Daniels, MD, PhD, profesor pediatri dari Children's Hospital Medical Center di Cincinnati, seperti dikutip dari Babycenter, Selasa (1/11/2011).

Ada beberapa cara sehat yang bisa dilakukan untuk membantu menaikkan berat badan si kecil yang bertubuh kurus yaitu:

1. Mengonsumsi lemak jantung yang sehat
Menambahkan lemak jantung yang sehat dalam pola makan anak bisa menambahkan sejumlah kecil kalori yang dibutuhkan untuk menaikkan berat badan. Ganti mentega, margarin dan lemak lainnya dengan yang lebih sehat seperti lemak dalam alpukat, kacang-kacangan dan minyak goreng (zaitun, canola dan safflower). Misalnya dengan menambahkan sepotong alpukat dalam sandwich.

2. Membuat rencana pola makan
Ajaklah anak untuk berpartisipasi dalam merencanakan pola makan agar lebih menyenangkan dan bisa mempromosikan makanan sehat. Mengajarkan anak untuk mempersiapkan makan bisa menambah gairan saat waktu makan serta membuat suasana yang santai.

Usahakan agar anak makan tidak terburu-buru atau rileks sehingga bisa menyebabkan ia makan dalam jumlah sedikit. Beberapa makanan yang memiliki kalori tinggi dam bergizi seperti susu, keju utuh, yogurt, telur, selai kacang, sup kacang, roti, makaroni, pasta, kentak tumbuk dan sereal.

3. Memberikan anak shake dan smoothies
Minuman shake dan smoothies bisa memberikan kalori tinggi dan kaya akan gizi. Campurkan berbagai buah seperti stroberi, blueberry, pisang dan buah lain serta bisa juga dengan menambahkan yogurt sehingga anak bisa lebih menikmatinya.

Selain itu sayuran juga bisa ditambahkan ke dalam smoothie dengan menambahkan madu sebagai pemanis alaminya. Berikan sekitar 2 jam sebelum waktu makan untuk memastikan anak tidak melewati waktu makannya.

4. Jangan memberikan anak makanan cepat saji
Makanan cepat saji mengandung kadar garam, gula dan lemak jenuh yang tinggi. Jika ingin anaknya gemuk dan sehat harus mengonsumsi makanan yang sehat, dan junk food cenderung memiliki kalori kosong. Jadi kalaupun berat badannya bertambah, tapi tubuhnya tidak sehat dan cenderung berat badannya berlebih.

Selain itu kalau dari junk food hanya lemak jenuh saja yang didapat, sedangkan tubuh butuh 3 jenis lemak yaitu lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda.




Sumber : Detik.com