Rabu, 10 Juli 2013

Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris


 Selebrasi gol Demba Ba memang unik. Ketimbang bersorak jejingkrakan, penyerang Chelsea itu bersujud syukur di lapangan hijau. Bintang asal Senegal itu melakukannya sejak Februari 2012, saat membela Newcastle United. Di klub lamanya itu, dia malah bisa sujud berjemaah bareng rekan senegaranya, Papiss Cisse.

Selain Ba dan Cisse, saat ini terdapat 38 pemain muslim lain di Liga Primer Inggris, termasuk Edin Dzeko dan Yaya Toure di Manchester City serta Nicolas Anelka di West Bromwich Albion. Jumlah pemain muslim melonjak jauh ketimbang saat pertama liga bergulir, pada 1992. Waktu itu cuma ada Nayim di Tottenham Hotspur yang beragama Islam. Penyebabnya adalah meningkatnya jangkauan pencari bakat, dari kawasan elite di Paris sampai desa terpencil di Afrika Barat.

Sudah pasti 40 muslim itu membawa perubahan di Liga Inggris. Mereka, meski tidak semuanya, menuntut klubnya untuk membantu mereka menunaikan syariat Islam. Dari makanan halal dan minuman non-alkohol, jeda latihan untuk salat, sampai pemisahan tempat sewaktu mandi. 

Tindakan mereka juga membuat Liga Inggris berubah. Pada Mei 2012, Yaya Toure menolak penghargaan man of the match di laga City melawan Newcastle dan menyerahkan botol sampanye--simbol gelar tersebut--kepada rekannya, Joleon Lescott. "Saya tidak minum ini karena saya muslim, kamu saja yang simpan," kata bintang 30 tahun asal Pantai Gading itu. Sejak itu, panitia liga menghapus botol sebagai lambang man of the match¬ dan menggantinya dengan piala mungil.

Pada bulan Ramadan--yang tahun ini berakhir pada 7 Agustus, 10 hari sebelum liga bergulir-- tuntutan tersebut bertambah. Periode tanpa makan dan minum sampai 18 jam membuat klub khawatir pemain muslim tidak akan optimal selama 90 menit di lapangan. Kebanyakan klub meminta pemainnya tidak berpuasa. Abou Diaby sempat mendapat permintaan serupa itu di Arsenal. "Tapi mereka paham Ramadan merupakan masa istimewa bagiku, jadi mereka memberi izin," ujar gelandang 27 tahun ini.

Ba segendang sepenarian. "Setiap kali manajer menggerutu soal puasa, saya selalu bilang, 'Kalau performaku tetap bagus, mainkan aku. Kalau jelek, turunkan aku ke bangku cadangan. Sederhana saja’," kata pria 28 tahun itu. 

Banyaknya pemain muslim yang taat seperti Ba membuat klub dan pelatih Liga Inggris mau tak mau harus menyesuaikan diri. Newcastle, misalnya, yang memiliki tujuh pemain muslim, baru saja menyediakan ruang khusus untuk beribadah para pemainnya sebelum berlaga. “Kami menjaga pemain kami, juga latar belakang agamanya,” ucap Alan Pardew, pelatih klub itu. “Agama memiliki arti penting bagi sejumlah pemain kami.” 

Cara Atasi Bau Mulut Saat Puasa


Cara Atasi Bau Mulut Saat Puasa

C3d1f84475355ab611e005ba3c38180aIlustrasi bau mulut (IST)
itoday - Puasa merupakan ibadah dimana seorang hamba menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasanya, di antaranya makan dan minum dengan sengaja, sejak terbitnya fajar shodiq hingga terbenamnya matahari di senja hari.

Nah, kerap kali timbul ‘keluhan’ dari sebagian kaum muslimin mengenai bau yang timbul dari mulut mereka ketika berpuasa. Sebagaimana kita ketahui bersama, bau mulut memang membuat tidak nyaman, terlebih dalam pergaulan dengan manusia lainnya sehari-hari.

Bau mulut merupakan salah satu hal yang dapat mengganggu manusia dan malaikat sekalipun. Bau mulut juga sering dihubungkan dengan pribadi yang kurang bersih.

Bahkan Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pun sangat menghindarinya dengan sering-sering bersiwak, yakni ketika terjadi perubahan bau mulut. Namun saat puasa, dimana kita berhenti dari makan dan minum selama kurang lebih 14 jam, bau mulut ini seakan ‘tak terhindarkan’.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Seluruh amalan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, maka sesungguhnya ia (puasa itu) untuk-Ku dan Aku-lah yang akan memberikan pahalanya. Puasa itu adalah perisai. Maka jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah ia berbuat rafats, dan jangan bersuara keras. Jika ada salah seorang yang mengajaknya berdebat atau memeranginya, hendaklah ia katakan: ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa’. Demi yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah daripada aroma misk. Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kegembiraan yang ia bergembira dengan keduanya: Ketika berbuka, ia gembira dengan berbukanya. Dan ketika berjumpa dengan Rabbnya, ia gembira dengan puasanya.” (Muttafaqun ‘alayhi).

Ibnul Qayyim -rahimahullahu- juga menyebutkan bahwa maksud penyebutan bau mulut disini bersifat anjuran untuk memperbanyak puasa, bukan anjuran agar mulut dibiarkan menjadi bau. Allah tidak bermaksud agar seorang hamba mendekatkan diri kepada-Nya dengan bau mulut yang busuk (saat berpuasa).
Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi permasalahan bau mulut:

1. Menghindari makanan yang berbau menyengat saat sahur dan berbuka. Makanan seperti bawang putih (mentah lebih berbau), petai, jengkol, dan sejenisnya merupakan jenis utama yang dapat menimbulkan bau pada nafas. Jika tidak dapat dihindari total, bisa disiasati dengan mengonsumsi buah segar setelah makan, semisal jeruk.

2. Perhatikan kebersihan mulut dengan baik. Sikatlah gigi atau gunakan siwak dengan baik, bersihkan seluruh sisa makanan. Sela gigi yang sulit dijangkau dapat dibersihkan menggunakan benang gigi (dental floss). Jangan lupa pula membersihkan lidah, baik menggunakan pembersih khusus atau disikat lembut. Bagian pangkal lidah merupakan tempat bercokolnya bakteri penyebab bau mulut, maka pastikan tempat tersebut tidak terlewatkan. Penggunaan mouthwash terlalu sering kurang disarankan, dan jika ingin, maka pilihlah jenis yang non alkohol.

3. Hindari Rokok dan Alkohol.

4. Konsumsi air putih yang cukup, minimal 8 gelas per hari, bisa dibagi saat sahur dan berbuka.

5. Periksa kesehatan gigi secara berkala, untuk mengecek adanya tanda-tanda penyakit di daerah gigi dan mulut. Jangka waktu periksa yang dianjurkan adalah setiap 6 bulan sekali, dan bisa lebih sering bagi mereka yang memerlukan perawatan pada daerah gigi dan mulut.

6. Perhatikan penyakit sistemik. Sebagaimana dikemukakan di atas. Penyakit sistemik yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kondisi memburuk dan timbul pula bau khusus.

7. Konsumsi buah-buahan segar di saat sahur dan berbuka, lebih baik lagi jika buah tersebut kaya vitamin C dan serat. Apel, bengkuang, jambu biji, jeruk, dan tomat, diantaranya. Konsumsi buah dapat merangsang pengeluaran air liur, dan vitamin C nya baik untuk daya tahan tubuh dan menekan pertumbuhan bakteri.

8. Konsumsi makanan probiotik, seperti yoghurt tanpa rasa. Makanan probiotik membantu memelihara kesehatan pencernaan, dan mengurangi pertumbuhan bakteri merugikan di dalam mulut.

Read more about Mulut by Www.Itoday.Co.Id

Tips Menu Sehat Saat Sahur Dan Buka Puasa


Menu SehatMenu Sehat (IST)
itoday-Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, ada baiknya kita mengetahui menu makanan sehat yang seperti apa yang baik untuk dihidangkan untuk keluarga. Dengan mengkonsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka akan mampu membuat aktifitas puasa akan berjalan dengan lancar.

Biasanya saat menjalankan ibadah puasa badan akan lemas karena kurangnya gizi dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.Berikut tips menu makanan sehat untuk berbuka dan sahur dari dr.Phaidon L.Toruan, sport nutritionis

Saat sahur:
-Utamakan air, vitamin, dan elektrolit. Artinya, minum air putih dan buah-buahan, atau jus buah tanpa gula. Air kelapa juga boleh. Caranya minum air kelapa dulu, dan karena sifat elektrolit di air kelapa , maka kita akan masih merasa haus baru dilanjutkan dengan minum air putih. Ketika tidur tubuh kita kehilangan berat 1-2 kg, dan itu adalah air. Jadi memulai puasa dengan restorasi cairan adalah langkah yang baik.

- Pilih menu utama yang terdiri dari karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, spageti, atau bubur kacang hijau dengan gula aren. Jenis karbohidrat ini lebih "tahan lama" dalam membuat gula darah stabil, sehingga mood menjadi relatif lebih baik.

- Jangan lupakan serat, baik dari sayur atau buah. Selain membersihkan usus, serat adalah "sapu alami" yang membantu membersihkan sisa daging di sela- usus.

- Jika menggunakan masakan yang di goreng Pilih minyak goreng sebaiknya menggunakan minyak zaitun atau bisa juga menggunakan minyak kelapa. Karena lemak membuat pergerakan makanan di perut menjadi lambat, sehingga lebih tahan lapar.


Saat Berbuka :
- Minum yang manis alami tanpa gula. Air kelapa, jus buah melon atau semangka dan buah lainnya. Hindari gula pasir karena akan menyebabkan efek yoyo pada timbangan nantinya di hari Raya, dan memberi dampak kesehatan yang kurang baik

- Karbohidrat kompleks akan lebih baik plus makanan yang tidak digoreng. Nasi putih, dan makanan gorengan akan membuat ngantuk saat tarawih. Gorengan mengikat oksigen darah sampai 20%

- Pasca buka puasa, konsumsi lagi air putih. Usahakan mulai buka puasa sampai tidur minimal masuk air 1 liter.

Contoh menu sahur sehat

- Nasi merah dengan soto ayam, sambal minyak zaitun dan buah pisang.

- Bubur kacang hijau dengan gula aren dan telur setengah matang dengan 3 putih telur dan 1 kuning telur. Buah jeruk

- Bubur oatmeal dengan telur rebus dan irisan tomat buah.

- Sandwich, roti gandum dengan butter atau selai kacang. Telur setengah matang 3 putih dan 1 kuning. Buah pepaya.

Contoh menu berbuka puasa

- Nasi merah dengan sate ayam, buah pisang.

- Nasi merah dengan soto ayam, buah jeruk.

- Spaghetti dengan saus tuna dan salad buah

Read more about Kita by Www.Itoday.Co.Id

Selasa, 09 Juli 2013

Ladang Pahala di Bulan Puasa Ramadhan: Hadits – Hadis Sekitar Sholat Shalat [Muslim masuk]


1. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sholat berjemaah itu lebih afdal (baik) daripada sholat bersendirian dengan 27x derajat” H.R.Bukhari dan Muslim
2. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesiapa yang sholat berjemaah kemudian duduk berzikir hingga terbit matahari kemudian sholat 2 rakaat (sunat dhuha) maka ia akan mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna” H.R.Tarmizi
3. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesiapa yang berjalan untuk sholat fardhu maka pahalanya seperti orang yang mengerjakan haji dan jika ia berjalan untuk sholat sunat maka pahalanya seperti orang yg mengerjakan umrah sunat” H.R.Attabrani
4. Rasulullah s.a.w bersabda : “2 rakaat sholat sunat fajar itu pahalanya lebih baik daripada dunia seisinya” H.R. Muslim & Tarmizi
5. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesiapa yang sholat sunat sebelum Asar 4 rakaat maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka” H.R.Attabrani
6. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesungguhnya apabila seseorang hamba berdiri untuk sholat maka diletakkan semua dosa-dosanya diatas kepala dan kedua bahunya. Setiap kali ia rukuk atau sujud akan berjatuhlah dosa-dosanya itu” H.R.Attabrani
7. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesiapa yang tetap mengerjakan sholat sunat sebelum dan selepas dhuhur sebanyak 4 rakaat maka Allah akan mengharamkan dirinya dari api neraka H.R.Abu Daud & Tarmizi
8. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesiapa yang berwuduk dengan sempurna maka keluarlah dosa dari tubuhnya sehingga dari bawah kukunya juga” H.R.Muslim
9. Rasulullah s.a.w bersabda : “Malaikat akan berdoa untuk kamu selama kamu masih berada didalam masjid dan melakukan sholat dan selama kamu tidakberhadas. Berkata Malaikat “Ya Allah ampunilah dia dan turunkanlah RahmatMu kepadanya” H.R.Bukhari
10. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesiapa yang sholat Isyak berjemaah maka bagaikan bangun (beribadah) ½ malam dan (pada esok paginya) ia mengerjakan sholat Subuh secara berjemaah juga maka (pahalanya) bagaikan bangun semalaman (penuh). H.R.Muslim & Ahmad
11. Rasulullah s.a.w bersabda : “Apabila kamu rasa ada angin didalam perutmu kemudian kamu ragu adakah ianya telah keluar atau belum, maka janganlah keluar dari sholatmu sehingga jelas terdengar bunyi atau tercium baunya” H.R.Muslim
12. Rasulullah s.a.w bersabda : “Tidak takutkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam (mengangkat kepalanya), kelak akan digantikan kepalanya dengan kepala kaldai” H.R.Sahih Muslim
13. Rasullulah s.a.w bersabda : “Sholat dengan bersiwak (mengosok gigi) lebih afdal (baik) dari 70x sholat tanpa siwak” H.R.Zanjawaih & Hakim
14. Rasullulah s.a.w bersabda : “Sholat sunat atau fardhu dengan memakai serban menyamai 25x sholat yang tidak memakai serban dan sholat jumaat dengan memakai serban menyamai 70x Jumaat tanpa memakai serban” H.R.Ibn’Asakir
15. Rasulullah s.a.w bersabda : “Malaikat senantiasa berdoa untuk kamu selama ia berada ditempat yang ia sholat padanya, selagi ia tidak berhadas” H.R.Bukhari & Muslim
16. Rasulullah s.a.w bersabda : “Apabila imam bangun dari rukuk serta membaca doa, maka hendaklah kamu membaca “Allahuma Rabbana lakalhamdu” kerana sesiapa yang berkebetulan bacaannya dengan bacaan Malaikat, niscaya diampunkan dosanya yang telah lalu” H.R.Bukhari & Muslim
17. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesungguhnya Allah memberi rahmat dan mailakatNya pula mendoakan bagi orang-orang yang sholat pada shaf yang pertama” H.R. Ahmad & Abu Daud
18. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesiapa yang berwuduk padahal ia masih ada wuduk, maka dicatat untuknya sepuluh hasanat” H.R.Abu Dawud
19. Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesiapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia kafir terang-terangan” H.R.Attabrani
Thanks to agan: beanlotz. Top Gan! :D

Makna Puasa Ramdhan bagi umat Manusia


Aturan puasa dalam agama Islam
Dalam agama Islam, aturan puasa itu ditetapkan setelah aturan shalat. Kewajiban puasa itu ditetapkan di Madinah pada tahun Hijrah kedua, dan untuk menjalankan ini, ditetapkanlah bulan Ramadan. Sebelum itu, Nabi Suci biasa melakukan puasa sunnat pada tanggal 10 bulan Muharram, dan beliau menyuruh pula supaya para sahabat berpuasa pada hari-hari itu. Menurut Siti ‘Aisyah, tanggal 10 Muharram dijadikan pula hari puasa bagi kaum Quraisy (Bu. 30:1).
Jadi asal mula adanya aturan puasa dalam Islam, ini terjadi sejak zaman Nabi Suci masih di Makkah. Tetapi menurut Ibnu ‘Abbas, setelah Nabi Suci hijrah ke Madinah, beliau melihat kaum Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram, dan setelah beliau diberitahu bahwa Nabi Musa suka menjalankan puasa pada hari itu untuk memperingati dibebaskannya bangsa Israel dari perbudakan raja Fir’aun, beliau lalu menyatakan bahwa kaum Muslimin lebih dekat kepada Nabi Musa daripada kaum Yahudi, maka beliau menyuruh agar hari itu dijadikan hari puasa (Bu. 30:69).

Peraturan universal

Dalam Qur’an Suci, bab puasa hanya dibicarakan dalam satu tempat, yaitu dalam ruku’ 23 Surat al-Baqarah saja, walaupun di lain tempat ada pula uraian tentang puasa, tetapi sebagai fidyah, artinya tebusan dalam suatu perkara.
Ruku’ tersebut diawali dengan pernyataan aturan puasa adalah aturan universal: “Wahai orang-orang yang beriman, puasa diwajibkan kepada kamu sebagaimana diwajibkan pula kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjaga diri dari kejahatan” (2:183). Benarnya uraian ini, yakni puasa “diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu”, ini dibuktikan oleh sejarah agama. Hampir semua agama besar yang diturunkan di dunia terdapat aturan puasa, walaupun tak sama tekanannya dan tak sama pula bentuk dan motifasinya. “Cara dan motifnya berbeda-beda tergantung kepada iklim, kebangsaan, peradaban dan keadaan lain, tetapi sulit sekali untuk menyebut puasa suatu aturan agama yang samasekali tak dikenal” (Ency. Bri. bab Puasa).
Hanya agama Kong Hu Cu sajalah yang menurut salah seorang penulis Encyclopaedia Britannica tak mengenal aturan puasa. Agama Zaratustra sering juga disebut sebagai agama yang tak mengenal puasa, “menyuruh kepada para pendeta supaya sekurang-kurangnya menjalankan puasa lima tahun sekali”. Pada dewasa ini agama Kristen tak begitu menganggap perlu menjalankan ibadah puasa, akan tetapi Yesus Kristus bukan saja menjalankan puasa empatpuluh hari dan menjalankan puasa pada hari Penebusan sebagai orang Yahudi sejati, melainkan pula menyuruh muridnya supaya menjalankan puasa. Sabdanya: “Dan apabila kamu puasa, janganlah kamu menyerupai orang munafik dengan muramnya … Tetapi engkau ini, apabila engkau puasa, minyakilah kepalamu, dan basuhlah mukamu” (Matius 6:16-17).
Terang sekali bahwa murid beliau menjalankan puasa, tetapi tak begitu kerap seperti orang-orang Baptis, yang pada waktu ditanyakan mengenai itu, beliau menjawab bahwa mereka akan seringkali menjalankan puasa setelah beliau mangkat (Lukas 5:33-35). Dalam Injil diuraikan bahwa orang-orang Kristen zaman permulaan menjalankan puasa (Kisah Rasul-Rasul 13:2-3; 14:23). Bahkan Santo Paulus pun berpuasa (2 Korintus 6:5; 1:27).

Pengertian baru yang diketengahkan oleh Islam

Pernyataan Tuan Cruden dalam kitab Bible Concordance, bahwa semua umat hanya menjalankan puasa “pada waktu berkabung, dukacita dan kemalangan”, ini diperkuat oleh banyak fakta. Pada umumnya, di kalangan kaum Yahudi, puasa itu dijalankan sebagai tanda berkabung dan dukacita. Misalnya Nabi Dawud dikatakan menjalankan puasa tujuh hari pada waktu puteranya yang masih kecil sakit (Kitab Samuel II, 12:16, 8), demikian pula puasa sebagai tanda berkabung diuraikan dalam Kitab Semuil I, 31:13 dan di tempat lain.
Selain Hari Penebusan, yang oleh syari’at Musa ditetapkan sebagai Hari Puasa (Kitab Imamat Orang Lewi 16:29), yang intinya agar orang-orang merendahkan hatinya dengan berpuasa, sedang para pendeta menebusi mereka agar mereka suci dari dosa. Masih ada lagi beberapa hari puasa yang dipopulerkan setelah Hari Pembuangan, sekedar untuk “memperingati kejadian-kejadian yang menyedihkan tatkala kerajaan Yudah dihancurkan” (En. Br.), di antaranya, ada empat hari puasa yang dijalankan secara tertib, “untuk memperingati permulaan dikepungnya kota Yerusalem, bedahnya kota itu, dihancurkannya Kanisah, dan dibunuhnya Gedaliah” (En. Br.). Jadi sudah menjadi kebiasaan bahwa kesusahan atau peristiwa yang menyedihkan diperingati dengan puasa. Hanya puasa Nabi Musa sebanyak 40 hari, yang teladan ini kelak kemudian diikuti oleh Nabi ‘Isa, ini bukan puasa untuk memperingati dukacita, melainkan puasa yang dijalankan sebagai persiapan untuk menerima wahyu. Agama Kristen tak mengetengahkan pengertian baru tentang puasa. Sabda Yesus Kristus bahwa para murid beliau akan kerap menjalankan puasa setelah beliau mangkat, ini hanya memperkuat pengertian kaum Yahudi tentang puasa yang dihubungkan dengan dukacita dan berkabung.
Agaknya yang menjadi dasarnya pengertian tentang perbuatan orang untuk secara sukarela menjalankan penderitaan dalam bentuk puasa pada waktu terjadi kemalangan dan dukacita, ialah untuk meredakan murka Tuhan dan untuk memohon kasih-sayang-Nya. Agaknya pengertian inilah yang lama kelamaan berkembang menjadi pengertian bahwa puasa adalah perbuatan untuk menebus dosa, karena, orang beranggapan bahwa kemalangan dan malapetaka itu disebabkan karena dosa, dengan demikian puasa merupakan perwujudan lahir adanya perubahan batin dengan jalan tobat.
Hanya dalam agama Islam sajalah puasa berkembang menjadi memiliki arti yang tinggi. Islam menolak samasekali pengertian puasa untuk meredakan murka Tuhan atau memohon kasih sayang Tuhan dengan menjalankan penderitaan secara sukarela; dan sebagai gantinya, Islam mengetengahkan aturan puasa yang harus dijalankan secara teratur dan terus menerus, yang ini sebagai sarana untuk mengembangkan daya-daya batin manusia, seperti halnya shalat, tanpa memandang keadaan orang-seorang atau bangsa, apakah dalam keadaan senang atau susah. Walaupun di dalam Qur’an Suci diuraikan mengenai puasa yang dijalankan sebagai tebusan (fidyah), ini hanyalah merupakan alternatif dari perbuatan kedermawanan, yaitu memberi makan kepada kaum miskin atau memerdekakan budak belian.
Adapun aturan puasa dalam bulan Ramadan, itu dimaksud untuk melatih disiplin tingkat tinggi bagi jasmani, akhlak dan rohani, dan ini nampak dengan jelas dengan diubahnya bentuk dan motif puasa, yaitu dengan dibuatnya puasa menjadi aturan yang permanen, dengan demikian, puasa pada bulan Ramadan tak ada hubungannya dengan pengertian puasa pada waktu menderita kesusahan, kemalangan dan berbuat dosa, bahkan dalam Qur’an dijelaskan, bahwa tujuan puasa yang sejati ialah “agar kamu menjaga diri dari kejahatan (tattaqun)”. Kata tattaqun berasal dari kata ittaqa artinya, menjaga sesuatu dari yang membahayakan dan bisa melukainya, atau menjaga diri dari yang dikuatirkan yang akan berakibat buruk pada dirinya (R).
Akan tetapi selain arti tersebut, kata itu digunakan oleh Qur’an Suci dalam arti menetapi kewajiban, seperti tersebut dalam 4:1, dimana diuraikan bahwa kata arham (ikatan keluarga) dijadikan pelengkap (object) dari kata ittaqu; demikian pula kata ittaqullah dimana Allah dijadikan pelengkap bagi kata ittaqu; oleh sebab itu arti kata ittaqa dalam hal ini ialah menetapi kewajiban. Menurut bahasa Qur’an, orang yang bertaqwa (muttaqin), ialah orang yang telah mencapai derajat rohani yang amat tinggi. “Allah adalah kawan orang-orang yang bertaqwa (muttaqin)” (45:19). “Allah mencintai orang muttaqi” (3:75; 9:4, 7). “Kesudahan yang baik adalah bagi orang muttaqin” (7:128; 11:49: 28:83). “Orang muttaqin akan memperoleh tempat perlindungan yang baik” (38:49). Masih banyak lagi ayat yang menerangkan bahwa menurut Qur’an Suci, orang muttaqi ialah orang yang telah mencapai derajat rohani yang tinggi. Oleh karena tujuan puasa itu untuk menjadi orang muttaqi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perintah Qur’an menjalankan puasa itu bertujuan agar orang dapat mencapai derajat rohani yang tinggi.


Sumber  : delta-search.com