Kamis, 28 Maret 2013

Kisah Nyata , Menikah dengan Jin Cantik


AnehCuy - Saat ini kalian sedang membaca artikel Kisah Nyata: Menikah Dengan Jin Muslimah Cantik. Dsini Admin juga akan berbagi artikel lain seperti tentang Foto Foto Artis Terbaru,Foto Penampakan HantuBerita Dalam Negeri Dan Luar Negeri Terbaru Hari IniGosip Artis Terbaru Hari IniKisah-Kisah Religi,Sejarah , Misteri-Misteri Yang Ada Di Dunia,Kisah Berita Atau Artikel Tentang Unik Dan Aneh Yang Ada Di Dunia Tentang Alien,UFO Dan Alam SemestaBerita Sepak Bola Hari Ini dll dan selamat membaca artikel Kisah Nyata: Menikah Dengan Jin Muslimah Cantik
Ini kisah nyata dialami seorang manusia. Tentu penulis tidak akan menyebutkan namanya (rahasia perusahaan dong!). Sebutlah namanya Ahmad. Ia seorang yang istimewa. Mudah keluar air matanya bila mengingat Allah dan merasakan hal-hal yang menyentuh hatinya, sering basah matanya dalam shalatnya, sudah tidak mencintai dunia (uang, materi dan selera).

Bila pun punya uang, selalu bukan buat dirinya, tapi untuk orang lain yang lebih memerlukannnya. Hatinya bersih. Kuat tidak tidur dan tidak makan berhari-hari.

Tidak takut oleh manusia, siapapun, bila menyangkut kebenaran yang ia bela. Ia orang yang tauhidnya terjaga dan sangat dekat dengan Allah SWT melebihi kaum Muslimin umumnya. Ia seorang mukasyafah sehingga biasa berdialog dengan ruh mursyidnya yang sudah meninggal. Tentu, kemampuannya luar biasa. Ia orang yang sudah sangat spiritual. Dalam cerita ini, semua nama yang saya sebutkan, bukan nama aslinya.

Ahmad sahabat saya ini, sudah hampir setahun, sejak mengalami kasyaf (tersibaknya alam ruhani atau tabir spiritual) biasa berdialog dengan gurunya bernama Syekh Habib Syarwani, yang sudah wafat 10 tahun yang lalu. 


Syekh Habib semasa hidupnya adalah seorang ulama hikmah, dikenal sebagai guru spiritual, seorang mukasyafah, seorang penasehat agama dan kebenaran yang terpercaya. Syekh Habib dipercaya sebagai wali dengan kehebatan karomah-keromahnya. Ia tidak mau meramal-ramal seperti dukun atau ahli hikmah lainnya. Tauhidnya lurus kepada Allah SWT. Semua kalangan dari orang biasa hingga orang-orang pentingnya mengakuinya sebagai guru, penasehat yang tajam, lurus dan menyentuh. Syekh Habib memiliki ilmu hikmah yang luar biasa.

Sejak Ahmad menjadi kasyaf, ruh gurunya terus membimbing hidupnya secara ruhani. Menurut Ahmad, suatu malam, ruh gurunya didampingi beberapa muridnya di alam sana, menawarinya sesuatu: “Ahmad, ini ada Jin Muslim diantara kita, namanya Syekh Maulawi. Ia berumur 400 tahun. Ia mempunyai putri namanya Fatimah, umurnya 200 tahun. Fatimah masih gadis. Syekh Maulawi tertarik padamu, pada keshalehanmu dan kekuatanmu dalam memeluk agama. Kami semua disini menawarkan padamu untuk menikahi Fatimah binti Maulawi. Bagaimana pendapatmu? Silahkan fikirkan dan pertimbangkan.”

Tentu Ahmad kaget luar biasa. “Menikah dengan jin?” Tidak pernah terbayang sedikitpun sebagai murid Syekh Habib Syarwani kemudian akan dinikahkan dengan jin. Ini sangat mengagetkan dan sama sekali baru mengalami tawaran seperti ini. 


Mendengar pun, pernikahan antar manusia dan jin, belum pernah. Mau menolak, ia sangat takzim pada Syekh sebagai gurunya lahir batin sejak hidupnya. Menyatakan mau juga tidak terbayang bagaimana jadinya dan nantinya. Dalam kebingungannya, ia mendesah:
“Menurut Syekh bagaimana?”
“Ini hanya tawaran. Bersedia syukur, tidak pun tidak apa-apa.”
“Menurut Islam bagaimana? Saya kan manusia.” Tanya Ahmad lagi ingin tahu bagaimana dari sudut hukum agama.
“Tidak ada larangan.” Jawab gurunya kalem.

Pikiran Ahmad masih terus diliputi kebingungan. Selama berbulan-bulan sejak ia bisa berdialog dengan gurunya tersebut secara ruhani, Ahmad sudah terbiasa melihat jin. Oleh jin-jin kafir yang buruk rupa, yang wajahnya semrawut, tidak beraturan, sering sekali menggoda perjalanannya agar niatnya menemui dan berguru kepada Syekh Syarwani mundur, batal dan tidak jadi. Ini adalah ujian beratnya. Ia harus mengalahkan godaan-godaan makhlus halus itu. Awalnya, kaget luar biasa dan sangat takut ketika ia mampu melihat sosok jin-jin itu. 


Ada yang menertawakan perjalannya sambil bergelantungan di sebuah pohon di tengah malam, ada yang menghalangi jalan kakinya, ada yang menumpangi motor yang dikendarainya di jok belakang, ada yang menebarkan bau busuk, ada yang menyerupai wanita cantik dan telanjang bulat mengajaknya bersetubuh, ada yang menirukan suara ibunya atau istrinya memanggil-manggilnya ketika sedang berjalan. Semua itu terjadi antara jam 11.30 malam hingga jam 04.00 subuh ketika ia sering berjalan kaki ke sebuah tempat pertemuan dengan gurunya.

Lama-kelamaan matanya jadi biasa dan tidak kaget melihat jin-jin penggoda itu. Mereka selalu muncul setiap malam di tengah perjalanan ketika Ahmad menemui gurunya di tempat tersebut. Mereka menggoda dan menakut-nakutinya. 


Oleh keyakinannya kepada Allah, Ahmad tidak takut bahkan semakin berani mengusirnya dan bahkan sering menantangnya untuk tarung karena kesal. Kebanyakan jin-jin penggoda itu kabur, mangpret, ngacir ketakutan setelah dibacakan ayat-ayat Qur’an seperti ayat kursi. Tetapi, bukan hanya jin kafir yang buruk-buruk rupa itu yang dia lihat. Sering juga jin-jin Muslim menyapanya. Mereka ini sosoknya lain. 

Tubuhnya ada yang wangi, bersih, tampan dan cantik, tapi ukurannya tinggi-tinggi dan besar-besar. Umurnya ratusan tahun. Ada yang sedang memegang tasbih berdzikir kepada Allah, ada yang sedang khusyu beribadah dan sebagainya. Melihat mereka, Ahmad sudah biasa. Tetapi, ditawari menikahi dengan jin yang berbeda jasad, beda dunia, beda alam, sama sekali tidak terbayangkan olehnya.

Akhirnya bakti dan hormat pada gurunya mengalahkan keraguan dirinya. Bagi Ahmad, Syekh Habib Syawani di alam ruh, atas izin Allah, masih mengajarkan ilmu dan telah membukakan kasyafnya, yang membuatnya bisa melihat dan berdialog langsung dengannya. Ahmad akhirnya menyatakan siap dengan hati bulat, ikhlas dan pasrah. Singkat cerita, proses pernikahan pun dilangsungkan. 


Disaksikan gurunya dan ruh-ruh yang hadir, dengan suasana sangat khidmat, Ahmad dinikahkan dengan Fatimah binti Maulawi, seorang gadis jin Muslimah, berumur 200 tahun. Mas kawinnya, cukup hanya membaca surat Al-Fatihah. Mertuanya bernama Syekh Maulawi adalah jin yang sangat dihormati di kalangan jin Muslim di alamnya. Resmilah mereka sebagai pasangan suami istri.

Bagaimana gambaran dan kesan Ahmad tentang Fatimah, istrinya di alam jin itu? Ia menceritakannya kepada saya. “Ia memakai kerudung dan masya Allah cantiknya luar biasa. Tubuhnya harum. Tingginya sekitar 4 meter. Setelah nikah, saya memangilnya ummi, dia memanggil abi. Sikapnya tawadhu luar biasa kepada suami, bahasanya santun, sifatnya halus dan kecantikannya belum pernah saya lihat pada manusia. Saya belum pernah melihat wajah secantik itu.”

Beberapa hari dari itu, Ahmad bercerita tentang bulan madunya. Walaupun tinggi Fatimah sekitar 4 meter, tapi ketika berfungsi sebagai istri dan menemui suaminya, ia merubah ukurannya menjadi ukuran manusia biasa, normal. Suatu saat, Ahmad memulai ceritanya, ia diajak Fatimah berjalan-jalan, berkeliling ke alamnya. Alam jin tidak jauh berbeda dengan alam manusia. Ada pengajian, ada sekolah, kampus, masjid dan bangunan-bangunan lain. Sama dengan manusia, mereka memiliki peradaban. Tapi, itu peradaban jin. Bedanya, bentuknya aneh-aneh, berbeda dengan di alam manusia. Ahmad sangat sadar alias bukan mimpi. Selama berkeliling, perasaannya dipenuhi aneh dan aneh, takjub dan takjub, heran dan heran atas apa yang dialaminya di alam yang berbeda. 


Akhirnya ia tiba di sebuah rumah, tentu rumahnya Fatimah. Tinggi, luas, bentuknya aneh, tidak seperti rumah yang ada di alam manusia. Kamar Fatimah harum dan bersih. “Barang-barang” tertata rapih. Di atas tempat tidur, mereka ngobrol dan bercumbu. Selain sangat cantik, tubuh Fatimah tercium harum dan bercahaya. Maklum ia jin yang taat ibadah. Singkatnya, aneh juga, Ahmad merasakan kepuasan persis seperti dengan manusia, bahkan lebih. Kata Ahmad, Fatimah tidak akan pernah hamil. Persenggamaan jin dan manusia tidak akan mengasilkan kehamilan, karena perbedaan zat makhluk. Manusia fisik, jin non fisik alias makhluk ghaib.

Sejak itu, kata Ahmad, Fatimah selalu datang dimana Ahmad memerlukannya. Ngobrol berdua dengan penuh santun dan etika sebagai istri yang shaleh, sun tangan, menunduk dan tidak pernah bersuara keras. Saling mengingatkan beribadah kepada Allah. Saling menasehati untuk sabar dalam menghadapi masalah masing-masing. Tidak ada suasana sedikit pun dari Fatimah mendominasi Ahmad dari istri aslinya yang manusia, yaitu istri pertamanya. 


Bahkan, dalam banyak kesempatan, Fatimah selalu mendorong Ahmad untuk harmonis dengan istrinya dan anak-anaknya, menyayangi dan memperhatikan keluarga. Kehadiran Fatimah, tidak sedikitpun menggangu keberadaan keluarga Ahmad karena tidak ada nafkah yang harus dikeluarkan, tidak ada waktu yang terambil. Nafkahnya paling do’a. Perhatiannya bukan bentuk fisik, tapi ruhani. Kemana Ahmad pergi, Fatimah bisa dipanggil dan datang, atau ia yang datang sendiri. Makanan Fatimah sebagai jin Muslim dan makhluk adalah saripati-saripati makanan. Pernikahan itu kini sudah berumur dua tahun lebih. 

Hingga sekarang tetap saja rukun dan damai. Ahmad merasa sangat bahagia, demikian juga Fatimah. Kepada istri pertamanya, Ahmad tidak pernah menceritakan peristiwa poligaminya ini karena tidak perlu dan tidak akan dimengertinya. Toh keluarga tidak terganggu sedikitpun. Ahmad dan Fatimah hingga saat ini, keduanya adalah murid Syekh Habib yang sampai sekarang sering hadir dalam pengajian yang berisi nasehat-nasehat gurunya tersebut, tentu pengajian secara ruhani, yang orang awam seperti kita tidak bisa melakukannya.

Penutup
Demikianlah, menikah dengan jin bisa terjadi, tapi bukan syari’at dan tidak dianjurkan oleh agama. Tidak perlu dicontoh, apalagi menikahnya dengan tujuan-tujuan sesat seperti dilakukan sebagian orang yang menginginkan kekayaan, kesaktian, kekebalan dll. Ahmad maupun Fatimah dalam peristiwa di atas, keduanya tidak menginginkan, merencanakan dan membayangkannya sama sekali. Ahmad bersedia karena ditawari gurunya, Fatimah karena tawaran Bapaknya, Syekh Habib Maulawi. Pernikahan mereka dilandasi agama dan tauhid kepada Allah SWT. Tidak ada kemusyrikan didalamnya, tidak atas dasar lain-lain. Itu takdir saja dari Allah SWT. Tanpa izin-Nya, segala sesuatu tidak akan terjadi


Sumber : http://anehcuy.blogspot.com/2012/10/kisah-nyata-menikah-dengan-jin-muslimah.html#ixzz2OnKME6AX

Beberapa Kemungkinan Identitas dan Asal-Usul UFO & Alien dalam Islam



Gambar Hiasan

Seiring ketertarikan mengenai kemungkinan terdapatnya informasi mengenai identitas dari UFO & Ufonaut di dalam sumber-sumber literatur Islam, terutama Al-Qur'an dan Hadist, penulis menggagas berdirinya grup Islamic UFO di Facebook untuk mendukung proses pengkajian ini. Sebagai anggota awal ditarik anggota-anggota diskusi dari grup BETA-UFO yang memiliki ketertarikan dalam topik UFO & Islam.

Alhamdulillah, dalam waktu relatif singkat sudah tersusun beberapa hipotesa awal mengenai identitas UFO seperti terurai di bawah ini. Hipotesa-hipotesa ini ini diambil dengan berasumsi bahwa fenomena UFO adalah nyata, UFO bukan buatan Manusia Bumi, dan Ufonaut (pengendara UFO) adalah mahluk cerdas yang berasal dari luar planet Bumi, sehingga sejajar dengan istilah "Aliens" dalam terminologi populer.


Gambar Hiasan

Hipotesa Identitas dan Asal-Usul UFO & Alien dalam Islam

01. Bani Adam Hypothesis (BAH)
BAH menduga bahwa Aliens adalah manusia keturunan Adam AS yang pada suatu masa di jaman silam memperoleh teknologi perjalanan luar angkasa, kemudian mengkolonisasi planet lain di luar angkasa dan berevolusi di sana. Dugaan ini sendiri muncul dengan banyaknya ditemui Alien yang memiliki wujud mirip manusia, terutama dari jenis "Nordic".

Hipotesa ini muncul dengan axiom bahwa Adam AS adalah manusia cerdas pertama di alam semesta, bukan hanya di planet Bumi, dikaruniaiNya rahasia teknologi sejak masa awal diciptakan, mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, juga mengartikan status Islam sebagai "rahmat bagi segenap alam" sebagai indikasi bahwa Islam diturunkan di Bumi, namun berlaku universal hingga ke planet-planet lain.

Hipotesa ini menduga bahwa pada suatu masa di masa lampau Manusia Bumi telah menguasai teknologi penjelajahan angkasa, dan sebagian dari mereka sekarang telah menjadi ras yang mampu bepergian antar galaksi.

02. Pre Human Hypothesis (PHH)
PHH menduga bahwa Aliens adalah mahluk mirip manusia yang Allah SWT telah ciptakan sebelum Adam AS, mengacu diantaranya pada QS 02:30 dimana Malaikat terlibat dialog dengan Allah SWT, dengan indikasi seakan-akan pada masa tersebut telah ada stereotyping untuk mahluk dengan desain mirip Manusia yang hendak Allah SWT ciptakan sebagai khalifah di Bumi tersebut.

Hipotesa ini muncul dengan penafsiran bahwa QS 02:30 secara spesifik mengkisahkan penciptaan Manusia sebagai manusia pertama di planet Bumi, namun bukan di alam semesta, dan menyempitkan arti dari "Manusia" dalam kosmologi Islam sebagai Homo Sapiens (manusia modern). Adapun pemahaman dari hipotesa ini mengenai kesempurnaan manusia adalah lebih terkait kepada desain dan proses penciptaan, namun diluar dari itu manusia sangat bergantung pada ikhtiar untuk mencapai kemajuan, termasuk dalam hal penguasaan teknologi.

Hipotesa ini beranggapan adanya jejak penguasaan teknologi tingkat rendah oleh ras-ras manusia selain Homo Sapiens (Cro Magnon, Homo Neandethal, dll.) sebagai indikasi bahwa Adam AS bukanlah Manusia cerdas (bisa berpikir) pertama di Bumi sekalipun, namun suatu ras manusia baru yang disempurnakan, yang didaulatNya untuk menjadi khalifah (pemimpin, pengelola) dari planet Bumi.

03. Dabbah Hypothesis (DH)
DH menduga Aliens adalah salahsatu jenis "dabbah" yang Allah SWT sebutkan beberapa kali di dalam Al-Qur'an, namun tidak dijelaskan lebih spesifik karakteristiknya, serta termasuk dalam jenis ciptaan Allah SWT yang kita hanya diberikanNya sedikit saja informasi mengenai keberadaannya.

04. Man Hypothesis (MH)
MH menduga Aliens adalah "man" dalam bahasa Al-Qur'an sebagaimana tercantum salahsatunya dalam QS 13:15. Walaupun "Man" kemungkinan besar termasuk "dabbah", namun ia memiliki pengertian yang lebih spesifik, yaitu mahluk cerdas yang diberikan Allah SWT akal pikiran, tuntunan Dien (Agama), kewajiban beribadah, serta kemampuan untuk memilih.

05. Jin Hypothesis (JH)
JH menduga Aliens adalah kalangan Jin yang memiliki teknologi tinggi, sebagaimana tersirat dalam tafsir dari ayat-ayat Al-Qur'an mengenai kemampuan kaum ini dalam menuntaskan beragam pekerjaan canggih pada masa kerajaan Nabi Sulaiman AS.

06. Permanent Ghaib Hypothesis (PGH)
PGH menduga kalau fenomena UFO & Alien adalah satu dari apa yang Allah SWT firmankan bahwa Allah menciptakan apa yang manusia ketahui, dan tidak ketahui; dan dalam hal ini akan tetap tidak manusia ketahui, hingga akhir masa nanti.

07. Satanic Trick Hypothesis (STH)

STH menduga fenomena Alien & UFO itu sebenarnya tidak nyata, dan keseluruhan fenomena UFO adalah sekedar tipu-daya Iblis dan Setan.


Gambar Hiasan

Hipotesa ini muncul karena tidak adanya ayat-ayat Al-Qur'an yang secara spesifik menyatakan adanya mahluk cerdas lain selain manusia di luar angkasa sana.

Hipotesa ini juga dipengaruhi kuat oleh karya-karya penulis Islam yang banyak mengkaitkan fenomena UFO dengan Jin, Segitiga Bermuda, dan bahwa kerajaan Iblis terletak di Segitiga Bermuda, sehingga muncul anggapan bahwa keseluruhan fenomena UFO tak lain adalah tipuan Iblis dengan kaki-tangannya para Setan, untuk menyesatkan ummat manusia dengan beragam informasi tak benar yang terkait dengan fenomena ini.


Gambar Hiasan

Penutup
Secara umum BAH, PHH, DH, MH, JH, mengartikan "samaa" dan "samawaat" bukan sebagai "langit (surga)" dan "bumi (dunia)", namun lebih kepada "langit (atmosfer)" dan "planit berpenghuni", sedangkan PGH dan STH keduanya bersifat pro-status-quo yang mendukung tidak perlunya fenomena UFO ini dipelajari.

Adapun keseluruhan hipotesa ini masih merupakan "Work in Progress (WIP)", alias pekerjaan yang masih dalam proses, dan belum merupakan hasil akhir. Sebagaimana fitrahnya pengembangan suatu hipotesa dalam suatu penelitian ilmiah, maka sebagian dari hipotesa ini akan gugur, sedangkan sebagian lainnya mungkin akan bisa dikembangkan menjadi suatu teori, atau postulat; atau semuanya salah total.


Sumber  : Viva.co.id

Jangan Umbar Status dan Foto di Media Sosial


Jangan Umbar Status dan Foto di Media Sosial

Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi, Gatot Dewa Broto, meminta kepada pengguna media sosial, khususnya remaja, agar tidak terlalu detail atau perinci mengumbar status dan foto. Dalam dunia maya, sebisa mungkin para pengguna menyediakan ruang privasi agar tidak sembarang orang melihat identitas atau profil pemilik akun.

"Kami bukan melarang, tapi agar lebih hati-hati menggunakan media sosial," kata Gatot, Sabtu, 16 Maret 2013. Tak hanya menuliskan status, tempat, dan keadaan yang detail, para remaja juga terkadang suka mengunggah foto dengan pose-pose seksi.

Hal-hal seperti itu, kata Gatot, yang berpotensi mengundang orang tak dikenal yang punya niat jahat. Sebab, Internet merupakan media tanpa batas yang bisa diakses oleh hampir semua orang di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, para pemilik akun diminta untuk seminimal mungkin mempublikasikan identitas diri hingga hal yang detail.

Gatot tak menampik bila media Internet berpotensi mengundang kejahatan, namun hal itu bisa dikurangi dengan sikap penggunanya. "Itu sebabnya dari Menkominfo memiliki program edukasi Internet sehat dan aman bagi remaja," ujarnya. Ini supaya pengguna Internet tidak terjerat Undang-Undang Informasi Teknologi dan Elektronik.

Gatot tidak bisa menyalahkan media sosial sebagai pemicu terjadinya pemerkosaan. Mengingat Internet merupakan media tak berbatas dan semua kembali kepada penggunanya. Dalam konteks pemberantasan konten berbau ****ografi, misalnya, Gatot menyebutkan, sedikitnya dalam satu menit ada 28 ribu hingga 30 ribu laman atau halaman baru yang berbau ****ografi. "Jadi, kalau dibasmi satu tumbuh seratus," ujar Gatot.

Perkenalan di media sosial yang berujung pada tindak kejahatan pemerkosaan makin marak. Kasus terakhir adalah NR, 16 tahun, yang diperkosa oleh sembilan orang. Kejadiannya bermula dari perkenalan dengan salah seorang pelaku, Beni Arda, di Facebook dan berakhir dengan kopi darat di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Di sebuah gubuk yang berada di kebun singkong dekat Lapangan Turna Cijantung, NR diperkosa oleh rekan-rekan Beni Ardi pada Sabtu, 9 Maret 2013.

SUMBER  : http://forum.viva.co.id/f127-2/

Bukti ilmiah kebenaran al-qur’an dalam epistemologi sang ratu semut al


Salah satu mukjizat al-Qur’an di samping keindahan serta kecanggihan gaya bahasanya, adalah gagasan futuristiknya mengenai kebenaran ilmiah yang baru kemudian dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern. Semakin maju perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, maka semakin terbukti lah kebenaran al-Qur’an. Itulah makanya Al-Kitab sedikitpun tdk dapat disejajarkan dgn kualitas super canggih al-Qur’an.

Sebuah contoh kecil konfirmasi ilmu pengetahuan terhadap kebenaran al-Qur’an dapat ditemukan pada An-Naml (27): 18 berikut:

حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِي النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
18. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;

Terjemahan ayat ini, merupakan terjemahan minimal untuk sekedar memperoleh pemahaman awal atau tekstual dari ayat ini. Namun jika dikaji lebih jauh dari disiplin ilmu Bahasa Arab, yang nota bene sangat dibutuhkan untuk memperoleh makna substansial dari setiap ayat al-Qur’an di samping ilmu-ilmu lainnya, maka dari ayat ini akan ditemukan sebuah isyarat ilmiah, yang luar biasanya telah 14 abad lampau disebutkan al-Qur’an namun baru pada abad 20 dapat dikonfirmasi oleh ilmu Pengetahuan, khususnya ilmu Biologi.

Secara sederhana dapat dijelaskan, dari sudut pandang bahasa Arab, sebenarnya ada distorsi penting dari terjemahan resmi (versi Depag) di atas, khususnya pada kalimat Qaalat namlatu (ﻧﻤﻠﺔ) yang diterjemahkan dgn : “berkatalah seekor semut”. Semestinya terjemahan lengkapnya adalah “(telah) berkata seekor semut betina”.

Mengapa demikian?

Karena kata namlatun (ﻧﻤﻠﺔ) menggunakan bentuk muannats (kata benda untuk jenis perempuan) dgn tanda ta’ marbuthah ( ة ) sehingga semut yang dimaksud dlm ayat ini
adalah semut betina. Itulah sebabnya kata kerja ﻗﺎﻞ yang mendahuluinya diberi akhiran ta’ maftuhah ( ت ) sebagai kata ganti untuk perempuan/betina merujuk pada dhamir ھي (Hiya) sehingga menjadi ﻗﺎﻟﺖ (berkata) sebagai pertanda bahwa yang berkata itu adalah “semut betina”.

Jadi kesimpulan pertama, semut yang dimaksud dlm ayat ini adalah “SEMUT BETINA”.

Selnjutnya, apakah yang dikatakan oleh “SEMUT BETINA” itu?

Jawabannya ada pada kalimat berikutnya:
يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

“…Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”

SEMUT BETINA tersebut ternyata memerintahkan kepada semut2 yang lain untuk masuk ke dalam lobang mereka.

Bila demikian halnya, berarti semut betina mempunyai otoritas khusus atau kekuasaan sehingga ia dapat memerintahkan semut2 yang lain untuk melakukan sesuatu. Artinya dalam spesies semut, terdapat juga pemimpin yang memiliki otoritas dan kuasa untuk memerintah dan mengatur tata kehidupan mereka, dan ayat ini mengisyaratkan bahwa pemimpin dalam spesies semut itu adalah SEMUT BETINA, bukan semut jantan.

Karena betina, Kita sebut saja pemimpin semut ini sebagai “RATU SEMUT”

Pertanyaan berikutnya, Apa kata ilmu pengetahuan berkenaan dgn isyarat Al-Qur’an ini?

Ternyata, ilmu pengetahuan dlm hal ini biologi modern memberi konfirmasi bahwa pemimpin suatu entitas semut adalah seekor SEMUT BETINA, RATU.
(Sumber: Agus Purwanto, D.Sc., Ayat-Ayat Semesta: Sisi-Sisi Al-Qur’an Yang Terlupakan, (Bandung: Mizan, 2008)

Betapa kecanggihan mukjizat ilmiah al-Qur’an , jauh mendahului perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 14 abad yang lalu al-Qur’an sdh menegaskan bahwa pemimpin suatu komunitas semut adalah semut betina, tapi ilmu pengetahuan modern baru bisa menemukannya pada abad ke-20

Sumber  : Viva.co.id

Monyet-monyet Penakluk Luar Angkasa

Abad 20 merupakan tonggak sejarah umat manusia dalam pencapaian di bidang penerbangan luar angkasa. Pada abad inilah manusia benar-benar memulai ambisinya untuk dapat terbang menjelajah luar angkasa. Uni Soviet dan Amerika Serikat merupakan negara-negara pelopor dari proyek-proyek ambisius ini. Ketegangan pada masa perang dingin menjadikan salah satu pemicu kedua negara tersebut untuk hanyut dalam kompetisi sarat gengsi pada berbagai bidang. Tidak hanya pada ideologi dan militer (alutsista), tetapi juga pengembangan teknologi.

Pada tanggal 12 April 1961, Uni Soviet memulai menabuh genderang kompetisi teknologi antariksa dengan mengirimkan Yuri Gagarin sebagai menusia pertama yang pergi ke luar angksa dengan roket Vostok 1. Tak mau dikatakan tertinggal oleh rivalnya Uni Soviet, Amerika serikat juga telah mempersiapkan proyek luar angkasanya yang tak kalah hebatnya yaitu mendaratkan manusia di Bulan. Inilah proyek ambisius Amerika Serikat pada masa pemerintahan Presiden J.F Kennedy.

Kini penerbangan manusia ke luar angkasa bukanlah menjadi sesuatu hal yang spektakuler lagi. Baru-baru ini kita dapat melihat NASA mengirimkan astronot-astronotnya keluar angkasa dalam misi perbaikan teleskop Hubble.

Sejarah panjang penerbangan luar angkasa jika kita telusuri memiliki banyak hal yang menarik. Salah satunya ialah dikirimnya hewan-hewan keluar angksa dalam berbagai eksperimen jauh sebelum pengiriman manusia itu sendiri. Monyet terbukti menjadi hewan favorit oleh para ilmuwan sebagai kelinci percobaan. Berikut ini merupakan sekelumit foto-foto dokumentasi mengenai para monyet “penakluk” luar angkasa.


Monyet mungil dalam gambar diatas bernama Baker. Foto yang diambil di tahun 1959 ini memperlihatkan Baker sedang berada didalam biokapsul NASA dengan tatapan mata yang saya sangat yakin mengisyaratkan ketidak nyamanan serta rasa takut. Gambar ini diambil sesaat sebelum Baker akan melakukan misi keluar angkasanya. Baker berserta seekor monyet yang lainnya bernama Able diterbangkan menggunakan roket Jupiter AM-18 pada 28 Mei 1959.


Ia kembali ke bumi dalam keadaaan hidup setelah terbang selama 15 menit. Hal ini menjadikannya sebagai perimata pertama yang dapat bertahan hidup selama misi-misi percobaaan semacam ini. Namun sebenarnya, sepuluh tahun sebelum penerbangan Baker, seekor monyet bernama Albert II menjadi monyet yang mampu bertahan hidup selama misi di luar angkasa. Namun sayang kehidupannya berakhir setelah roket yang ditumpanginya hancur menabrak bumi karena tidak dapat mendarat dengan sempurna.


Sam, monyet pemberani ( pemberani atau terpaksa ya?) pada gambar diatas dikirim menggunakan roket Mercury pada bulan Desember 1959. Ia mengikuti jejak pendahulunya Baker dan Able dalam misi luar angkasa di tahun 1959. Sam ditugaskan dalam misi percobaan sistem kemanan dan keselamatan pesawat. Roket Mercury melepaskan biokapsul – dimana Sam berada didalamnya – beberapa menit setelah penerbangan. Kapsul yang ditumpangi Sam berhasil mendarat di Samudera Atlantik setelah pada ketinggian 82 km ia dijatuhkan kemudian melayang-layang di udara. Sam berhasil selamat dalam misi ini dan ia hidup hingga tahun 1982.

Tiga simpanse bernama Duane, Jim , dan Chu pada foto diatas sedang dibaringkan didalam kapsul saat berada di pangkalan udara Holloman, New Mexico, pada Januari 1961. Mereka dikirim untuk penelitian mengenai tingkat kelelahan saraf serta tekanan psikologis selama di luar angkasa.


Pada 31 Januari 1961, seekor Simpanse bernama Ham diterbangkan pada ketinggian 185 kilometer ke angkasa dengan kecepatan 7080 km/jam. Ham manaiki roket Mercury-Redstone. Ia juga berhasil selamat setelah mendarat di Samudera Atlantik setelah misi selama 16,5 menit. Delapan bulan kemudian setelah penerbangan Ham, simpanse lainnya bernama Enos berhasil menjadi simpanse pertama yang terbang hingga ke Orbit Bumi.


Tidak hanya Amerika serikat dan Uni Soviet saja yang melibatkan hewan sebagai percobaan-percobaan penerbangan keluar angkasa, program luar angkasa Prancis juga melakukannya. Mereka menggunakan jasa ketiga monyet pada gambar di atas. Penerbangan ini dilakukan pada tahun 1967.


Sumber : viva.co.id