Selasa, 29 November 2011

Bahaya Kejang Demam pada Anak


Demam pada anak balita tidak bisa dianggap sebagai suatu masalah sepele. Pasalnya, demam tinggi yang berakibat kejang bisa berujung pada kerusakan otak permanen pada anak.
Dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K) dari Divisi Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Anak, FKUI-RSCM, menyatakan kejang demam pada anak bayi lebih dari 15 menit dapat berdampak fatal, seperti kerusakan otak yang permanen. Hal ini disebabkan karena minimnya oksigen yang masuk ke dalam otak.
"Yang tadinya anak sudah pintar, perkembangannya menjadi mundur. Sehingga membuat anak jadi lemot," jelas Yanti dalam  seminar umum kesehatan di Fakultas Kedokteran UI, Sabtu, (23/4/2011).
Kejang demam pada anak balita, lanjut Yanti, biasanya diawali dengan faktor pencetusnya seperti demam terlebih dahulu. "Biasanya kejang demam paling sering terjadi pada masa-masa balita. Anak usia 1-5 tahun rentan sekali terkena kejang demam," ungkap Yanti.
Ia menambahkan, salah satu faktor risiko seorang bayi terkena demam kejang adalah  riwayat kejang dalam keluarga. Tapi, sekali pun seorang bayi tidak mempunyai riwayat kejang demam, bayi tetap mempunyai risiko terkena kejang walaupun persentasenya kecil.
Yanti memberikan cara penanganan praktis anak saat mengalami demam, terutama untuk mereka dengan riwayat kejang demam. Langkah pertama yang dilakukan adalah cara fisik. Fisik yang dimaksud adalah dengan melakukan kompres air hangat, bukan dengan air es atau alkohol.
"Yang dikompres adalah daerah lipat ketiak dan lipat pangkal paha. Kerjakan itu 10 sampai 15 menit biasanya akan bantu turun panas," ujarnya.
Kedua, dengan memberikan obat penurun panas. Yanti mengajurkan, saat demam anak sampai pada 37,8 derajat celcius sebaiknya segera diberikan obat penurun panas. Ini dimaksudkan untuk mencegah supaya jangan sampai anak mengalami demam tinggi yang bisa berakibat kejang.
Ketiga, alah memberi anak banyak minum. Hal ini ini maksudkan supaya anak tidak mengalami dehidrasi. Karena, kalau sampai kurang cairan, demam anak bisa semakin tinggi.

Sumber : Kompas.com

Demam: Apa dan Bagaimana Mengatasinya?

Pada pagi hari, suhu tubuh kita biasanya lebih rendah, sedangkan di sore hari sedikit lebih tinggi. Ini merupakan gejala wajar. Dalam keadaan sehat, suhu tubuh memang bisa berubah-ubah. Namun, bila suhu terus menanjak dan kita terserang demam, bukan tidak mungkin ada penyakit lain yang harus diatasi. 

Umumnya, suhu 37 derajat Celsius merupakan suhu tubuh yang dianggap sehat dan normal walaupun bisa naik atau turun satu derajat. Namun, kalau suhu tubuh terus meninggi hingga lebih 37 derajat Celsius, itu artinya kita sedang dilanda demam. 

Demam memang bukan penyakit, tetapi merepotkan bila tidak diatasi dengan baik. Demam juga bisa merupakan tanda bahwa kita menderita penyakit tertentu. Karena itu, demam merupakan alat pemberitahu bagi kita sendiri. 

Biasanya gejala demam adalah bagian kepala, leher, dan tubuh terasa panas, sedangkan kaki dan tangan dingin. Karena itu, kalau kita memeriksa seseorang apakah dia demam atau tidak, rabalah bagian kepala atau lehernya. Gejala lain yang bisa terjadi adalah kedinginan yang amat disertai dengan menggigil bila suhu meningkat cepat.


Peningkatan suhu biasanya merupakan tanda bahwa tubuh sedang terinfeksi oleh sesuatu. Setelah infeksi sembuh, suhu tubuh akan menurun lagi. Infeksi bisa terjadi akibat bakteri atau virus yang masuk dalam tubuh.
Demam merupakan mekanisme tubuh untuk melawan infeksi. Karena itu, janganlah langsung berusaha menurunkan suhu tubuh. Sebab, menurunkan suhu tubuh malah bisa menutupi gejala dan memperpanjang penyakit serta memperlambat ditemukannya penyebab.

Penyebab Demam
Biasanya penyebab demam sudah bisa diketahui dalam waktu satu atau dua hari. Kalau Anda menduga penyebabnya bukan penyakit karena virus, sebaiknya segera periksa ke dokter. 

Penyebab umum demam antara lain :

- Adanya infeksi seperti infeksi saluran kemih (sering buang air kecil atau buang air kecil disertai rasa pedih), infeksi streptokokus pada tenggorokan (sering kali disertai dengan radang tenggorokan), infeksi sinus (rasa sakit di atas atau di bawah kedua mata), dan abses gigi (bengkak di bagian mulut).

- Infeksi mononucleosis yang disertai rasa lelah.

- Tertular suatu penyakit saat Anda berada di luar negeri.

- Kelelahan karena kepanasan atau terbakar sinar matahari hebat.

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan bila mengalami demam :

1. Kenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin. Pakaian tebal dan selimut akan menaikkan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang.

2. Istirahatlah di rumah di ruangan dengan ventilasi yang baik. Gunakan kipas angin atau alat pendingin udara.

3. Minumlah banyak air putih, sari buah, susu, atau sup bening. Minuman dingin akan membantu menurunkan suhu tubuh. Cara mudah untuk mengetahui apakah sudah cukup minum atau tidak adalah dengan melihat urin berwarna terang ataukah kuning tua. Kalau berwarna terang, pertanda sudah cukup minum.

4. Usahakan makan seperti biasa meskipun nafsu berkurang. Bila tidak mau makan, tubuh akan lemah.

5. Periksalah suhu tubuh setiap empat jam sekali. Janganlah makan atau minum selama setengah jam sebelum suhu tubuh diukur karena hasilnya tidak tepat. Cara terbaik mengukur suhu tubuh adalah dengan menggunakan termometer yang dapat dibeli di apotek.

6. Yang terakhir, kompreslah tubuh dengan kain basah. Tidak hanya pada bagian kepala saja, tetapi juga seluruh tubuh. Tindakan ini akan membantu menurunkan suhu tubuh.
7. Periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami demam dengan gejala seperti ini:

- Sakit kepala hebat.

- Bengkak hebat di tenggorokan. 

- Kepekaan mata terhadap cahaya terang menjadi menghebat.

- Ada rasa sakit dan kaku pada leher bila membungkukkan kepala ke depan.

- Rasa bingung.

- Muntah terus menerus.

- Kesulitan bernapas.

- Luar biasa loyo atau mudah marah.

- Adanya benjolan lunak pada kepala bayi.

Sumber : Kompas.com

Selasa, 08 November 2011

Sulitnya Turunkan Si Kolesterol Jahat

Survei terkini di delapan negara Asia melaporkan, 50 penduduk Asia gagal menurunkan kadar kolesterol jahat mereka sesuai target yang disarankan dalam panduan pengobatan. Di Indonesia, kegagalan ini bahkan mencapai 70 persen.

Rendang, gulai otak sapi, telur balado, tongseng kambing. Menumenu masakan Indonesia tersebut tak dimungkiri kelezatannya. Terbayang kenikmatan saat menyantapnya dengan nasi hangat mengepul. Hmm...sedap! Namun, hasrat menyantap hidangan berprotein hewani tersebut acapkali dibayangi risiko kenaikan kolesterol. Kuning telur, otak sapi, daging sapi Australia, daging kambing dan udang adalah sederetan produk hewani yang jika dikonsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko tersebut. 

Kolesterol sejatinya merupakan zat di dalam tubuh yang berguna untuk membantu pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon, dan vitamin D serta sebagai penghasil energi. Sumber utamanya berasal dari organ hati (sekitar 70 persen) dan sisanya bersumber dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kolesterol dalam kadar normal jelas berdampak positif bagi tubuh. Namun, bila sudah melewati batas, maka dampak negatif yang akan timbul, terutama dalam jangka panjang. 

Kita mengenal dua jenis kolesterol, yaitu HDL (High Density Lipoprotein) alias kolesterol baik dan LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Kadar HDL yang tinggi dalam darah (sekitar 40 mg/dL atau lebih) baik untuk kesehatan.

Sebaliknya, kadar LDL yang tinggi (100 mg/dL atau lebih) merupakan pertanda buruk. Penumpukan LDL pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan pengerasan dinding pembuluh darah (aterosklerosis) dan menyumbat aliran darah yang bisa berakibat fatal. 

Riset secara luas telah menunjukkan bahwa LDL-C (kolesterol jahat) adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah (cardiovascular disease/ CVD). Padahal, hingga kini CVD masih merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, dengan angka kematian 17 juta orang per tahun. Angka ini diperkirakan meningkat menjadi 20 juta pada 2015 dan 23 juta pada 2030. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2007 juga melaporkan bahwa stroke, hipertensi dan penyakit jantung iskemik menempati proporsi terbesar (27,3 persen) penyebab kematian semua umur. 

Ahli jantung, DR Djoko Maryono DSPD DSJP FIHA FASE, mengungkapkan, penyebab utama penyakit jantung dan stroke di Asia Pasifik adalah konsumsi gula dan lemak terlalu banyak, malas bergerak, dan paparan polusi berlebih serta radikal bebas. Hal ini diperparah dengan kebiasaan manusia jaman sekarang yang serba praktis sehingga cenderung tidak aktif. 

"Kalau manusia jaman dulu fisiknya jauh lebih aktif, massa otot lebih besar, kolesterol baiknya tinggi (lebih dari 70 mg/dL) dan kolesterol jahatnya rendah (kurang dari 100 mg/dL). Sehingga kondisi jantung dan pembuluh darah juga cenderung bagus," tutur Djoko dalam simposium awam yang diselenggarakan PT AstraZeneca bekerja sama dengan Yayasan Jantung Indonesia di Jakarta, Senin (16/11).

Upaya menekan angka kematian akibat CVD ditempuh melalui penanganan tepat, yang meliputi diet (pengaturan makan), olahraga terukur dan obat. Selain menurunkan kadar kolesterol, pengobatan dapat mencegah serangan jantung atau stroke yang dipicu pecahnya bisul pembuluh darah, juga mencegah terbentuknya bisul pada pembuluh darah baru. 

Pasien Kurang Patuh 

Tingginya kadar LDL seseorang menempatkan orang tersebut sebagai golongan berisiko tinggi CVD. Salah satu upaya terapi yang ditempuh adalah menurunkan kadar LDL. Uji klinik mengungkapkan bahwa terapi penurunan LDL, khususnya menggunakan terapi statin, dapat menurunkan risiko CVD.

Sayangnya, pencapaian target kolesterol LDL sesuai anjuran nampaknya masih menjadi tantangan bagi para dokter dan pasien. Sebuah survei terbaru yang diikuti lebih dari 7.000 pasien dan dokter di delapan negara Asia mengungkapkan bahwa 50 persen pasien gagal mencapai target pengobatan LDL sesuai kadar yang disarankan. Selain itu, lebih dari 60 persen pasien yang didiagnosa oleh dokter pertama kali tidak mengalami perubahan pengobatan.

Dalam survei yang dikenal dengan CEPHEUS1 (CEntralised Pan-Asian Survei on tHE Undertreatment of hypercholeSterolemia) itu, Indonesia juga mengikutsertakan sekitar 800 pasien dan dokter. Hasilnya, hanya 31,3 persen pasien di Indonesia yang berhasil mencapai target penurunan kolesterol.

Sisanya sebesar 68,7 persen dinyatakan gagal menurunkan tingkat kolesterol sesuai harapan. Angka pencapaian Indonesia merupakan yang terendah dibanding negara Asia lainnya yang turut disurvey, yakni Vietnam, Taiwan, Thailand, Filipina, Malaysia, Korea, Hong Kong.

Dr M Munawar SpJP selaku koordinator nasional dari Indonesia, mengungkapkan beberapa penyebab kegagalan tersebut. Yang paling mencolok adalah kurangnya tingkat kepatuhan pasien yang menjalankan terapi penurunan LDL.

"Penyebabnya beragam. Mungkin pasiennya yang lupa minum obat, atau bisa jadi juga dokternya yang kurang paham. Misalnya bahwa obat kolesterol ini kan harus diminum tiap hari, dan kalau ternyata pasien tidak cocok dengan suatu obat seharusnya diubah. Caranya bisa diganti, dinaikkan dosisnya atau mungkin dikombinasikan dengan obat lain," beber Munawar.

Pernyataan Munawar sejalan dengan hasil survei ini yang menyebutkan 1 dari 4 pasien meyakini bahwa lupa mengkonsumsi satu dosis obat dalam jangka waktu satu minggu atau lebih, tidak akan memengaruhi tingkat kolesterol.

Berbicara di acara Pertemuan Puncak Cardiovascular tingkat Asia Pasifik di Beijing belum lama ini, koordinator investigator Internasional CEPHEUS di Asia Dr Jeong Euy Park, mengatakan bahwa CEPHEUS menghasilkan temuan penting terkait tatalaksana hiperkolesterolemia. 

"Telah banyak bukti yang menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat kolesterol, semakin baik dalam menurunkan risiko penyakit. Apalagi jika disertai perubahan gaya hidup, akan semakin menurunkan risiko terkena serangan jantung atau stroke," ujar Park. 

Walaupun korelasi antara tingginya kadar kolesterol LDL dengan penyakit jantung koroner dan stroke sudah terbukti, survei ini memberikan informasi bahwa penegakan diagnosis, monitoring dan tingkat kepatuhan pengobatan sebagai upaya untuk menurunkan salah satu faktor risiko CVD terpenting yaitu hiperkolesterol, masih jauh dari memuaskan.(okz)

Sumber :
http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/kesehatan/12940-sulitnya-turunkan-si-kolesterol-jahat.html

Apakah Kadar Kolesterol Saya Normal?



Kadar KolesterolSangat penting untuk mengetahui apakah kadar kolesterol darah kita normal atau tidak. Mungkinkah ada gejala yang bisa dijadikan tanda bahwa kadar kolesterol kita sudah tinggi?

"Sebagian besar hiperkolesterol tidak menimbulkan gejala, itu repotnya," ujar dr. Samuel Oetoro. Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang, sehingga gejala yang timbul adalah gejala kurang oksigen seperti sakit kepala, pegal-pegal.

"Namun, banyak yang tanpa gejala, makanya sering check up minimal 1 tahun sekali," saran dr. Samuel Oetoro. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui hiperkolesterol sedini mungkin sehingga dapat mencegah penyakit yang diakibatkan.

Pembuluh darah yang terganggu paling sering menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Tapi, tidak hanya kedua penyakit mematikan tersebut, ternyata pembuluh darah yang terganggu juga dapat menyebabkan impotensi.

Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol sehingga dapat ditentukan golongannya.

Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol, Total Kolesterol dan Trigliserida

LDL ("Kolesterol jahat”)
Kurang dari 100Optimal
100-129Mendekati optimal
130-159Batas normal tertinggi
160-189Tinggi
Lebih dari 190Sangat tinggi
HDL ("Kolesterol Baik”)
Kurang dari 40Rendah
Lebih dari 60Tinggi
Total cholesterol (TC)
Kurang dari 200Yang diperlukan
200-239Batas normal tertinggi
Lebih dari 240Tinggi
Trigliserida (TGA)
Kurang dari 150Normal
150-199Batas normal tertinggi
200-499Tinggi
Sama atau lebih dari 500Sangat tinggi
 
 

Jumat, 04 November 2011

4 Gejala Stres yang Tak Terduga


Banyak orang tidak suka Senin karena pada hari ini kesibukan yang padat dimulai. Karena itu, para ahli menilai wajar jika banyak orang merasa stres pada hari Senin. "Namun, apabila kita merasa stres nyaris setiap hari, mungkin kita punya masalah kejiwaan yang lebih serius," ujar Stevan E Hobfoll, PhD, dari Rush University Medical Center.
Umumnya, gejalanya seperti empat contoh berikut. Apabila mengalami satu di antaranya, sebaiknya ajukan cuti sejenak dari pekerjaan.
1. Sering sakit kepala tanpa sebab. Senin sampai Jumat kita bekerja dalam jadwal yang padat. Pada akhir pekan, kita kerap memanfaatkan waktu untuk beristirahat, bersantai, atau berelaksasi. Kesenjangan aktivitas ini ternyata bisa memicu timbulnya migren, kata Todd Schwedt, MD, Direktur Washington University Headache Center. Supaya dampaknya tak kian hebat, kita harus punya waktu tidur yang cukup plus makan secara teratur setiap hari.
2. Nyeri haid tak tertahankan. Hasil riset terbaru dari Harvard School of Public Health mengungkapkan, wanita yang stres akan mengalami nyeri haid dua kali lipat lebih kuat ketimbang mereka yang lebih rileks. Para peneliti yakin, ketidakseimbangan hormon adalah pemicunya. Solusinya: lakukan latihan fisik secara rutin. Selain meredakan kram perut, aktivitas ini juga bisa mengenyahkan stres.
3. Sering sakit gigi. Kadang, tanpa sadar, kita menggemeretakkan gigi saat tidur. Atau gigi atas dan gigi bawah beradu dengan kuat. Esok harinya, rahang terasa ngilu. "Namun, rasa sakit ini bisa kian parah apabila kita sedang banyak pikiran atau di bawah tekanan," ujar Matthew Messina, DDS, penasihat konsumen dari American Dental Association. Mintalah bantuan dokter untuk mengatasi kebiasaan menggemeretakkan gigi pada malam hari.
4. Tidur tak nyenyak. Bermimpi seharusnya membuat kita bangun dengan perasaan nyaman dan riang pada pagi hari. Namun, apabila kita sering terbangun di tengah malam, proses bermimpi pun terganggu sehingga kita bangun pagi dengan perasaan lelah. Hal ini dikatakan Rosalind Cartwright, PhD, profesor bidang psikologi di Rush University Medical Center. Sebaiknya bentuk pola tidur yang sehat dengan membiarkan diri terlelap selama 7-8 jam setiap malam.

Sumber    : Kompas.com

7 Tanda Awal Serangan Stres


Stres tak selalu ditandai dengan wajah yang muram, kosong, menangis terus-menerus, cepat marah, atau frustrasi. Benar, gejala tersebut memang dialami oleh beberapa orang yang sedang stres. Namun sebelum mencapai tahap tersebut ada gejala yang menjadi pertanda awal dari serangan stres.

1. Sulit tidur. Berhati-hatilah jika Anda merasa sulit tidur tanpa alasan yang tepat. Banyak orang yang kesulitan tidur di malam hari karena mereka terus-menerus memikirkan berbagai hal yang mungkin tidak berjalan sempurna, dan terus menyesalinya. Tak jarang juga mereka terbangun di tengah malam, dan sulit untuk kembali tertidur.

2. Nyeri dan sakit. Penelitian membuktikan bahwa satu pikiran stres dapat menyebabkan perubahan pada semua proses yang terjadi dalam tubuh manusia. Rasa sakit dan nyeri yang dialami sebenarnya merupakan reaksi dari tubuh terhadap rasa lelah yang dihadapi. Jika sudah merasakan hal ini, sebaiknya Anda berhati-hati agar tidak stres dan jatuh sakit.

3. Tak bersemangat.
 Semangat merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas. Stres tak hanya mempengaruhi proses dalam tubuh manusia, tapi juga pada sistem regenerasi sel tubuh. Sel yang terhambat regenerasinya, akan membutuhkan lebih banyak energi untuk meregenerasi sel baru. Akibatnya, energi untuk beraktivitas fisik pun menjadi lebih sedikit.

4. Tidak fokus.
 Stres sangat mempengaruhi pikiran Anda, termasuk dalam berfokus pada sesuatu hal. Pernahkah Anda merasa memikirkan banyak hal sekaligus dalam satu waktu? Misalnya, Anda sedang memikirkan sebuah pekerjaan baru, dan 2 menit kemudian Anda sudah memikirkan hal lain lagi sebelum menyelesaikan perkerjaan pertama. Perilaku ini tidak hanya akan membuat Anda stres karena pekerjaan Anda belum selesai, tetapi juga akan memecahkan konsentrasi banyak pekerjaan yang menumpuk. Jika tak diatasi, bisa menyebabkan tingkat stres yang tinggi.

5. Berpikir tidak jernih. Pernahkan Anda kebingungan untuk mengungkapkan suatu hal dalam kata-kata atau menuliskan laporan? Atau sering bingung untuk memulai suatu pekerjaan? Hal ini merupakan suatu pertanda bahwa Anda terserang stres. Kadar adrenalin dan kortisol dalam aliran sistem otak Anda berada pada tingkat yang berlebihan, atau disebut inhibisi kortisol, yang berarti kita tidak bisa mengakses bagian otak yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan, memecahkan masalah, dan berpikir kreatif.

6. Kehilangan selera humor. 
Ketika Anda berada dalam gejala stres, Anda menjadi terlalu memikirkan segala sesuatunya dengan serius. Ingatlah saat-saat Anda bisa menertawakan semua kesalahan yang Anda lakukan, dan ketika Anda bisa tersenyum dengan spontan karena berbagai hal yang menggembirakan. Ketika sedang stres, sudut pandang kita mulai menyempit dan kita mulai melihat segala sesuatunya dari sisi serius.

7. Berpikir negatif. 
Bisakah Anda melihat berbagai kebaikan dalam diri orang lain? Jika Anda lebih sering menilai seseorang dari sisi negatifnya, maka berhati-hatilah. Banyak orang tak menyadari bahwa kecenderungan ini sebenarnya merupakan gejala awal stres. Ketika stres, pikiran kita menjadi tidak jernih dan cenderung berpikir tentang segala sesuatu yang buruk tentang orang lain.
Ada baiknya, kenali tanda-tanda ini agar Anda segera menyadari bahwa Anda sedang mengalami stres. Jika sudah terlanjur mengalami stres, tariklah nafas dalam-dalam, dan rehat sejenak dari aktivitas yang Anda lakukan sekarang. Setelah pikiran kembali jernih, kembalilah ke aktivitas Anda sebelumnya.

Sumber : Kompas.com

Selasa, 01 November 2011

Dampak Sering Konsumsi Bebek bagi Bumil



(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)
MENGINJAK bulan ke-3 usia kehamilan, hampir setiap hari saya makan daging bebek. Dari dulu saya memang lebih doyan daging bebek daripada ayam. Tapi, Ibu saya mengingatkan agar saya tak boleh sering-sering makan daging bebek, katanya banyak lemaknya, nggak baik untuk kehamilan.

Apakah benar, Dok? Apa yang sebaiknya saya lakukan? Mohon sarannya.
Erina Poerwito, Solo

Jawab:

Dr Diani Adrina, SpGK dari RS Pusat Pertamina menjelaskan, memang benar karena kandungan lemak daging bebek lebih banyak daripada daging ayam. Dalam 86 g daging bebek terkandung 76 mg kolesterol dan 9,6 g lemak sedangkan dalam 86 g daging ayam terkandung 73 mg kolesterol dan hanya 3,07 g lemak.

Hindari Kulit dan Organ Dalam

Jika Ibu mengonsumsi bagian kulit bebek maupun ayam secara berlebihan tentu akan berakibat kurang baik, utamanya pada masa kehamilan ini. Mengapa? Karena bagian kulit terbukti sangat tinggi lemak dan kolesterol.

Lemak dan kolesterol yang berlebih pada ibu hamil sangat berisiko tinggi terhadap timbulnya penyakit pada kehamilan, seperti hipertensi dan diabetes gestasional yang dapat mengganggu sirkulasi darah kepada janin melalui plasenta.

Selain kulit, bagian organ dalam (seperti hati atau usus) bebek dan ayam juga mengandung tinggi lemak dan kolesterol. Sehingga sebaiknya konsumsi dagingnya saja.

Juga, sebaiknya hindari makan hidangan dari hati angsa atau bebek yang tidak dimasak sampai matang. Sebab, makanan ini bisa mengandung listeria, jenis bakteri yang berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya.

Kukus atau Panggang

Agar bumil tetap bisa bebas makan bebek tanpa takut terkena gangguan kesehatan, yang terpenting tentu saja konsumsi yang tidak berlebihan.

Batasi konsumsi hanya seminggu 1-2 kali dan disarankan untuk konsumsi dagingnya saja. Sementara pengolahannya dianjurkan dengan cara dikukus atau panggang. Kurangi asupan makanan sumber lemak yang lain seperti susu full cream, kudapan yang digoreng, atau kripik/krupuk.

Fakta Seputar Bebek

1. Daging bebek sebagian besar mengandung serat merah. Pada bagian dada bebek, serabut merah sebanyak 84 persen dan serabut putih 16 persen. Daging yang sebagian besar terdiri atas serabut merah mempunyai kadar protein yang lebih rendah dan kadar lemak yang tinggi dibandingkan dengan daging yang sebagian besar terdiri dari serabut putih.

2. Kadar protein daging bebek berkisar antara 18.6 – 19.6 persen dan lemak berkisar antara 2.7 – 6.8 persen.

3. Per 100 gram daging bebek bagian dada tanpa kulit mengandung protein sebanyak 28 gram

4. Per 100 gr daging bebek bagian dada tanpa kulit mengandung zat besi (Fe) sebanyak 5 mg.

6. Mengapa bebek tinggi lemak? Bebek memiliki kemampuan tinggi mendeposit lemak dibandingkan dengan ayam, karena lemak diperlukan untuk melindungi tubuhnya dari kedinginan pada saat berendam dalam air, serta digunakan untuk meminyaki tubuhnya agar tidak basah ketika berada dalam air.

7. Baby duck atau bebek muda yang umurnya berkisar 3-4 minggu dan beratnya tidak lebih dari 1 kg, kadar lemaknya tidak sebanyak bebek dewasa dan dagingnya jauh lebih lembut dan empuk. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)
(//ftr)

Bumil, Please Hindari Makanan Manis!



(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)
POLA makan untuk bumil dengan diabetes sama saja dengan penderita diabetes pada umumnya. Kebutuhan kalori tetap diperhitungkan dari berat badan, tinggi badan dan usia.

dr Pauline Endang P, MS. SpGK, Kepala Instalasi Gizi RSUP Fatmawati menggambarkan, misal bumil dengan usia 40 tahun, BB 50 kg, TB 155 cm, maka kebutuhan makan BuMil pada trimester pertama sebesar 30 kcal/kg BB/hari, yaitu sebesar 1500 kcal dengan komposisi karbohidrat sebanyak 225 gram, lemak 40 gram dan protein sebesar 60 gram.

Kebutuhan tersebut dibagi menjadi 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan. Sementara saat usia kandungan memasuki trimester 2 dan 3, kebutuhan meningkat menjadi 300-500 kcal perhari. Dengan catatan, komposisi makanan harus seimbang dan makanan yang diasup memiliki nilai indeks glikemiks yang rendah.

Atur Pola Makan
Agar gula darah normal, dr Pauline menyarankan sebaiknya BuMil menghindari makanan yang mengandung glukosa tinggi seperti: gula-gula murni, makanan yang kandungan seratnya sangat sedikit seperti bubur ayam (segala macam bubur), makanan yang digoreng berkali-kali, jus.

Bila ingin makan buah, sebaiknya pilih buah segar / tanpa diolah. Pilihlah buah-buahan yang tidak mengandung kadar gula tinggi seperti mangga, durian, anggur, kelengkeng, sawo, pisang ambon.

Buah-buahan yang dianjurkan bagi pengidap diabetes adalah buah yang berserat tinggi seperti apel, pepaya, pir, belimbing, dan jeruk. Tingginya kesadaran bumil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan diet dengan baik akan dapat menurunkan risiko kelahiran bayi besar dan risiko persalinan.

Contoh Menu Sehat untuk BuMil Diabetes

- Sarapan (7.00 WIB)
Nasi 100 gr/1 centong nasi, 1 potong tempe/ tahu, 1 potong ikan dan semangkuk sayur sop/ bayam)

- Snack Pagi (10.00 WIB)
1 buah apel seberat 200 gram

- Makan Siang (13.00 WIB)
1 centong nasi, 1 potong tempe/ tahu, sepotong daging dan sayur

- Snack Sore (16.00 WIB)
Sepotong pepaya atau semangkuk kecil oatmeal (bubur gandum)

- Makan Malam (19.00 WIB)
1 centong nasi, sepotong tempe/ tahu, telur dadar dan sayur

- Snack Malam (22.00 WIB)
1 buah pir dan crackers yang tidak manis / roti gandum / 1 potong lemper.

Catatan:

1. Menu bisa divariasikan agar tidak bosan.
2. Nasi putih sebaiknya diganti dengan beras merah.
3. Untuk mendapatkan kebutuhan akan kalsium, bumil bisa minum susu rendah lemak atau sering mengonsumsi tablet kalsium.
4. Snack malam harus ada supaya tidak terjadi hipoglikemia.
5. Dalam melakukan diet sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter gizi. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)
(//ftr)

Cara Simpel Cegah Osteoporosis



Minggu, 30 Oktober 2011 - 09:43 wib
Atasi osteoporosis dengan olahraga (Foto: Corbis)
Atasi osteoporosis dengan olahraga (Foto: Corbis)
OSTEOPOROSIS memang tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dikontrol untuk memperlambat kehilangan massa tulang dan meningkatkan kepadatan tulang untuk mencegah keretakan tulang dan mengurangi rasa sakit.
 
Berikut beberapa langkah sederhana yang mudah dilakukan:
- Terapkan pola makan sehat dan gizi seimbang.
 
- Biasakan minum susu secara teratur untuk menjaga agar tulang tetap padat. Susu adalah salah satu bahan makanan kalsium terbaik untuk tulang di antara sumber kalsium yang lain - satu sendok teh susu mengandung 50 mg kalsium.
- Hindari duduk terlalu lama saat mengerjakan suatu pekerjaan. Jika tidak sempat berolahraga, lakukan aktivitas ringan seperti stretching atau jalan di tempat untuk meregangkan otot-otot.
 
- Sempatkanlah untuk berolahraga walaupun cuma sebentar atau perbanyak aktivitas fisik lainnya seperti berjalan kaki.
 
- Biasakan terpapar sinar matahari pagi - berfungsi mengaktifkan vitamin D (di bawah kulit) untuk mempermudah penyerapan kalsium dalam tubuh - sebelum pukul 09.00 dan sore hari setelah pukul 15.00. Saat terpapar cahaya matahari, vitamin D akan aktif dan berubah menjadi vitamin D3. Bentuk aktif vitamin inilah yang berguna bagi tulang.
 
- Hindari diet terlalu ketat (fad diet). Pastikan asupan kalsium dan vitamin D tetap tercukupi.
 
- Waspadai beberapa faktor yang memberikan efek negatif terhadap tulang diantaranya berat badan kurang (terlalu kurus), gangguan pola makan, penurunan berat badan yang salah, dan gangguan penyerapan laktosa.
 
- Agar kepadatan tulang terjaga, kurangi kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi garam berlebih dan mengonsumsi kopi, alkohol serta minuman bersoda.
 
Penuhi Kecukupan Kalsium
 
“Selain pencegahan, yang perlu diperhatikan agar terhindar dari osteoporosis adalah penuhi kecukupan kalsium dan vitamin D sejak kecil,” saran dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK, dokter spesialis Gizi Klinik dari Fakultas Kedokteran UI. Menurutnya, untuk usia produktif (19 – 50 tahun), kecukupan kalsium yang harus dipenuhi adalah 1000 mg per hari dan kebutuhan vitamin D adalah 200 IU (international unit).
 
Sumber vitamin D dapat diperoleh dari ikan salmon, mackerel, minyak ikan, susu, keju, telur, margarin. Konsumsi juga kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sayuran hijau sebagai sumber kalsium.
 
Selain nutrisi seimbang, untuk menjaga kesehatan tulang, diperlukan pula  asupan protein - berkisar 10 – 15 persen dari total kalori yang dimakan. “Kekurangan protein dapat menyebabkan risiko rapuh tulang (patah tulang) dan berefek negatif terhadap proses penyembuhan akibat patah tulang,” alas dr.  Fiastuti.
 
Bila Tidak Doyan Susu
 
Sumber kalsium terbaik memang ada pada susu. Tapi, bagaimana bila Moms tidak suka minum susu? Tak masalah! Dokter Fiastuti menyarankan untuk tetap mengonsumsi susu dalam bentuk lain, seperti:
- Buatlah makanan atau snack menggunakan tambahan bubuk susu misalnya puding, skotel, dan sebagainya.
- Buat sup krim dengan tambahan susu.
- Tambahkan susu pada minuman coklat.
Makanlah makanan penutup dari produk susu seperti es krim, yogurt, kue-kue.
- Tambahkan yogurt pada buah-buahan yang dikonsumsi. (Sumber: Mom & Kiddie)
(//tty)

Kesemutan Gejala Kerusakan Saraf


BANYAK orang mengabaikan kesemutan. Padahal bila kesemutan terjadi di areal tertentu, bisa jadi ini merupakan gejala awal rusaknya jaringan saraf.

Hampir semua orang pernah mengalami kesemutan atau gringgingan (bahasa Jawa-red). Entah itu pada tangan karena terlalu lama bertumpu pada sesuatu, atau kesemutan pada kaki karena kaki terlalu lama terlipat. Selain pada tangan, jari-jari, maupun kaki, kesemutan juga sering terjadi di area bahu.

Hampir sama dengan kesemutan pada tangan dan kaki, kesemutan di bahu juga sering sekali diabaikan penderita. Itu karena tidak banyak yang tahu bahwa kesemutan di atas lengan itu merupakan rambu-rambu tubuh yang mengatakan kalau telah terjadi gangguan saraf atau terjadinya penjepitan saraf.

"Yang harus dilakukan jika mengalami kesemutan dari bahu hingga ujung-ujung jari adalah memeriksakan tulang belakang ke dokter sesegera mungkin," kata spesialis neurologi (spesialis saraf) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr Irwan Effendi, beberapa waktu lalu.

Dr Irwan menyebutkan, selama ini masyarakat memang cenderung menyepelekan kesemutan. Mereka menganggap kesemutan adalah hal yang wajar. Sikap tersebut terjadi karena tidak bisa membedakan jenis-jenis kesemutan yang mereka alami. "Hal itu sebenarnya wajar karena kesemutan bisa disebabkan tangan yang terlalu lama bertumpu atau mengalami tekanan. Bisa pula terjadi karena kaki terlalu lama ditekuk atau posisi duduk yang salah. Hal itu bagi masyarakat dianggap sama dengan kesemutan yang terjadi di bahu," kata dokter berkacamata minus tersebut.

Kesemutan dalam bahasa medis disebut paresthesia. Gangguan ini terjadi karena gangguan saraf tepi (perifer), yakni saraf di luar jaringan otak. Misalnya di tangan, kaki, dan bagian badan lainnya. Gangguan saraf tepi yang menimbulkan kesemutan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya, tertekan pada area kesemutan. Misalnya, jika daerah lengan atas tertekan oleh sesuatu atau terlipat (tertekuk), maka akan terjadi gangguan aliran darah pada area di bawahnya sehingga menimbulkan kesemutan di bagian bawah area yang tertekan atau tertekuk tersebut. "Kesemutan jenis ini bisa saja terjadi saat mengemudikan motor dalam tempo lama dan berulang. Mirip dengan kabel listrik yang tertekan, maka aliran setrum listrik akan terganggu," katanya.

Sementara posisi duduk dengan lengan tertekuk pada siku dalam waktu lama dapat mengakibatkan kesemutan di lengan bawah karena berkurangnya sirkulasi darah. Demikian pula jika lutut tertekuk dalam waktu lama, maka daerah betis ke bawah dapat mengalami kesemutan.

Kesemutan juga bisa terjadi karena gangguan metabolisme. Misalnya pada penderita diabetes di mana dapat terjadi mikroangiopati (kekurangan makanan pada saraf) sehingga pembuluh darah dan saraf tepi (perifer) mengalami gangguan. Akibatnya,akan timbul kesemutan.

"Infeksi pada jaringan ikat juga dapat menimbulkan kesemutan karena tekanan terjadi pada serabut saraf di daerah yang terkena infeksi," tutur dia.

Tidak sampai di situ saja, gangguan pembuluh darah, pada beberapa penyakit dengan penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis) dapat menimbulkan kesemutan karena kekurangan asupan makanan di daerah yang dialiri pembuluh darah yang terganggu tersebut. Selain itu kekurangan vitamin B12 pada penderita defisiensi B 12 bisa pula menyebabkan kesemutan.
"Defisiensi B12 bisa menyebabkan demyelinisasi atau gangguan pada selaput (myelin) yang membungkus saraf sehingga menimbulkan kesemutan," katanya.

Untuk mengobati kesemutan yang terkadang mengganggu, apalagi jika berlarut-larut, menurut Irwan, adalah kenali dulu gejala awal kesemutan tersebut. Kalau hanya karena kaki atau tangan tertekuk terlalu lama, biasanya kesemutan akan hilang dengan sendirinya, setelah kaki atau tangan diluruskan.

Sementara kesemutan yang disebabkan faktor lain, maka pengobatannya disesuaikan dengan faktor penyebabnya, yakni dengan menghilangkan atau meminimalisasi faktor penyebab tersebut. Jika disertai nyeri, salah satu kemungkinan adalah myalgia, yakni nyeri otot dan jaringan ikat. "Pada umumnya, diperlukan vitamin B 12 (cyanocobalamine) untuk memperbaiki myelin (selaput) saraf dalam waktu lama. "Namun, vitamin B 12 hanya bersifat simptomatis (mengurangi keluhan), kecuali pada kesemutan yang nyata-nyata disebabkan defisiensi B 12," sebutnya.

Kesemutan yang disebabkan kurangnya asupan vitamin B12, ternyata tidak saja dialami orang tua. Namun, Siswi SMA Tarakanita Jakarta, Dwi Athawijaya mengaku telah menjalani pengobatan sejak tiga bulan lalu ke dokter neurologis atau spesialis saraf. Gejala awal kesemutan itu menurut Dwi dialaminya di sekitar jari-jari tangan.

"Awalnya, saya kira biasa saja. Namun, kesemutan tidak berhenti. Setelah diperiksa ternyata penyebabnya adalah kekurangan asupan vitamin B 12," tutur Dwi Athawijaya.
(Koran SI/Koran SI/tty)

Tanda-tanda Anak Punya Gangguan Mental

Jakarta, Gangguan mental kadang tidak terdiagnosis termasuk pada anak-anak. Untuk itu peneliti mengeluarkan daftar 11 tanda agar orangtua lebih mudah mengenali masalah mental pada anak.

Beberapa tanda seperti perasaan sedih selama 2 minggu atau lebih bisa menunjukkan gejala depresi, ketakutan yang intens atau kekhawatiran dalam melakukan kegiatan sehari-hari bisa jadi merupakan gangguan kecemasan. 

Tapi kadang hal ini tidak disadari, terutama pada anak-anak yang belum dapat menjelaskan apa yang dirasakannya.

Karenanya daftar ini dimaksudkan untuk membantu orangtua atau masyarakat agar lebih mudah mengenali masalah mental pada anak sehingga bisa menerima penanganan dan pengobatan yang tepat.

Studi sebelumnya menunjukkan 3 dari 4 anak memiliki masalah kesehatan mental termasuk gangguan attention-deficit/hyperactivity (ADHD), gangguan makan dan gangguan bipolar yang tidak terdiagnosis sehingga tidak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

"Banyak orangtua yang bingung apakah anaknya memiliki masalah, karenanya daftar ini dibuat untuk mempermudah identifikasi sehingga pengobatan lebih efektif," ujar Dr Peter S Jensen, profesor psikiatri di Mayo Clinic, seperti dikutip dari LiveScience, Selasa (1/11/2011).

Berikut ini 11 tanda peringatan anak memiliki masalah mental yang sudah diterbitkan dalam jurnalPediatric yaitu:
1. Merasa sangat sedih atau menarik diri selama 2 minggu atau lebih

2. Berusaha untuk menyakiti atau membunuh diri sendiri, atau bahkan memiliki rencana untuk melakukannya

3. Tiba-tiba merasa takut luar biasa tanpa alasan yang jelas, kadang disertai dengan detak jantung dan napas yang cepat

4. Terlibat dalam beberapa kali perkelahian, menggunakan senjata atau berkeinginan untuk menyakiti orang lain

5. Memiliki perilaku diluar kendali yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain

6. Tidak mau makan, memuntahkan makanan atau menggunakan obat pencahar untuk menurunkan berat badan

7. Ketakutan atau kekhawatiran yang intensif dan terus menerus dalam melakukan kegiatan sehari-hari

8. Sangat sulit dalam berkonsentrasi atau menempatkan diri pada suatu lingkungan sehingga bisa membahayakan diri atau menyebabkan kegagalan sekolah

9. Penggunaan obat atau alkohol yang berulang

10. Perubahan suasana hati yang parah sehingga menyebabkan masalah dalam hubungan pertemanan atau keluarga

11. Perubahan perilaku dan kepribadian yang drastis

Peneliti mengungkapkan jika orangtua melihat salah satu dari tanda-tanda ini pada anak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk mengevaluasi kejiwaan.

Selain itu diharapkan dengan adanya panduan tanda-tanda ini bisa membantu orangtua dalam membedakan antara perilaku yang normal dari masa kanak-kanak dengan tanda dari masalah mental.


Sumber : Detik.com